ardikapercha - header - 8 hal yang sebaiknya dilakukan ketika memiliki PC baru

8 Hal Yang Sebaiknya Harus Dilakukan Ketika Memiliki Komputer Baru

3. Membuat Restore Point

Ketika dulu setelah membeli PC atau laptop baru, saya sering kali langsung semangat otak-atik komputer dengan instal driver atau aplikasi favorit, ternyata apa yang saya lakukan tersebut bertahun-tahun kurang tepat, setelah mengalami beragam isu di laptop yang sebenarnya berakar dan berujung pada OS Windows yang sudah terpasang beragam aplikasi, terkadang menjadi salah satu penyumbang perubahan performance komputer tersebut.


Ketika komputer masih ‘perawan’ dan belum dilakukan perubahan, maka perlu dibuat semacam titik backup yang biasa disebut ‘restore point’, dimana di titik tersebut merupakan gambaran sekilas yang disimpan seperti snapshot dari kondisi komputer terakhir. Sebagai contoh, ketika pada hari Senin-Rabu di minggu lalu komputer berjalan normal seperti biasa, kemudian di Kamis-Jumat terdapat notif perlu adanya update aplikasi, maka sebelum melakukan proses update (atau bahkan instal aplikasi baru), sebaiknya dibuat restore point di OS Windows.


Screenshot Windows 10 Restore Point

Dimana kita membuat restore point menurut saya ketika melakukan update major, seperti update OS (untuk update OS saran saya priotitas pada update security patch saja), update driver VGA, atau instalasi aplikasi baru yang yang krusial dan kritikal penting, tetapi hampir 75% aplikasi yang saya pakai untuk uruan kerjaan atau pribadi berbasis cloud, jadi sebagian data tersimpan di internet contohnya data pekerjaan dan pribadi Google Drive, lalu soal kerjaan di sistem Atlassian terkait dokumentasi dan tracking kerjaan, dokumentasi berupa foto dan video pribadi sebagian besar ada di Google dan sebagian ada di iCloud terdahulu, lagipula file tontonan macam film atau serial versi paktani juga sudah tidak ada, alhamdulillah sekarang mampu & bisa nonton streaming via Netflix atau Disney+ or numpang korean lewat streaming Viu punya istri 😀


Untuk membuat restore point di OS Windows 10 cukup mudah yaitu sbb:

  1. akses restore point melalui ‘Search for anything’ (pojok kiri bawah, disamping logo Windows) yaitu dengan keyword ‘create restore point’, pastikan dijalankan dengan akun yang memiliki hak akses Admin
  2. pada default-nya biasanya restore point di sisi ‘protection setting’ belum dalam kondisi On, jika belum, silahkan klik ‘configure’ dan ubah menjadi On, untuk pengaturan lainnya dibairkan sesuai standar Windows
  3. setelah ‘protection’ telah On, kemudina klik ‘create’ untuk lakukan proses pembuatan restore poin ini. Proses ini berjalan sekitar 10-20 menitan

4. Membuat Akun Admin terpisah dengan Akun User Reguler

Sepanjang saya ingat, semua komputer yang saya miliki baik yang versi PC maupun laptop hanya menggunakan 1 akun yaitu 1 akun dengan hak admin, ternyata hal ini merupakan praktik yang kurang tepat, dan seharusnya dilakukan pembuatan akun hak akses admin yang terpisah dengan akun dengan hak akses user reguler.


Untuk poin pemisahan akun admin dan akun user reguler baru saya jalankan pada pembelian laptop baru kali ini, kenapa hal ini saya lakukan? Dari hasil riset dan membaca beberapa artikel tersebut, yaitu ada beberapa yang menjadi motif ketika melakukan hal ini :

  • akun dengan hak akses admin seharusnya bersifat ‘steril’ dan tidak digunakan di aktivtias sehari-hari, hanya digunakan ketika memang perlu hak admin saja, misal melakukan instalasi aplikasi, update OS, update driver, melakukan perubahan setting di level OS, dsb. Di sisi lain dengan adanya akun admin terpisah juga tingkat keamanan atas akses dan data di komputer tersebut menjadi naik sedikit lebih tinggi ketika diakses oleh pihak luar.
  • akun dengan hak akses user reguler digunakan sehari-hari seperti biasa, sehingga setting OS dan performance bersifat stabil tidak ada perubahan major, dan pembuatan akun terpisah seperti ini sangat disarankan untuk komputer yang diakses dan digunakan oleh banyak orang, misal komputer keluarga misal istri dan anak
  • salah satu poin penting, kalau ada yang iseng, maka orang tersebut harus mencoba masuk 2 akun tersebut, selain itu jangan lupa untuk setting pilihan sign-in bisa digunakan Windows Hello Fingerprint jadi makin (semoga lebih) aman jika perangkat laptop mendukung login dengan fingerprint.

5. Menggunakan Aplikasi Maintenance/Utility Bawaan PC/Laptop (Lenovo Vantage)

Di beberapa brand pabrikan komputer biasanya sudah menyediakan aplikasi bawaan untuk melakukan maintenance komputer sebagai tool yang membantu pengguna komputer kita. Kebetulan laptop yang saya beli yaitu Lenovo yang dikenal memiliki aplikasi yang powerful dalam perawatan sehari-hari komputer yaitu aplikasi Lenovo Vantage. Melalui Lenovo Vantage tersebut kita dapat melakukan pengecekan dan monitoring kondisi komputer kita, yaitu terkait pengaturan komputer, tingkat keamanan, sampai pengecekan versi driver yang digunakan dan kompatibilitas perangkat yang terpasang di laptop Lenovo tersebut.


Screenshot Lenovo Vantage

Nah.. ketika sudah menggunakan aplikasi Lenovo Vantage ini, maka kita sudah bisa mulai terkoneksi ke jaringan internet, karena aplikasi ini akan melakukan sinkronisasi serta pengecekan dengan versi aplikasi dan driver berbagai perangkat versi terbaru, misal driver wifi, audio, printer Canon, VGA Radeon, dsb., sehingga kita mendapat update aplikasi/driver yang terbaru, kemudian di salah satu poin pentingnya, Lenovo Vantage ketika itu merekomendasikan untuk instalasi anti virus, padahal setahu saya Windows 10 sudah memiliki anti virus bawaan OS yaitu Windows Defender. Selanjutnya saya pun bisa melakukan aktivasi OS Microsoft Windows original kemudian instalasi anti virus pilihan saya untuk proteksi atas komputer dari virus, trojan, dan lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *