Category Archives: Pembahasan

kategori yang mendiskusikan ulasan secara umum (general) dan artikel mengenai perkembangan blog Ardika Percha

Sekilas sejarah sepeda

 

Sepeda merupakan salah satu alat transportasi tertua, sesuai Ensiklopedia Columbia, ditemukan dan dikembangkan di daratan Eropa sekitar abad 19, dan tidak diketahui pasti siapa yang menemukannya pertama kali (seperti yang diulas di Wikipedia dan masih menjadi perdebatan soal desain konsep awal yang dikembangkan  Gian Giacomo Caprotti terkait Leonardo da Vinci menjadi titik awal penemuan sepeda), namun desain sepeda pertama yang didokumentasikan secara resmi serta sudah diverifikasi pada tahun 1817. Salah satu pengembang sepeda yang dikenal yaitu Karl von Drais, seorang pegawai pemerintahan yang berasal dari Jerman, sepeda tersebut dikenal sebagai ” velocipede” yang dikembangkan dari tahun 1817 hingga 1819 sebagai nenek moyang sepeda.

Setelah pengembangan velocipede, sepeda dikembangkan oleh pengembang lain dari tanah Britania, tepatnya di Skotlandia oleh Kirkpatrick MacMillan seorang pandai besi, lalu dikembangakan oleh Ernest Michaux dan Pierre Lallement asal Perancis sampai ke Amerika, akibat revolusi industri juga mulai bergejolak, selain penemuan kereta api yang fenomenal sebagai alat transportasi massal.

 

Saat ini berbagai jenis sepeda tersedia di pasaran sesuai model & fungsinya masing-masing, dari sepeda gunung, BMX, sepeda balap, hingga sepeda motor  yang merupakan buah hasil dari era modern setelah era revolusi industri tersebut 😀

Saat ini sepeda bukan menjadi alat transportasi utama yang massal digunakanseperti di daratan Eropa pada abad 18 hingga 19, namun lebih umum kearah penggunaan untuk kebutuhan rekreasi dan olahraga.

Dan khusus di Indonesia, ada di beberapa tempat bahkan tersedia jalur khusus sepeda, salah satunya di Kampus UI Depok, yang tersedia tidak hanya pedestrian untuk pejalan kaki, namun tersedia jalur khusus sepeda juga. So tersedia alternatif olahraga pilihan yaitu bersepeda, sambil berolahraga sambil gowes, kita juga bisa menikmati suasana alam seperti di Kampus UI Depok ini.

Sumber = http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_the_bicycle

KeretaKu.. CommuterlineKu..

 

Sudah sekitar 10 tahunan saya menggunakan jasa transportasi kereta api, lebih tepatnya KRL yaitu Kereta Rel Listrik karena menggunakan tenaga listrik sebagai sumber utama penggerak kereta tersebut. KRL yang dimaksud yaitu kereta yang dioperasikan untuk jalur Jabotabek oleh PT KAI dan pada akhirnya menjadi PT KCI dipisahkan dari PT KAI yang khusus pengelolaan kereta daerah operasi Jabotabek.

Saya sudah merasakan KRL dari masa pemisahan “kasta” Ekspress-Ekonomi lalu pada periode adanya kelas kereta  Ekspress-Ekonomi-Ekonomi AC hingga masa kini dengan kelas Commuterline. Dari pengalaman semenjak saya pertama kali memasuki stasiun, membeli tiket, naik ke KRL, lalu mencapai stasiun tujuan, menurut saya perkembangannya cukup progresif, dari sekitar tahun 2002 hingga pada beberapa tahun belakangan ini, namun bagi sebagian orang, perkembangan kereta tidak memuaskan, namun saya anggap perkembangannya cukup baik, yaitu bisa dilihat dari sisi infrastruktur cukup baik, jadwal & rute yang semakin banyak, serta harga yang semakin kompetitif.

Yang menjadi isu & berita nasional pada perubahan infrastruktur, dengan melakukan penutupan & penggusuran toko serta kios disekitar area stasiun sampai terjadi gesekan konflik bahkan terjadi demo yang menjurus anarkis, namun dampak dari proses “perapihan” tersebut membuat stasiun sekarang benar-benar bersih menjadi area penumpang, tidak ada lagi pengamen pengemis, penjual makanan-minuman maupun penjual koran yang biasa hilir mudik di stasiun atau disekitar stasiun

Perubahan tidak hanya dari sisi rute & kelas kereta seperti yang saya sampaikan diatas tadi, tapi dari sisi layanan, infrastruktur, dan tentu saja dari sisi harga tiket yang berubah, serta dari metode ticketingnya. Metode yang lagi booming yaitu pembelian dengan e-money via media smartcard, yang bisa diisi ulang dan bisa dilakukan pembelian dengan metode tapping pada terminal yang sesuai, yang dilakukan pada gate keberangkatan & tapping di gate tujuan.


Namun yang sangat berbeda dari sisi penjadwalan & rute yang lebih terintegrasi untuk jaringan kereta KRL se-Jabotabek, dari sisi utara Ancol-Kota Jakarta hingga Bogor lalu dari Serpong sampai Jatinegara-Bekasi, bisa dilihat pada gambar rute Commuter Line.

 

Dan soal jadwal juga waktu tunggu semakin lebih pendek, dari dulu sekitar 30-45 menit menjadi sekitar 10-20 menit waktu tunggu, meskipun soal keterlambatan & AC serta soal penuh sesak masih “biasa” dirasakan. Meskipun tiap hari saya sering membaca kicauan keluhan & kemarahan dari para penumpang beberapa akun Twitter komunitas pengguna & penumpang KRL Commuterline. Secara keseluruhan saya cukup puas dengan moda transportasi kereta ini, karena harganya tergolong murah-terjangkau & cukup cepat jika kita beruntung ketika kereta tepat waktu & tidak bermasalah, selain itu mendukung gerakan penggunaan transportasi publik yang lebih baik & bermutu.

Sumber: http://kereta-api.co.id/ ; http://www.krl.co.id/peta-rute-loopline.html ; http://instagram.com/sayapercha

 

 

Starbucks meng-invasi UI Depok

 

Saya tergolong sering ke Depok, tapi jarang “blusukan” sampai ke kampus tercinta tersebut. Setelah sempat heboh dengan isu pembangunan perpustakaan terbesar & termegah (katanya) di Indonesia, sang “Crystal Knowlede” akhirnya kompleks perpustakaan tersebut jadi juga, lalu nama yang diberikan juga cukup bombastis & terkesan canggih, dan hasil akhirnya memang terkesan bagus juga. Lalu di perpustakaan tersebut ternyata ada beberapa toko, bank, daann ada Starbucks, kafe, restoran juga, hahaha semacam mall ya kompleks perpustakaan ini.  Mau dibilang isu komersialisasi kampus, seperti kampus tetangga di IPB Bogor, yang sebagian besar lahan kampusnya dijadikan mall megah Botani Square, toh saya menikmatinya 😀

Ngomong-ngomong  pas berkunjung ke perpustakaan UI tersebut, saya pada pagi harinya kebetulan bersama teman-teman  ada kondangan nikah teman di Jakarta (makanya kami berpakaian batik semua di foto diatas hehe.. oia makasih untuk Ilham yang sudah foto kita yak), dan setelah bersilaturahim & makan-makan, kami memutuskan untuk  nostagia dadakan ke kampus Depok, sekalian menyambangi  perpustakaan tersebut, sekaligus ngafe, menikmati kopi-camilan & ngobrol-ngobrol, serta menikmati sisa hari sekalian reuni bersama teman terkasih 🙂

Apa artinya sebuah nama…

 

Apa artinya sebuah nama… sebuah pepatah jadul dari seorang pujangga dari dunia barat yaitu Shakespeare yag terkenal dengan karya sastranya Romeo & Juliet. Iseng-iseng saya googling dengan keywords tersebut dan menemukan beberapa situs/blog yang menurut saya cukup unik, seperti di situs Suara Merdeka memaparkan dalam budaya Jawa, sebuah nama merupakan sebuah doa, lalu pada blog artikel-appah berisi daftar arti nama menurut Islam yang bisa menjadi rujukan nih 🙂  atau dalam salah satu blog di sosbud Kompasiana yang menyatakan bukan hanya nama yang diperlukan, namun eksistensinya… or nyoba deteksi arti nama kita bisa dicoba di situs IndoSpiritual nan klenik satu ini 🙂

Ngomong-ngomong soal nama, nama saya sendiri terdiri dari 3 kata yang merupakan pemberian Eyang Kakung dan kedua orang tua saya, yang memiliki arti cukup unik sih menurut saya, kata pertama merupakan penggabungan nama kedua orang tua saya, dimaksudkan dengan pemberian nama dua orang tersebut bisa diambil manfaat & kebaikan dari dua orang tersebut, lalu kata kedua diambil dari bahasa latin berasal dari nama spesies tanaman tempat saya dilahirkan, yaitu tanaman karet alam di Sumatera, agar ingat tanah kelahiran & sumber mencari nafkah orang tua saya ketika jadul dulu, disisi lain karet kan bersifat lentur, elastis, fleksibel dan siap dalam menghadapi tantangan kelak, lalu kata terakhir yang memiliki arti iman yang baik, penggabungan bahasa Arab dan Jawa punya.

Pada postingan saya mengenai ponsel HTC dan laptop Asus saya menceritakan tentang hobi saya menamai barang-barang milik saya seperti HTC dengan nama Vina, diberi nama karena seri ponsel One V milik Imanadi, lalu laptop Asus dengan nama Asiva, diberi nama karena laptop Asus i core V milik ardika, or TV kesayangan saya yang menemani dikala menonton setiap harinya, dengan nama Sasa, karena bermerk Samsung, kemudian workstation saya diberi dengan nama Leni karena bermerk Lenovo, or BlackBerry saya diberi nama Amy, karena BB seri Armstrong, or tas kesayangan saya diberi nama Bebi, karena bodypack, lalu sepatu kerja saya beri nama legam, karena warna hitam atau sajadah saya yang diberikan ibunda tercinta yang saya namakan Bilal, karena berwarna coklat legam seperti warna kulit sahabat Nabi nan tangguh si Bilal atau mouse saya tercinta yang lebih dari 10 jam saya gunakan seahri-hari untuk bekerja atau bermain, saya namakan Gita, diambil dari merk Logitech.. >_<

yaa itulah sekelumit kisah penamaan nama barang-barang kesayangan saya.. ada yang bilang “lo freak cha.. sampai kasih nama tuh barang-barang”, haha nyengir aja dah… or ada yang bilang kayak gini “iihh cha lucu banget sih lo.. kasih nama tuh barang” hehehe makasih dibilang lucu apa lagi dari cewek hahaha 😀

untuk saya pemberian nama ke barang tersebut, karena saya menghargai keberadaan.. eksistensi barang tersebut, apa lagi diperoleh dengan jerih payah pula, dengan memberi nama tersebut saya juga merasakan kehadiran & pentingnya mereka dalam membantu menjalani keseharian saya.. hhmm bahkan saya berpikir, dengan memberi nama bisa menjadi salah satu wujud rasa syukur saya telah memiliki barang-barang tersebut, sehingga berusaha memakai & merawat dengan sebaik mungkin yaa.. Alhamdulillah yaah

 

Migrasi & Hijrah

Kisah dalam sejarah yang melegenda & membuat milyaran orang diluar sana tergerak hati dan bahkan menginspirasi untuk melakukan salah satu keputusan hidup terpenting, yaitu berpindah tempat dari “habitat” yang biasa kita tinggali dari masih orok dan (mungkin) hingga dewasa, ke tempat yang sama sekali baru, untuk meraih kehidupan yang lebih baik, entah dari sisi rejeki, tempat yang lebih aman, atau bahkan perintah Tuhan, memaksa mengambil keputusan untuk bermigrasi dan hijrah.

Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW, melakukan prosesi hijrah dengan berat meninggalkan kota kelahiran Beliau Mekah menuju Medinah yang sama sekali asing, namun demi menegakkan ajaranNYA, beliau bersama para pengikut setianya melaksanakan, dengan meninggalkan segalanya serta mengambil resiko atas keputusan tersebut. Kisah ini pun termaktub dibanyak kitab termasuk Kitab Suci AlQuran mengenai pentingnya hijrah tersebut. Selain itu di beberapa buku bahasa menafsirkan hijrah & migrasi lebih kearah perpindahan untuk mencari penghidupan lebih baik, sehingga dua kata tersebut memiliki relasi kuat, yaitu pindah dan penghidupan lebih baik.

Saya punya kawan-kawan yang dikenal melakukan “hijrah” tersebut yaitu merantau yang dilakukan oleh kawan-kawan dari tanah Sumatra, khususnya Minangkabau, untuk mencari penghidupan yang lebih baik di tanah rantau. Mereka tak segan merantau entah untuk mencari ilmu dan bahkan bekerja serta membuka usaha/berdagang di tanah rantau serta dituntut untuk sukses di kemudian hari.

Di kehidupan serba modern ini, perpindahan manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dan bahkan (mungkin) bukan suatu hal besar, no big deal sob!! nahh.. yang saya lakukan setiap hari jika merujuk pada kisah Nabi kita, bisa memakan waktu beberapa hari dengan berjalan kaki or naik unta, namun dengan perkembangan teknologi maka waktu tempuh yaitu dari Bogor-Depok-Jakartaa dapat dilakukan dalam beberapa jam saja dengan fasilitas KRL Commuter.

Analogi untuk kehidupan saya perpindahan.. migrasi.. hijrah. lebih kepada perpindahan dari satu tempat mencari nafkah (bisa lokasi kerja or kantor or perusahaan) ke tempat kerja lainnya. Untuk saya, berpindah tempat kerja (kantor) merupakan hal yang luar biasa besar, karena sekitar 60%  waktu kita dihabiskan di tempat kerja, kita bekerja dengan mencurahkan semua pikiran dan tenaga kita, kita hidup dan seperti tinggal di kantor itu, dan kita (mungkin) kita “berkeluarga” di kantor tersebut, semuanya akan berpusat pada pekerjaan dan sebagian besar hidup kita dinafkahi dari bekerja tersebut…

Dalam 2 tahun terakhir saya sudah 3 kali berpindah tempat kerja, untuk saya karena alasan karir yang lebih baik serta ditambah iming-iming “benefit” yang lebih baik juga, serta karena faktor dari tempat kerja juga yang (mungkin Insha Alloh) bisa memberikan jaminan kehidupan lebih baik lagi tentunya. Dahulu orang bekerja bisa dalam 1 (kantor) tempat kerja memakan waktu belasan bahkan puluhan tahun, serta “dicekoki” dengan “ajaran” untuk “patuh dan loyal” di satu tempat kerja, karena susah dapat kerja dan masalah budaya jawa yang kental di kehidupan saya dan (mungkin) seluruh anak negeri ini yang harus memiliki jiwa mengabdi yang tinggi, terutama untuk para senior/tetua kita yang bekerja di kantor pemerintahan sebagai PNS.

Namun tren kedepannya banyak saya lihat rekan, kolega, teman, hingga senior-senior saya “berlompatan” dari satu “habitat” ke “habitat” lain yang lebih nyaman dan lebih besar tentunya dari sisi “benefit”  maupun dari sisi tempat kerjanya sendiri, menurut ukuran mereka masing-masing, hanya dalam hitungan rata-rata (jika saya tidak salah menghitung) berkisar dari 2-3 tahun, mereka sudah “menclok” di tempat baru lagi, dan gilanya ada yang dalam hitungan bulan kurang dari 1 tahun sudah pindah lagi.. aammaajjingg sob, lakuuu kerass yaa hahaha 😀

Jika melihat fenomena sosial yang bersifat anomali bila merujuk dari nilai jadul mengenai pekerjaan, maka hal ini bisa merujuk pada konsep yang dipaparkan oleh salah satu penulis buku favorit saya, yaitu Rene Suhardono yang menjelaskan bahwa your job isnt your career sob.. so kita sendiri yang memutuskan arah karir kita, yaa bisa saja dengan mencari sesuai truly keahlian sekaligus kesukaan kita or seperti Om Rene bilang sesuai passion kita.. hhmm.. so dalam pencarian tersebut, kita berpindah-pindah kerja untuk mencari passion or mencari upah yang lebih gede or dengan berpindah kita bisa belajar banyak hal dalam tempo singkat or memang sudah “mentok” dan bosan or ada peluang yaa pindah aja 🙂

Sumber gambar = http://vgsiahaya.wordpress.com; alhittin.com

Selamat Datang Di Blog Ardika Percha :)

Selamat Datang di blog ardikapercha.com

Sebelumnya, saya ucapkan selamat datang di blog ardikapercha.com  ini, sekaligus saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung kesini.

Blog ardikapercha merupakan wadah digital yang (berusaha) menggumpulkan semua pemikiran & pengalaman kehidupan saya. Di blog ardikapercha.com ini, saya menulis artikel & membagikan di sela-sela keseharian, apa yang  saya coba lihat-baca-dengar-rasakan mengenai :

  • perkembangan dan informasi dunia digital,
  • lalu mengenai catatan perjalanan saya ke berbagai tempat,
  • liputan mengunjungi berbagai macam event yang unik, menarik, dan inspiratif,
  • pendapat & pembahasan secomot dari sebagian hidup saya dan hobi saya lainnya
  • kemudian membahas juga perihal apa saya yang saya baca serta pendapat saya mengenai buku atau bahan bacaan  lainnya yang menarik,
  • dan berbagai tulisan tersebut dipadukan dengan hobi fotografi saya.
  • Dari informasi dunia digital, catatan perjalanan, liputan, ulasan, dan foto-foto yang saya buat bertujuan untuk saling berbagi, semoga pengunjung & pembaca bisa mendapat manfaat atas apa yang saya coba sedikit bagikan tersebut.. Insha Allah 🙂

For your information, blog saya ini merupakan kumpulan goresan pena digital di 2 blog saya terdahulu yang numpang di salah satu penyedia blog gratisan, lalu setelah merasa “cukup” & “waktunya tepat”, saya akhirnya membeli domain ardikapercha.com dan menyewa tempat dari salah satu penyedia hosting, serta mulai membangun sendiri & merapihkan sana sini disela waktu saya. Dengan tak lupa mengucap Alhamdulillah yah, telah lahir blog ardikapercha.com yang cool ini 🙂

Ada pepetah dahulu, yaitu tak kenal maka tak sayang, silahkan mengunjungi bagian halaman (page) Siapa Saya untuk mengenal saya, dan jangan lupa tinggalkan komentar anda di setiap artikel blog yang anda baca, dimana artikel yang saya tuliskan, butuh masukan dan bisa saling bertukar pikiran serta memperkaya pembelajaran kita bersama dari semua yang kita lihat-baca-dengar-rasakan bersama.

Untuk komunikasi lebih lanjut, bisa mengunjungi page: Kontak Saya

Terimakasih sudah mengunjungi blog  saya,  kalau mau kopi darat, bolehlah ngopi-ngopi ya, sambil ngobrol seru, lanjut poto-poto narsis bareng, kebetulan saya baru beli tongsis nih  😀  ngikik

Menapaki jalan yang terkasih di bulan klenik februari

Februari bagi budaya barat merupakan bulan penuh cinta & kasih sayang, tetapi untuk saya yang kebetulan lahir di timur, februari (bagi orang barat) yang identik dengan perayaan valentine, dan untuk saya: nggak ngaruh & nggak ngerayain pula!

Nah di bulan ini juga untuk budaya tiongkok merupakan tahun baru berdasarkan penanggalan mereka, dan dirayakan dengan sukacita & optimisme, terlihat dengan perayaan & sukacita, dan untuk saya: nggak ngaruh & nggak ngerayain pula!

Bulan ini penuh dengan klenik dengan pengharapan & perayaan yang terkadang lebay berlebihan, yang untuk saya jadi semacam ritual yang bisa jadi lahan ekonomi yang profit oriented.

Saya mengagumi budaya tiongkok yang adiluhung, & terkadang saya mengambil secuil budaya atau pemikiran mereka dalam ranah kehidupan saya, misalkan mengenai konsep keluarga & persaudaraan. Nahh, untuk budaya Amerika seperti valentine, sepertinya ada yang “aneh” dengan “ritual” yang dilakukan setiap tahunnya.

Namun esensi dari 2 momen tersebut, bahwa manusia membutuhkan suatu “tanda” & tonggak (milestone) yang bisa dirayakan serta dijadikan semacam “ritual budaya”.

So.. Enjoy your day dude 🙂

Posted with WordPress for BlackBerry.

2012

Selamat tahun baru masehi 2012!!

Akhirnya mencapai juga momen tutup & buka tahun ini, keriuhan & hedonisme jelas tergambar dijalanan, aksi “bakar duit” untuk menikmati sepenggal waktu tersisa di akhir tahun & mencicipi waktu yang akan dimulai, baikburuk positifnegatif saya tersapu momentum massal tersebut

Buat saya momen tahun baru berjalan “normal” saja, 2 tahun lalu saya bertahun baru bersama kekasih tercinta menghabiskan waktu dengan menghabiskan makan minum & bercerita tentang segala hal kehidupan, dan tahun lalu alhamdulillah masih bisa berkumpul dengan keluarga besar, ngobrol bersenda gurau makan minum ngemil & melihat kembang api, sungguh nikmat rasanya.

Tahun baru kali ini saya saya habiskan dengan keliling jakarta dan ditutup dengan acara makan bersama (calon) keluarga dari sang terkasih disudut kota, momentum yang saya anggap luar biasa, karena ketidaksengajaan, bersama “orang lain” namun terasa akrab & hangat layaknya keluarga (asli)!

Rasa syukur & bahagia yang mendalam hinggap dalam jiwa ini, syukur masih sehat & diberi kesempatan terus berkarya hingga saat ini, rasa galau & gagal ditahun lalu berangsur hilang serta rasa bersyukur atas kesuksean yang dicapai pada tahun lalu dapat menjadi materi belajar yang sangat baik! Rencana & realisasi direkonsiliasikan serta mencoba menata apa yang perlu diperbaiki & disempurnakan, semoga tahun 2012 masehi dapat lebih baik lagi dari 2011 agar kita bukan termasuk orang yang merugi.

Posted with WordPress for BlackBerry.

Kisah Man Utd musim 2011-2012 di Liga Premier Inggris : Refleksi kehidupan bagai roda pedati

 

Hari minggu tempo hari yang lalu, saya sempat menonton pertandingan sepakbola liga premier Inggris yang biasa disebut EPL (terkadang disebut BPL). Malam itu dijadwalkan pertandingan sekota (biasa disebut derby match) antara Manchester United (terkenal dengan singkatan MU) sang jawara liga & penantang yang sedang naik daun Manchester City (biasa disebut MC), yang akan dilangsungkan di kandang MU.

Sebagian besar prediksi hasil pertandingan menyatakan MU pasti menang dikandangnya serta jarang sekali terkalahkan dalam rekor derby tsb. Pertandingan berjalan seru, hingga pluit panjang berbunyiiiiii! Dan hasilnya, jengjeng jeng, MU kalah telak dipermalukan MC dengan skor fantastis 1-6!

