Bagi sebagian besar orang pasti memiliki hobi yang dilakukan, tapi ada sebagian orang yang merasa tidak punya hobi, padahal hobi tidak melulu soal melakukan sesuatu atau mengumpulkan sesuatu. Hobi ya melakukan kegiatan yang menyenangkan diluar aktivitas utama misalnya bukan pekerjaan, plus dilakukan di kala senggang.. ya bisa cek di KBBI sih untuk definisi lebih tepatnya 🙂
Hobi dilakukan ada pula sebagian orang yang yang memang dengan “sengaja menjatahkan” waktunya untuk melakukan hobi tersebut dengan “serius dan profesional”, sehingga hobi menjadi aktivitas rutin dan menurut saya salah satunya seperti berolahraga yang kadang harus rutin jika tujuannya mau menjaga kesehatan dan tetap fit. Bisa jadi minum kopi di kafe sambil melihat pemandangan menjadi hal asik bagi sebagian orang, contoh ini masuk ke definisi hobi sih.
Alasan kita menjalankan hobi
Di masa pandemi sekitar tahun 2020an hingga 2022an, sebagian besar dari kita yang beruntung bisa tetap bekerja dengan model WFH atau remote, sehingga kita jadi memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga dan dirumah. Dari hal ini pun, saya juga pernah membahas soal pemanfaatan waktu tambahan di artikel blog ini, yaitu bisa ikut beberapa training online/webinar, membaca artikel, belajar sana-sini, dan tentunya juga melakukan hobi, hal ini bisa terjadi karena adanya waktu tambahan, dimana waktu itu ada karena tidak berkomuter ria pergi-pulang kantor, yang bisa memakan sampai sekitar 3-4 jaman perhari!
Poin utama saya menjalankan hobi karena untuk “kesenangan”, dan dengan melakukan hobi, menurut saya menjadi bahan bakar kita untuk bekerja dan/atau belajar lebih giat secara profesional, karena melakukan kegiatan “serius” selain bekerja dan berkeluarga, serta terkadang menjadi me time pribadi.
Hobi Jalan Kaki & Fotografi
Semenjak bujang dan sekolah dulu, saya suka jalan-jalan, literally beneran jalan kaki kemana saja, misal disuruh ortu beli sesuatu atau ketika ngekos butuh sesuatu, awalnya males karena jauh dan di siang hari panas, cuma menjadi menikmati, karena keluar rumah dan menyusuri jalan dengan jalan kaki ke minimarket atau warung yang lumayan jaraknya.
Kalau mau kemana-mana dulu (dan kadang sampai sekarang) ya naik angkutan umum macam kereta atau bis, tentunya dahulu tidak ada namanya ojol/taksol. Jadi dari satu tempat ke tempat lainnya, misal dari stasiun atau halte TJ busway lanjut mau ke tujuan, kalau masih bisa dijangkau dengan jalan kaki ya saya jalan kaki, bahkan pernah jalan kaki bisa sampai sekiloan lebih, karena memang seru, aman, dan nyaman aja, makanya ketika jalan-jalan ke Singapura saya suka negara kota tersebut, pejalan kaki jadi diutamakan.
Selain dulu masih belum kaya, kemana-mana mau gamau harus jalan kaki, karena nggak punya motor, sepeda pun ketika gede gapunya juga, apalagi mobil. Dulu kemana saja sebisa mungkin jalan kaki atau pakai angkutan umum, ya karena irit ongkos, serta tentunya sehat!
Dari hobi jalan-jalan muncul hobi lainnya, yaitu ketika saya terinspirasi dengan bergabung di komunitas fotografi sekaligus komunitas travelling, dari sana saya pun tertarik belajar fotografi dari sisi teknis, filosofinya, dan salah satu rekor pembelian barang termahal, yang saya lakukan pun terjadi yaitu sampai membeli DSLR beserta perangkat turunannya, itu bukti saya seniat itu!
Dari hobi jalan-jalan, saya jadi suka naik angkutan umum dan suka fotografi khususnya terkait fotografi bertema street dan landscape, maka dari hobi ini pun lahirlah side project #komuterkota dan terlibat berkomunitas dengan rekan-rekan saya di LocanaIndonesia sampai bikin acara photowalk segala, ya meski tidak bertahan lama karena kesibukan masing-masing 😀
Lalu dari hobi ini, juga membaca beragam artikel dan buku, serta menonton sejumlah video fotografer legendaris, salah satunya mencoba belajar dari filosofi fotografi ala Vivian Maier dan mencoba membedah konsep demokratisasi fotografi.
Hobi Bersama Keluarga : makan, jalan, nonton
Salah satu hobi saya yang saya lakukan bersama keluarga, contohnya hobi makan aka kulineran bersama keluarga, karena istri dan anak saya memang suka makan enak!
Alhamdulillah karena suratan takdir dan mendapat rejeki lebih, saya bisa memiliki mobil nyaman dan bagus versi saya, jadi tersalurkan hobi jalan-jalan aka touring pakai mobil, yaitu mencari spot makanan atau tempat kumpul bersama, dan ujungnya makan minum enak bersama sanak famili.
Selain itu, saya, istri, dan (mungkin) anak saya juga suka budaya korea, dari musiknya kpop, nonton film/serial kdrama, sampai makanannya juga suka. Dulu sempat di suatu periode waktu kita makan korean terus haha 😀 dan suka juga berbau jepang khususnya makanan jepang dan nonton anime.
Hobi Menggambar
Selain itu, karena saya lagi belajar menggambar dan melukis, serta disaat bersamaan anak saya juga lagi sukanya menggambar, maka kita pun sama-sama menjalankan hobi tersebut. Hobi ini keluar khas pandemi banget, karena mau melakukan hal baru dirumah, memanfaatkan waktu yang biasanya digunakan berkomuter rumah-kantor, menjadi kegiatan lainnya dan kalau bisa dilakukan bersama keluarga.
Dari saya yang nggak bisa gambar sama sekali meski sketsa sederhana saja, jadi sedikit naik kelas, bisa menggambar yang ada maknanya, meski kalau dilihat sebenarnya gambar biasa saja, namun yang penting kepuasan dan kesenangan pribadi, plus anak saya juga belajar dari hal tersebut, pastinya dia lebih pintar menggambar dibandingkan saya di usia yang sama waktu kecil dulu.
Hobi Koleksi
Salah satu hobi jadul yang kembali muncul di hidup saya, yaitu hobi mengoleksi mainan berbentuk die cast. Walau hobi ini sempat turun pamor, namun beberapa taun terakhir jadi naik daun entah kenapa, lalu tiba-tiba beberapa orang share soal die cast dan saya pun tertarik ngulik hobi ini. Salah satunya melakukan apa yang disebut toy photography secara simple versi saya, dengan poto-poto die cast.
Dari hobi koleksi die cast ini, saya tidak hanya mengoleksi mainannya, tetapi juga jadi membaca dan mengikuti di beragam tontoan video bisa di youtube maupun nonton video lainnya di internet soal car culture ini. Serunya karena menyimak sejarah mobil dan budayanya, lalu karena baru mengenal mobil, maka tertarik dengan gimana sih tongkrongan mobil-mobil keren yang dikisahkan, serta bagaimana orang kok jadi tergila-gila dengan mobil plus modifikasinya, belum (dan jangan sampai hehe) kearah sana,… yaa saya sebatas koleksi die cast-nya saja 😀
Dari poto-poto dan membaca plus menonton, maka lahirlah toyahoia, sebuah side project dan merupakan subtema dari blog ardikapercha.com ini. Di blog toyahoia itu pun menjadi perbaduan paling tidak 3 hobi yaitu, hobi fotografi, blogging, dan tentunya hobi mainan aka die cast ini.
Hobi main game
Untuk hobi main game ini, sudah dari kecil sudah dirasakan, karena dahulu punya kesempatan main game di tempat teman dan mendapat rejeki plus cukup berprestasi di sekolah, maka ortu membelikan konsol pertama saya, yaitu SEGA Megadrive dengan game legendaris semacam Sonic, FIFA, Outrun, sampai MK pernah dicoba.
Dari bermain game ini pun menjadi fondasi dan langkah awal saya mengenal komputasi dan beragam aplikasi, serta menjadi semacam pendorong alam bawah sadar saya, bahwa nanti saya akan berkutat banyak dengan hal ini, dan memudahkan saya dalam bekerja dengan komputer kedepannya.
Dari sana mengenal game mulai dari era Prince of Persia dengan menggunakan beragam disket sampai beragam game di PC sampai di era mobile game, salah satu yang paling membekas yaitu Football Manager, Counter Strike, Diablo, Age Of Empire, GTA, Civilazation, WE FIFA, PUBG, MLBB, COD, hingga era Valorant masih dirasakan dan sebagian dimainkan. Bahkan yang dahulu hanya punya akses veris paktani, dan sekarang punya kesempatan main di Google Play, Steam atau Epic secara legal dan nyaman.
Hobi Blogging
Hobi yang menjadi tujuan dan hilirnya, yaitu dari hobi jalan-jalan dan fotografi, dan hobi lainnya, maka akhirnya bermuara ke hobi blogging. Dimana ketika ngeblog, maka saya harus menulis dan membaca, lalu terkadang harus menyiapkan materinya baik berupa foto yang saya dapat dari fotografi, ataupun dari membaca buku atau artikel lainnya.
Meski beragam kanal, media, dan saluran yang muncul dari era friendster, facebook, tumblr, bbm, plurk, kaskus, youtube, line sampai era X dan tiktok saat ini, saya tetap bertahan, paling tidak merawat blog ini dengan tetap membayar biaya hosting dan domain tahunan, meskin secara kuantitas dalam menulis dan melahirkan artikel dan konten blog memang tidak sehebat dulu, paling tidak saya berusaha menjalani keasyikan blogging ini.
Dari blogging saya banyak mendapat banyak hal, dari ilmu, petuah hidup, uang saku/honor, pertemanan, peluang bisnis, pekerjaan sampai soal jodoh pun saya dapatkan melalui blog tercinta ini. Ketika era media teks menurun, dan mulai digantikan media video pun, saya pun hampir tidak memperpanjang blog ini, karena saya anggap era video dan streaming media akan menggantikan, meski faktanya mungkin akan seperti itu, namun saya yakin media berupa tulisan, khususnya yang dibuat tanpa bergantung ke sebuah kanal media spesifik seperti facebook, instagram, atau tiktok, serta hosting dan domain masih bisa dikontrol sendiri, maka media blog ini akan tetap survive!
Oia kalau ada yang bilang saya masih bergantung dengan engine wordpress sebagai engine blog, menurut saya soal engine bisa digantikkan, karena konten dan medianya (hosting & domain) masih kita bisa kontrol, dan wordpress sudah belasan tahun berdiri sendiri dan sifatnya kuat di komunitas open source.
Dalam jangka panjang saya berkeyakinan wordpress juga akan tetap berkibar. FYI dulu saya sempat ngeblog di blogspot google, dan kenapa saya pindah ke wordpress karena komunitas dan enginenya oke banget!
Bukan sekedar hobi biasa
So, dari beberapa hobi yang sejauh ini saya share diatas, poinnya mengisi waktu luang dengan “produktif” dengan bersenang-senang, dan kalau bisa bersama sanak famili, karena hidup harus (berusaha) seimbang antar dunia kerja, keluarga, dan kepuasan pribadi juga, meski untuk mencapai keseimbangan dan kepuasan bahkan kebahagian terkadang agak sulit dan semuanya tergantung dari pola pikir dan bagaimana kita bersyukur dan optimis atas segala kondisi yang ada.. Merdeka! Allah Akbar!