Ketika memulai karier dan bekerja dahulu sebenarnya tidak akan terpikirkan menjadi seorang Product Manager yang menangani beragam hal yang cukup kompleks dan menantang, baik dari sisi teknologi, bisnis, dan berusaha fokus membantu konsumen atau pengguna akhir, serta juga siap beradaptasi dengan hal yang dinamis, sekaligus berpikir kreatif, namun dituntut pula dapat bekerja secara sistemastis terstruktur, plus dapat bekerja sama serta berdiskusi dengan banyak pihak.
Setelah belajar dengan membaca, berdiskusi, hingga menonton beberapa video mengenai Product Management, termasuk menyelami keseharian profesi Product Manager lainnya di ranah industri digital, maka dari berbagai materi yang saya baca tersebut, semakin hari saya merasa semakin banyak hal yang secara pribadi harus saya tingkatkan serta makin banyak hal yang saya harus pelajari. Hal ini membuat saya merasa ingin berbagi sejumput informasi dan pengetahuan yang saya ketahui, agar teman-teman yang tertarik dan berminat dengan profesi ini, bisa belajar serta mudah-mudahan menjadi lebih baik dari saya, plus menabung pahala berbagi ilmu di surgawi kelak!
Apa itu Product Manager?
Nah… ini dia pertanyaan yang sering dilontarkan kalau ketemu kawan atau handai taulan diluar sana. Saya sering menjelaskan dengan menggunakan diagram yang dipaparkan oleh Martin Eriksson, bahwa pihak yang terlibat dalam product management dan dalam hal ini di posisi sebagai Product Manager, menurut pandangan beliau, bahwa orang Product berada diantara irisan bidang teknologi dalam pemahaman yang saya tahu, masuk terkait dalam technical development, coding-programming, mobile apps, desktop apps, database, security, sampai infrastruktur.
Selain bersentuhan dengan bidang teknologi serta bekerja sama dengan technical leader dan developer handal, bahkan terkadang berdiskusi dengan boss CTO (baca: Chief Technical Officer, yang jadi bos besar seluruh tim technical/developer/engineer), teman-teman QA yang menjadi expert dan melakukan proses testing, validasi, dan verifikasi sesuai kebutuhan sistem, orang Product juga terkait erat dengan orang-orang bisnis, dalam hal ini termasuk dengan teman-teman business development, account, sales, operation, dan semua hal terkait dengan sisi komersial (baca: untung rugi a.k.a. profit-losst dan budgeting) dari produk tersebut. Di beberapa organisasi ada juga fungsi terkait data analysis, data engineering, dan bahkan ada sebagian jika punya sedikit kemewahan ada fungsi data scientist. Biasanya orang Product berdiskusi dengan orang Data, atau business analyst, business intelligence, atau bisa juga berdiskusi dengan CRM pula.
Last not but least, seorang Product Manager juga ngobrol dan berdiskusi dengan teman-teman UX (User eXperince), dalam hal ini kalau yang saya pahami ya teman-teman UX, serta kawan-kawan creative dan desainer grafis, bahkan rekan-rekan marketing communication yang berfokus pada kepentingan bagaimana produk atau aplikasi tersebut bisa diakses dan digunakan secara baik dan maksimal oleh semua pengguna produk kita, dalam ranah ini termasuk dalam hal sisi branding produk tersebut. Khusus teman-teman UX yang saya maksudkan juga termasuk UI designer, UX researcher, dan ada sebagian fungsi ini disebut juga product designer dan product researcher.
So, kesimpulannya seorang Product Manager adalah orang yang bertanggung jawab terhadap segala hal terkait produk tersebut, termasuk dalam perencanaan, pengembangan, implementasi, sampai proses monitoring, dengan bekerja sama dengan pihak terkait. Biasanya posisi ini punya wewenang yang cukup besar, tergantung kebijakan perusahaan atau tergantung kebutuhan, sehingga memiliki jangkauan kerja yang cukup luas, dan lebih kepada seorang integrator, primary supporter, serta terkadang punya role mirip internal consultant, bahkan punya fungsi leader yang menjembatani seluruh fungsi dan tim terkait.
