Percha & Fotografi (Bagian 1) : Perdana

Fotografi untuk saya tidak hanya sekedar hobi, bahkan saya menganggap fotogafi merupakan tujuan kaki ini melangkah & benak ini berpikir. Fotografi pun menjadi sebuah kisah hidup saya tersendiri, yaitu Kisah Percha & Fotografi. Kisah tersebut berawal dari sebuah benda kecil yang saat ini sudah menjadi barang umum dan selalu dibawa dalam keseharian kita, yaitu dari sebuah handphone.

Saya mulai suka mengabadikan momen dan mendokumentasikan berupa foto, ketika saya memiliki handphone  Sony Ericsson K750iHandphone tersebut saya dapatkan sebagai hadiah dari orang tua tercinta atas prestasi akademik yang saya raih sekitar tahun 2007. FYI di keluarga saya, ada semacam budaya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan harus melalui usaha terlebih dahulu. Dan Alhamdulillah dengan jerih payah yang saya lakukan sepanjang tahun tersebut, bisa mendapatkan rejeki sebuah handphone, yang untuk saya pribadi, handphone merupakan barang mewah! Dan ternyata dari sebuah barang kecil semacam handphone tersebut, hidup saya menjadi mulai berubah dan lebih berwarna  #lebay 😀

Sony Ericsson K750i (Foto: www.mobiset.ru)
Sony Ericsson K750i (Foto: www.mobiset.ru)

 

Sony K750i ketika itu merupakan smartphone pertama yang saya miliki, dan dari sekedar fungsi komunikasi untuk menelpon dan berkirim SMS, ternyata benda itu bisa menjadi sebuah perangkat multimedia yang serbaguna dan super canggih (di jamannya), dari fungsi memutar lagu, menyetel video, merekam audio-video, hingga bermain games bisa dilakukan dari handphone kesayangan tersebut.

Dan salah satu peran penting handphone tersebut dalam perjalanan kisah Percha & Fotografi, yaitu fungsi kameranya. Dipersenjatai lensa 2 Megapixel, ditambah fitur autofocus dan lampu flash untuk pencahayaan minim, disertai kartu memori yang sebesar 32 Megabytes, maka dimulailah kegemaran membuat foto-foto, yang pada awalnya tidak saya sadari. Dari hobi foto-foto (yang ala kadarnya) ketika itu, menjadi kisah awal Percha & Fotografi, untuk menggeluti hobi fotografi secara serius hingga saat ini.

Ketika itu, saya hanya memiliki pengetahuan fotografi yang sangat minim, dan hanya melihat lalu mempelajari foto dan artikel dari media masa, seperti koran, tabloid, dan majalah yang saya baca saja sehari-hari. Dan aktivitas “hunting” pun tidak secara khusus saya lakukan, karena saya menjalani hobi tersebut ketika sambil menjalani kehidupan sehari-hari, misal dari perjalanan dari rumah atau kos ke kampus dan sebaliknya, atau ketika beraktivitas di kampus, jalan-jalan bersama teman atau keluarga, atau beraktivitas ketika awal saya bekerja dulu.

Berikut beberapa foto yang saya ambil dulu dan sempat membuat saya membongkar dan mengumpulkan koleksi foto di hardisk yang tercerai berai di berbagai penjuru folder-folder sambil bernostalgia. Dari foto perdana yang sengaja memang saya ambil setelah membeli handphone tersebut, yaitu foto adik terkecil saya duduk menunggu makanan di salah satu restoran, foto-foto ketika beraktivitas di sekitar kampus, kos, kantor, hingga foto-foto ketika saya jalan-jalan kesana-kemari 🙂


Foto Perdana (Foto: Ardika Percha - Bogor, 2007)
Foto Perdana (Foto: Ardika Percha – Bogor, 2007)

 

Kehidupan Margonda (1) (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Kehidupan Margonda (1) (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Kehidupan Margonda (2) (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Kehidupan Margonda (2) (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Margo City Dome (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Margo City Dome (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Neon Box (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Neon Box (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Margo City (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Margo City (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Dilarang parkir (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Dilarang parkir (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Makara (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Makara (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Menuju Kober (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Menuju Kober (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Setapak (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Setapak (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Properti Ciptadra (1) (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Properti Ciptadra (1) (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Properti Ciptadra (2) (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Properti Ciptadra (2) (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Remote & Handphone (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Remote & Handphone (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Merchandise (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Merchandise (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

Salemba (Foto: Ardika Percha - Jakarta, 2008)
Salemba (Foto: Ardika Percha – Jakarta, 2008)

 

Patung Sumpah Pemuda (Foto: Ardika Percha - Jakarta, 2008)
Patung Sumpah Pemuda (Foto: Ardika Percha – Jakarta, 2008)

 

Berderet (Foto: Ardika Percha - Jakarta, 2008)
Berderet (Foto: Ardika Percha – Jakarta, 2008)

 

Kafebuku (Foto: Ardika Percha - Depok, 2008)
Kafebuku (Foto: Ardika Percha – Depok, 2008)

 

Makan yuk (Foto: Ardika Percha - Jakarta, 2007)
Makan yuk (Foto: Ardika Percha – Jakarta, 2007)

 

Hijau (Foto: Ardika Percha - Depok, 2007)
Hijau (Foto: Ardika Percha – Depok, 2007)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *