Apa artinya sebuah nama…

 

Apa artinya sebuah nama… sebuah pepatah jadul dari seorang pujangga dari dunia barat yaitu Shakespeare yag terkenal dengan karya sastranya Romeo & Juliet. Iseng-iseng saya googling dengan keywords tersebut dan menemukan beberapa situs/blog yang menurut saya cukup unik, seperti di situs Suara Merdeka memaparkan dalam budaya Jawa, sebuah nama merupakan sebuah doa, lalu pada blog artikel-appah berisi daftar arti nama menurut Islam yang bisa menjadi rujukan nih 🙂  atau dalam salah satu blog di sosbud Kompasiana yang menyatakan bukan hanya nama yang diperlukan, namun eksistensinya… or nyoba deteksi arti nama kita bisa dicoba di situs IndoSpiritual nan klenik satu ini 🙂

Ngomong-ngomong soal nama, nama saya sendiri terdiri dari 3 kata yang merupakan pemberian Eyang Kakung dan kedua orang tua saya, yang memiliki arti cukup unik sih menurut saya, kata pertama merupakan penggabungan nama kedua orang tua saya, dimaksudkan dengan pemberian nama dua orang tersebut bisa diambil manfaat & kebaikan dari dua orang tersebut, lalu kata kedua diambil dari bahasa latin berasal dari nama spesies tanaman tempat saya dilahirkan, yaitu tanaman karet alam di Sumatera, agar ingat tanah kelahiran & sumber mencari nafkah orang tua saya ketika jadul dulu, disisi lain karet kan bersifat lentur, elastis, fleksibel dan siap dalam menghadapi tantangan kelak, lalu kata terakhir yang memiliki arti iman yang baik, penggabungan bahasa Arab dan Jawa punya.

Pada postingan saya mengenai ponsel HTC dan laptop Asus saya menceritakan tentang hobi saya menamai barang-barang milik saya seperti HTC dengan nama Vina, diberi nama karena seri ponsel One V milik Imanadi, lalu laptop Asus dengan nama Asiva, diberi nama karena laptop Asus i core V milik ardika, or TV kesayangan saya yang menemani dikala menonton setiap harinya, dengan nama Sasa, karena bermerk Samsung, kemudian workstation saya diberi dengan nama Leni karena bermerk Lenovo, or BlackBerry saya diberi nama Amy, karena BB seri Armstrong, or tas kesayangan saya diberi nama Bebi, karena bodypack, lalu sepatu kerja saya beri nama legam, karena warna hitam atau sajadah saya yang diberikan ibunda tercinta yang saya namakan Bilal, karena berwarna coklat legam seperti warna kulit sahabat Nabi nan tangguh si Bilal atau mouse saya tercinta yang lebih dari 10 jam saya gunakan seahri-hari untuk bekerja atau bermain, saya namakan Gita, diambil dari merk Logitech.. >_<

yaa itulah sekelumit kisah penamaan nama barang-barang kesayangan saya.. ada yang bilang “lo freak cha.. sampai kasih nama tuh barang-barang”, haha nyengir aja dah… or ada yang bilang kayak gini “iihh cha lucu banget sih lo.. kasih nama tuh barang” hehehe makasih dibilang lucu apa lagi dari cewek hahaha 😀

untuk saya pemberian nama ke barang tersebut, karena saya menghargai keberadaan.. eksistensi barang tersebut, apa lagi diperoleh dengan jerih payah pula, dengan memberi nama tersebut saya juga merasakan kehadiran & pentingnya mereka dalam membantu menjalani keseharian saya.. hhmm bahkan saya berpikir, dengan memberi nama bisa menjadi salah satu wujud rasa syukur saya telah memiliki barang-barang tersebut, sehingga berusaha memakai & merawat dengan sebaik mungkin yaa.. Alhamdulillah yaah

 

Pencarian dan penantian atas Asiva

Dalam sebulan terakhir saya sibuk datang ke beberapa tempat, bertanya sana-sini dengan beberapa teman, kawan, kenalan, sobat, serta so pasti tentunya melakukan survei dan riset dari internet baik melalui media cetak, lalu media digital seperti situs resmi, toko online, situs ulasan/review produk, hingga forum komunitas terkait mengenai hal dan barang satu ini… eng ii eng.. yaitu LAPTOP!!!

Bagi sebagian orang sebelum membeli sesuatu barang bakalan melakukan pertimbangan sana-sini, apa lagi barang/jasa yang akan dibeli tersebut tergolong barang mahal or mewah, atau barang/jasa yang akan digunakan tersebut bersifat penting serta memiliki priotitas tinggi. Ketika kuliah dulu, salah satu matakuliah favorit saya mengenai manajemen, khususnya manajemen pemasaran, dan lebih spesifiknya pada matakuliah prilaku konsumen. Pada kuliah tersebut dijelaskan bagaimana tahapan keputusan membeli sebuah produk tertentu, dan konsep yang paling tersohor (dan menurut saya cenderung menjadi sebuah teori klasik yang luas digunakan dari jadul) yaitu konsep AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, dan Action yang pada akhirnya membeli… nahh postingan blog ini bukan membahas secara ilmiah konsep tersebut (mungkin kalau niat yaa.. menulis “seberat” itu d lain waktu di blog ini hehe), yaa membahas kisah bagaimana pencarian dan penantian saya hingga mendapat si Laptop tercinta 🙂

Saya pertama kali mencicipi komputer jinjing nan canggih pada sekitar tahun 2007an ketika bekerja pada disebuah konsultan IT, yang menuntut saya bekerja secara mobile. Ketika itu kabar baiknya saya akhirnya merasakan pertama kali ber-laptop-ria serta punya semacam laptop “HM” (HM baca: hak milik pribadi) yang merupakan jatah dari kantor untuk kita, sehingga bisa dibawa pulang 🙂

Nahh.. kabar buruknya.. saya “terpaksa” bekerja dimana saja dan kapan saja, sesuai nature kehidupan seorang pekerja di sebuah konsultan disertai dengan akses internet minimal akses email.. kalau soal ini bisa menjadi hal positif & negtif untuk saya.. even in the end, saya menikmati pola kerja seperti ini.

Laptop pertama saya tergolong tinggi dari sisi spesifikasinya, melebihi PC saya dirumah ketika itu, sehingga laptop menjadi primary PC saya, seingat saya teknologi dengan prosesor Intel Centrino sedang IN & tren banget 🙂 dengan merek Hewlett Packard (HP) sehingga dari sisi performa sudah memuaskan untuk kebutuhan kerja sehari-hari seperti aplikasi perkantoran macam Office, tool desain proses dengan UML, dataflow, flowchart, hingga query SQL standar sudah cukuplah.

Nah untuk kebutuhan sekarang serta ada tumpahan rejeki dari Allow SWT maka yang saya butuhkan laptop pada fungsi multimedia dan games, yaitu memutar dan memainkan koleksi audio dan video kualitas HD, terkadang mencoba menjadi  “graphic designer wanna be” untuk menyalurkan hobi dan sidejob saya, dan sebagai bonusnya bisa bermain GAME 🙂 so pencarian akan menitik beratkan pada performa yang mantab, prosesor yang oke, VGA dan memori RAM yang mumpuni, serta hardisk yang cukup (karena untuk kebutuhan data saya akan menggunakan hardisk eksternal kecuali data sistem Windows beserta aplikasi pendukung) dengan budget yang sesuai pula.. melihat deretan kebutuhan maka spesifikasi yang dibutuhkan bisa digolongkan sebagai high end PC.. nah untuk hal ini saya bisa koprol lalu shuflling terus bilang WoW hahaha 🙂

Dari kebutuhan itu pilihan saya jatuh pada laptop ASUS yang terkenal fenomenal sebagai produsen motherboard tersohor dan saat ini  dikenal membuat dan memasarkan laptop dengan spesifikasi dan performa maksimal dengan harga yang kompetitif dibanding merek lainnya. Salah satu rujukan informasi serta teman diskusi saya saya banyak bertanya ke sobat @achmadbaehaki teknisi PC handal dari salah satu distributor teknologi terdepan yang sudah malang melintang di dunia beginian dan @rifqifuadi sang master of gadget, dan tentunya situs bhinneka.com yang dikenal sebagai rujukan utama dalam pencarian dan pembanding harga, fitur, dan paket komputer, lalu saya juga menyambangi situs jualkom.com lalu rakitan.com kemudian viraindo.com dalam membandingkan harga serta fitur sekaligus ulasan pengguna juga bisa dicek di chip.co.id dan tentunya lounge komunitas di kaskus.co.id

Akirnya pilihan saya jatuh pada laptop ASUS seri A43S yang terkenal sebagai seri laptop dalam jajaran produk laptop ASUS sebagai laptop multimedia khususnya untuk mobile gaming, even saya lebih fokus dalam pencarian laptop multimedia dan grafis, namun dari sisi spesfikasi dan performa, laptop tersebut sudah melebihi ekspektasi saya terutama dalam hal prosesor yang sudah standar yaitu Intel Core i5 dengan VGA 2GB serta memori RAM 4GB (yang pada akhirnya saya tambahkan menjadi 8GB) dan harga yang kompetitif berkisar 6-7 jutaan, dibanding dengan merek lain misal HP, Acer, dll harganya sudah hampir menyentuh kisaran 8-9 jutaan.. #wow&langsungkoprol

Dengan hati riang dan gegap gempita akhirnya si Asiva (codename untuk laptop tercinta) sampai dipangkuan saya tercinta, dengan balutan warna hitam coklat nan menggoda binti seksi, serta dengan kotak packaging coklat maroon, maka dibantu sobat @achmadbaehaki proses instalasi dan setup laptop pun berjalan lancar, dan setelah itu melakukan tes Windows Experience Index (WEI) menghasilkan nilai cukup tinggi yaitu 5,8 termasuk amajing untuk skor WEI  tersebut 0_0

 

 

Dan dalam keseharian saya gunakan untuk aplikasi Office, browsing, lil bit graphic design, ngeblog, nyusun dokumentasi, menonton video kualitas HD (file mkv) maupun kualitas standar (mp4, avi, wmv) dan memutar audio kualitas FLAC maupun mp3, dan bermain game dengan seting tergolong menengah hingga kelas berat seperti COD 3 MWN, Civilzation V, hingga Skyrim, terkadang dijalankan secara multitasking (kecuali ketika bermain game).

Alhamdulillah yyaahh akhirya diberi rejeki sedikit berlebih dapat memiliki laptop high end si seksi Asiva 🙂 dan semoga bisa saya manfaatkan semaksimal mungkin & memberikan berkah yaa..  oia ngomong-ngomong codename Asiva berasal dari gabungan kata Asus core i five punya ardikpercha.. haha gokil 😀

Migrasi & Hijrah

Kisah dalam sejarah yang melegenda & membuat milyaran orang diluar sana tergerak hati dan bahkan menginspirasi untuk melakukan salah satu keputusan hidup terpenting, yaitu berpindah tempat dari “habitat” yang biasa kita tinggali dari masih orok dan (mungkin) hingga dewasa, ke tempat yang sama sekali baru, untuk meraih kehidupan yang lebih baik, entah dari sisi rejeki, tempat yang lebih aman, atau bahkan perintah Tuhan, memaksa mengambil keputusan untuk bermigrasi dan hijrah.

Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW, melakukan prosesi hijrah dengan berat meninggalkan kota kelahiran Beliau Mekah menuju Medinah yang sama sekali asing, namun demi menegakkan ajaranNYA, beliau bersama para pengikut setianya melaksanakan, dengan meninggalkan segalanya serta mengambil resiko atas keputusan tersebut. Kisah ini pun termaktub dibanyak kitab termasuk Kitab Suci AlQuran mengenai pentingnya hijrah tersebut. Selain itu di beberapa buku bahasa menafsirkan hijrah & migrasi lebih kearah perpindahan untuk mencari penghidupan lebih baik, sehingga dua kata tersebut memiliki relasi kuat, yaitu pindah dan penghidupan lebih baik.

Saya punya kawan-kawan yang dikenal melakukan “hijrah” tersebut yaitu merantau yang dilakukan oleh kawan-kawan dari tanah Sumatra, khususnya Minangkabau, untuk mencari penghidupan yang lebih baik di tanah rantau. Mereka tak segan merantau entah untuk mencari ilmu dan bahkan bekerja serta membuka usaha/berdagang di tanah rantau serta dituntut untuk sukses di kemudian hari.

Di kehidupan serba modern ini, perpindahan manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dan bahkan (mungkin) bukan suatu hal besar, no big deal sob!! nahh.. yang saya lakukan setiap hari jika merujuk pada kisah Nabi kita, bisa memakan waktu beberapa hari dengan berjalan kaki or naik unta, namun dengan perkembangan teknologi maka waktu tempuh yaitu dari Bogor-Depok-Jakartaa dapat dilakukan dalam beberapa jam saja dengan fasilitas KRL Commuter.

Analogi untuk kehidupan saya perpindahan.. migrasi.. hijrah. lebih kepada perpindahan dari satu tempat mencari nafkah (bisa lokasi kerja or kantor or perusahaan) ke tempat kerja lainnya. Untuk saya, berpindah tempat kerja (kantor) merupakan hal yang luar biasa besar, karena sekitar 60%  waktu kita dihabiskan di tempat kerja, kita bekerja dengan mencurahkan semua pikiran dan tenaga kita, kita hidup dan seperti tinggal di kantor itu, dan kita (mungkin) kita “berkeluarga” di kantor tersebut, semuanya akan berpusat pada pekerjaan dan sebagian besar hidup kita dinafkahi dari bekerja tersebut…

Dalam 2 tahun terakhir saya sudah 3 kali berpindah tempat kerja, untuk saya karena alasan karir yang lebih baik serta ditambah iming-iming “benefit” yang lebih baik juga, serta karena faktor dari tempat kerja juga yang (mungkin Insha Alloh) bisa memberikan jaminan kehidupan lebih baik lagi tentunya. Dahulu orang bekerja bisa dalam 1 (kantor) tempat kerja memakan waktu belasan bahkan puluhan tahun, serta “dicekoki” dengan “ajaran” untuk “patuh dan loyal” di satu tempat kerja, karena susah dapat kerja dan masalah budaya jawa yang kental di kehidupan saya dan (mungkin) seluruh anak negeri ini yang harus memiliki jiwa mengabdi yang tinggi, terutama untuk para senior/tetua kita yang bekerja di kantor pemerintahan sebagai PNS.

Namun tren kedepannya banyak saya lihat rekan, kolega, teman, hingga senior-senior saya “berlompatan” dari satu “habitat” ke “habitat” lain yang lebih nyaman dan lebih besar tentunya dari sisi “benefit”  maupun dari sisi tempat kerjanya sendiri, menurut ukuran mereka masing-masing, hanya dalam hitungan rata-rata (jika saya tidak salah menghitung) berkisar dari 2-3 tahun, mereka sudah “menclok” di tempat baru lagi, dan gilanya ada yang dalam hitungan bulan kurang dari 1 tahun sudah pindah lagi.. aammaajjingg sob, lakuuu kerass yaa hahaha 😀

Jika melihat fenomena sosial yang bersifat anomali bila merujuk dari nilai jadul mengenai pekerjaan, maka hal ini bisa merujuk pada konsep yang dipaparkan oleh salah satu penulis buku favorit saya, yaitu Rene Suhardono yang menjelaskan bahwa your job isnt your career sob.. so kita sendiri yang memutuskan arah karir kita, yaa bisa saja dengan mencari sesuai truly keahlian sekaligus kesukaan kita or seperti Om Rene bilang sesuai passion kita.. hhmm.. so dalam pencarian tersebut, kita berpindah-pindah kerja untuk mencari passion or mencari upah yang lebih gede or dengan berpindah kita bisa belajar banyak hal dalam tempo singkat or memang sudah “mentok” dan bosan or ada peluang yaa pindah aja 🙂

Sumber gambar = http://vgsiahaya.wordpress.com; alhittin.com

Selamat Datang Di Blog Ardika Percha :)

Selamat Datang di blog ardikapercha.com

Sebelumnya, saya ucapkan selamat datang di blog ardikapercha.com  ini, sekaligus saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung kesini.

Blog ardikapercha merupakan wadah digital yang (berusaha) menggumpulkan semua pemikiran & pengalaman kehidupan saya. Di blog ardikapercha.com ini, saya menulis artikel & membagikan di sela-sela keseharian, apa yang  saya coba lihat-baca-dengar-rasakan mengenai :

  • perkembangan dan informasi dunia digital,
  • lalu mengenai catatan perjalanan saya ke berbagai tempat,
  • liputan mengunjungi berbagai macam event yang unik, menarik, dan inspiratif,
  • pendapat & pembahasan secomot dari sebagian hidup saya dan hobi saya lainnya
  • kemudian membahas juga perihal apa saya yang saya baca serta pendapat saya mengenai buku atau bahan bacaan  lainnya yang menarik,
  • dan berbagai tulisan tersebut dipadukan dengan hobi fotografi saya.
  • Dari informasi dunia digital, catatan perjalanan, liputan, ulasan, dan foto-foto yang saya buat bertujuan untuk saling berbagi, semoga pengunjung & pembaca bisa mendapat manfaat atas apa yang saya coba sedikit bagikan tersebut.. Insha Allah 🙂

For your information, blog saya ini merupakan kumpulan goresan pena digital di 2 blog saya terdahulu yang numpang di salah satu penyedia blog gratisan, lalu setelah merasa “cukup” & “waktunya tepat”, saya akhirnya membeli domain ardikapercha.com dan menyewa tempat dari salah satu penyedia hosting, serta mulai membangun sendiri & merapihkan sana sini disela waktu saya. Dengan tak lupa mengucap Alhamdulillah yah, telah lahir blog ardikapercha.com yang cool ini 🙂

Ada pepetah dahulu, yaitu tak kenal maka tak sayang, silahkan mengunjungi bagian halaman (page) Siapa Saya untuk mengenal saya, dan jangan lupa tinggalkan komentar anda di setiap artikel blog yang anda baca, dimana artikel yang saya tuliskan, butuh masukan dan bisa saling bertukar pikiran serta memperkaya pembelajaran kita bersama dari semua yang kita lihat-baca-dengar-rasakan bersama.

Untuk komunikasi lebih lanjut, bisa mengunjungi page: Kontak Saya

Terimakasih sudah mengunjungi blog  saya,  kalau mau kopi darat, bolehlah ngopi-ngopi ya, sambil ngobrol seru, lanjut poto-poto narsis bareng, kebetulan saya baru beli tongsis nih  😀  ngikik

Ulasan Alat Canggih (Gadget) : HTC One V

 

Serbuan aneka handphone, ponsel, telepon genggam, gadget dkk.. membuat saya sendiri jadi ingin mencicipi gadget berbasis Android, setelah belasan tahun ditemani oleh Nokia dengan OS Symbian, Sony Ericsson, hingga Siemens dengan OS-nya masing-masing, sekarang benar-benar tertarik dengan ponsel berbasis Android yang memiliki desain user interface ciamik & dilengkapi ribuan aplikasi.

Setelah melakukan riset & survei kecil-kecilan, pilihan saya jatuh pada ponsel bermerek  HTC, bagi sebagian orang merek HTC “another china cellphone”, namun HTC dikenal sebagai premium brand dalam jajaran merek ponsel didunia, bahkan memiliki keunggulan dari sisi desain ponsel & interfacenya tersendiri yaitu HTC Sense UI beserta build quality, yaitu bahan/material pembuat ponsel, bisa dilihat dari fisik/desain casing-nya yang mengagumkan diantara ponsel Android lainnya.

 

Dilihat dari spek-nya cukup mumpuni sesuai dengan harga yang ditawarkan, berkamera 5 megapixel cukup untuk jeprat-jepret dan seri One dari HTC ini memang mempunyai kelebihan di kamera, lalu meski memiiki RAM 512MB dan 1Ghz sesuai standar ponsel pada kelas ponsel tsb, tapi setelah saya coba untuk berinternet, berjejaring sosial (Twitter, Facebook, Path, Instagram), email, terkadang menonton videom dan bermain game, cukup mumpuni serta daya tahan baterainya bisa bertahan seharian minimal dari pagi hingga sampai sekitar jam 18-19 malam. Dan memang daya tarik yang menonjol yaitu pada layar display-nya yang mengagumkan, sangat cerah dan detail dengan super lcd milik HTC, lalu seperti yang saya bilang build quality-nya keren, dan tentunya sudah menggunakan OS Android terbaru yaitu Ice Cream Sandwih versih 4.0.3.

So, HTC One V dengan kode pribadi yaitu Vina, menemani keseharian saya.. dan hingga sekarang saya  puas atas performa yang ditampilkan 🙂

Menapaki jalan yang terkasih di bulan klenik februari

Februari bagi budaya barat merupakan bulan penuh cinta & kasih sayang, tetapi untuk saya yang kebetulan lahir di timur, februari (bagi orang barat) yang identik dengan perayaan valentine, dan untuk saya: nggak ngaruh & nggak ngerayain pula!

Nah di bulan ini juga untuk budaya tiongkok merupakan tahun baru berdasarkan penanggalan mereka, dan dirayakan dengan sukacita & optimisme, terlihat dengan perayaan & sukacita, dan untuk saya: nggak ngaruh & nggak ngerayain pula!

Bulan ini penuh dengan klenik dengan pengharapan & perayaan yang terkadang lebay berlebihan, yang untuk saya jadi semacam ritual yang bisa jadi lahan ekonomi yang profit oriented.

Saya mengagumi budaya tiongkok yang adiluhung, & terkadang saya mengambil secuil budaya atau pemikiran mereka dalam ranah kehidupan saya, misalkan mengenai konsep keluarga & persaudaraan. Nahh, untuk budaya Amerika seperti valentine, sepertinya ada yang “aneh” dengan “ritual” yang dilakukan setiap tahunnya.

Namun esensi dari 2 momen tersebut, bahwa manusia membutuhkan suatu “tanda” & tonggak (milestone) yang bisa dirayakan serta dijadikan semacam “ritual budaya”.

So.. Enjoy your day dude 🙂

Posted with WordPress for BlackBerry.

2012

Selamat tahun baru masehi 2012!!

Akhirnya mencapai juga momen tutup & buka tahun ini, keriuhan & hedonisme jelas tergambar dijalanan, aksi “bakar duit” untuk menikmati sepenggal waktu tersisa di akhir tahun & mencicipi waktu yang akan dimulai, baikburuk positifnegatif saya tersapu momentum massal tersebut

Buat saya momen tahun baru berjalan “normal” saja, 2 tahun lalu saya bertahun baru bersama kekasih tercinta menghabiskan waktu dengan menghabiskan makan minum & bercerita tentang segala hal kehidupan, dan tahun lalu alhamdulillah masih bisa berkumpul dengan keluarga besar, ngobrol bersenda gurau makan minum ngemil & melihat kembang api, sungguh nikmat rasanya.

Tahun baru kali ini saya saya habiskan dengan keliling jakarta dan ditutup dengan acara makan bersama (calon) keluarga dari sang terkasih disudut kota, momentum yang saya anggap luar biasa, karena ketidaksengajaan, bersama “orang lain” namun terasa akrab & hangat layaknya keluarga (asli)!

Rasa syukur & bahagia yang mendalam hinggap dalam jiwa ini, syukur masih sehat & diberi kesempatan terus berkarya hingga saat ini, rasa galau & gagal ditahun lalu berangsur hilang serta rasa bersyukur atas kesuksean yang dicapai pada tahun lalu dapat menjadi materi belajar yang sangat baik! Rencana & realisasi direkonsiliasikan serta mencoba menata apa yang perlu diperbaiki & disempurnakan, semoga tahun 2012 masehi dapat lebih baik lagi dari 2011 agar kita bukan termasuk orang yang merugi.

Posted with WordPress for BlackBerry.