Di beberapa perusahaan fungsi Product Manager punya kemiripan dengan fungsi Brand Manager (khususnya di perusahaan consumer product or FMCG) yang fokus pada pada sebuah brand tertentu, namun di era jaman now yang serba digital, menurut pemahaman saya posisi ini lebih sedikit condong ke arah khususnya ke ranah teknologi dan digital, serta dipadukan dengan fungsi bisnis serta fokus ke pengalaman konsumen (baca: UX).
Lalu sempat juga ada celetukan bahwa fungsi ini mirip dengan fungsi business analyst dan/atau system analyst yang berperan menjadi sosok yang menjembatani end user dengan tim programmer/developer. Kalau menurut saya, baik Business Analyst dan/atau System Analyst bekerja (mungkin dan bisa jadi ) dalam periode sebuah project tertentu dalam batasan periode waktu terbatas, dan fokusnya sebagian besar di sisi teknologi saja, dan tidak bertitik berat pada sebuah pengembangan product tertentu. Namun ada pula seorang BA/SA yang tidak terikat project dan masuk ke ranah operasional harian yang menjadi semacam internal consultant di organisasi tersebut, dan bisa jadi fokus ke satu cakupan tertentu atau bahkan mendukung seluruh organisasi tersebut, tetapi tidak spesifik ke suatu produk tertentu.
Celetukan ini juga sama dengan kesamaan fungsi Product dengan posisi Project Manager, namun jelas, seorang Project Manager sama dengan Business Analyst lebih condong dalam cakupan sebuah project, atau condong ke suatu cakupan area tertentu, dan tidak fokus ke pengembangan sebuah product atau pun misalnya membahas soal branding aplikasi tersebut. Memang dalam hal kemampuan teknis dan non teknis yang dibutuhkan memiliki kesamaan yang diperlukan dalam bekerja sebagai seorang Product Manager menurut saya, namun berbeda pada area cakupan fokus kerjanya dan mindset-nya.
Kemudian ada satu celetukan bahwa fungsi Product Manager mirip dengan fungsi Product Owner dalam metodologi Scrum yang lagi heboh recently diimplementasikan di beberapa corporate di Indonesia. Nah.. untuk yang ini, ada sebagian Product Manager yang memiliki fungsi sebagai Product Owner jika pengembangan product tersebut menggunakan Scrum atau metodologi Agile lainnya, apa lagi pengembangannya dilakukan dalam beberapa tahapan development sprint, so bisa jadi di beberapa perusahaan tertentu, fungsi dan posisi ini adalah orang yang sama.
Selain itu, ada pendapat para ahli yang saya baca dan temukan di jagat maya, bahwa Product Owner adalah orang yang tidak hanya tahu dan menjadi expert bagi spesifik produk, namun dia punya wewenang dalam memutuskan langsung terkait baik bisnis maupun ranah teknologi (dengan berkonsultasi ke tech leader tentunya), bisa jadi seorang CEO (jika organisasi masih “bayi” dan berukuran kecil), atau role sebagai seorang deputy-nya CEO seperti VP atau level Chief (baca: CPO) yang punya kuasa dan tanggung jawab besar atas pengembangan produk tersebut.
Apa saja yang dikerjakan Product Manager?
Sehari-hari biasanya saya diselingi dengan kesibukan dengan mengevaluasi semacam product plan (diluar sana banyak menyebutnya sebagai product backlog) termasuk dengan semacam daftar apa saja yang harus dikerjakan, lalu daftar perbaikan dan penyempurnaan produk, baik dari sisi fitur maupun proses yang lebih baik, maupun melihat segalanya dari sisi global.
Selain itu, dalam pengembangan product seperti uraian sebelumnya, sempat dibahas seorang Product Manager atau siapa pun yang bertugas di tim Product Management bekerja sama dengan pihak teknologi, bisnis, dan UX.
Jika berkolaborasi dengan kawan-kawan di tim teknologi, maka pasti kerjaanya membahas taks-task development, membahas alur proses aplikasi atau website, bahkan saya justru kagum dan belajar banyak hal dari mereka, salah satunya bagaimana tetap optimis dan can-do attitude yang ciamik, karena dari hal yang berasa tidak mungkin dari ribuan code yang ditulis (atau memodifikasi template framework maupun “obrak-abrik” API yang ada) bisa menghasilkan sentuhan ajaib dan memberikan solusi yang akhirnya bisa diimplementasikan. Isu yang dihadapi selain isu teknis, sepengalaman saya yaitu perihal komunikasi serta ekspektasi dari tim yang terlibat, dan disinilah salah satu tugas saya untuk membantu dan memfasilitasi hal tersebut, sekaligus tetap berusaha mencapai memenuhi target di product plan (backlog), baik dari sisi waktu maupun kualitas.
Lalu selain banyak berdiskusi dengan tim teknologi, maka saya pun kadang brainstorming dengan tim creative, UX, marketing, ataupun tim bisnis pula yang memiliki ide-ide hebat nan kreatif, yang berusaha melayani dan membuat hidup konsumen atau pengguna akhir kita bak raja sekaligus memenuhi target dari sisi product plan. Dan tidak lupa, semua hal yang dikerjakan terkadang berawal dan/atau bermuara ke teman-teman di tim bisnis atau komersial, bagaimana membuat dampak langsung ke perusahaan dari sisi profitabilitas sekaligus berusaha allign dengan kepuasan konsumen atau pengguna akhir kita.
Penutup
Dengan segala keterbatasan yang saya miliki, saya pun terus belajar dari berbagai sumber, apa lagi di industri (baca: bisnis) yang saya geluti sifatnya yang sangat dinamis dan terkadang penuh ketidakpastian dari sisi pasar (baca: konsumen & kompetitor), sisi teknologi maupun dari sisi interaksi tim internal sendiri (termasuk tuntutan dari manajemen), semoga apa yang saya paparkan dapat memberi pencerahan mengenai role atau fungsi Product dalam organisasi.
Product Manager merupakan profesi atau fungsi yang menurut saya cukup kompleks, harus pintar dalam menjalin hubungan, berkolaborasi dengan banyak orang, dan harus memiliki beberapa skill krusial yang dibutuhkan, namun (menurut pendapat saya), terkadang jika dilihat tugas utamanya membuat sesuatu yang kompleks bin ruwet tersebut menjadi lebih sederhana, lebih bisa diimplementasikan (saya menyebutnya faktor achievable), serta membuat tim lebih fokus dengan objektif yang ada, dan bisa merangkul banyak pihak [meski belum tentu bisa membuat senang dan bahagia semua orang :D]. Yang terpenting orang Product bisa memberikan value-added pada konsumen akhir, produk itu sendiri, pada tim dan rekan kerja termasuk organisasi serta menambah cuan bisnis kedepannya.
So.. bagaimana menurut kamu tentang peran Product Manager? apa kamu sering berinteraksi dengan orang Product? Atau ada feedback konstruktif terkait tulisan saya diatas? Yuk, share dimari pendapat dan masukannya di kolom komentar.
Terima kasih, nuhun, syukron, thanks, kamsahanida & gracias!
Referensi :
- https://www.mindtheproduct.com/2011/10/what-exactly-is-a-product-manager/
- https://medium.com/earnest-product-management/3-types-of-product-management-dec4b2d77271
- https://medium.com/@bfgmartin/what-is-a-product-manager-ce0efdcf114c
- https://unsplash.com/photos/KE0nC8-58MQ
- https://unsplash.com/photos/UCZF1sXcejo