Hasil tsb menjungkirbalikkan semua prediksi, dan bisa dianggap pertanda ada sesuatu yang ajaib disitu, sebagai informasi, beberapa tempo hari sebelumnya, MU menang telak atas rival abadinya dalam perebutan juaraliga, yaitu Arsenal dengan skor fantastis 8-2!

Apa pelajaran yang kita petik dari kasus diatas? Menurut saya jika pemerhati sepakbola, maka hal tersebut bisa saja terjadi, karena bola itu bundar & MU sedang krisis dalam organisasi pertahanan serta disisi lain MC sedang menanjak performanya setelah adanya rekrutmen pemain baru & matangnya taktik pelatih Mancini dalam meraciknya hingga maknyus hasil olahan taktiknya.

Sedangkan disisi saya yang lain jika bisa merefleksikan pada kehidupan, maka menyatakan bahwa kita jangan sombong, cepat puas, & meremehkan suatu hal, karena hasilnya juga diluar dugaan kita terkadang mengecewakan, selain itu menunjukkan ada kekuatan lain diluarsana yang tidak bisa kita atur sepenuhnya, yaitu kekuatan Allah yang mampu merubah segalanya, selain itu mengingatkan, bahwa hidup terkadang diatas (seperti ArsenalvsMU) & terkadang ada dibawah layaknya roda pedati (seperti MUvsMC), sehingga membuat kita lebih siap & mawas diri, namun jika telah berusaha, maka bisa diposisi atas layaknya roda pedati yang terus berputar.

Posted with WordPress for BlackBerry.

Welcome The Rest Area

Di posting saya sebelumnya mengenai euforia ketika masuk dalam suatu tahapan kehidupan, yaitu diterima kerja disuatu perusahaan baru, dengan segala tetek bengeknya dari masa perkenalan hingga mencapai tingkat kejenuhan & kelelahan, lalu diserbu dengan berbagai halangan & kesulitan, terkadang menjadi demotivasi, serta mengalami pula euforia yang tenggelam dengan keasyikan kerja hingga larut malam & bercanda gurau dengan kolega, bahkan terkadang bekerja melebihi apa yang diminta untuk memberi nilai tambah.

Saya sangat bersyukur telah mencapai titik sekarang ini, bekerja dengan apa yang saya mau, bekerja dengan lingkungan yang mendukung, bekerja dengan kolega yang asyik, bekerja dengan bayaran yang untuk saya nilai sendiri itu cukup memenuhi kebutuhan harian & masih bisa sedikit inves-menabung, intinya saya bersyukur, yaa sesekali kadang hedon, namun itu wajar sebagai anak manusia untuk sedikit “menikmati hidup”.

Lalu setelah itu muncul pikiran & pertanyaan ketika saya dalam perjalanan pulang dari kantor ke rumah, yang saya sebut “jalan perenungan”, yaitu suatu kondisi ketika saya sudah lelah terutama baik secara fisik maupun lelah secara emosional setelah berjam-jam bekerja.

Saya merenungkan apa saja yang telah & akan saya lakukan, bagaimana kabar rekan, teman, & keluarga, apa yang saya lakukan itu benar, tepat, bagaimana kedepannya, pelajaran apa yang telah dipetik, & bagaimana kedepannya.

Ribuan pertanyaan terlontar, ada yang terjawab sendiri & adapula yang butuh jawaban, serta membutuhkan waktu untuk mencari jawaban yang menurut pendapat saya tepat, namun karena lama, sehingga lupa! Saya merasa butuh berhenti sejenak diantara kesibukan ini, meski waktu tak mungkin berhenti, dan dengan sejenak berhenti yang saya analogikan sebagai rest area disepanjang jalantol jagorawi, maka kita perlu menepi untuk beristirahat, agar tidak kelelahan dijalan hingga dapat menyebabkan kecelakaan, namun ketika istirahat dirasa cukup, maka kita kembali ngebut di jalantol dengan aman hingga mencapai tujuan.

Posted with WordPress for BlackBerry.