Digital Transformation

Dalam beberapa tahun terakhir digital transformation menjadi semacam langkah untuk mendukung rencana strategis sejumlah perusahaan dan bahkan pemerintah. Kalimat “digital transformation” ini pun menjadi buzz word yang masuk dalam kamus business leader dan tech leader.

Digital transformation menjadi langkah yang masuk akal dan harus dilakukan ketika era pandemi global menghujam dan menyerang seantero dunia. Mau tidak mau dan suka tidak suka, perusahaan terutama korporasi global mempercepat dan mengubah arah kebijakan untuk menerapkan digital transformation menjadi salah satu kunci untuk bersaing maju dan menjadi salah satu cara untuk bertahan hidup plus beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital.

Definisi Digital Transformation

Untuk mempelajari lebih dalam dan canggih hal apa pun, kalau saya melakukan dengan pendekatan dengan kembali ke fondasi serta dasarnya, yaitu belajar dan mengenal apa definisi dari digital transformation tersebut.

Digital transformation is the rewiring of an organization, with the goal of creating value by continuously deploying tech at scale. (www.mckinsey.com, 2023)

Menurut artikel digital transformation yang saya kutip dari ww.mckinsey.com dan coba saya terjemahkan sesuai pemahaman saya, bahwa transformasi digital adalah suatu metode/cara dalam mengelola, menyesuaikan, dan memasangkan kembali (rewiring) suatu organisasi dalam mencapai tujuan utama dalam membuat suatu hasil (value) secara berkelanjutan (continuosly) dengan memanfaatkan serta mengimplementasikan (deploying) secara berkala dengan skala yang tepat dan sesuai (at scale).

ardika percha pc

Dari definisi tersebut, ada beberapa kata kunci yang menurut saya menjadi kuncian memahami digital transformation, yang akan kita pelajari dan share dalam tulisan ini dengan mengambil perspektif dari konsultan global Mckinsey tersebut.

Rewiring

Kata rewiring kalau dari pemahaman secara umum tidak hanya dimulai melulu di sisi soal teknologi dan digital. Menurut saya “rewiring” justru pada hal isu bisnis yang ingin diselesaikan dengan melakukan analisis termasuk pengorganisasian serta perubahan di sisi proses dan di sisi orang-orang yang terlibat untuk mencapai tujuan dan/atau isu yang mau ditangani. Hal ini bisa mengacu pada business process, manpower planning dari sisi rekrutmen, alokasi pekerjaan, pelatihan, hingga jenjang karier plus penugasan, sampai di tahap promosi, suksesi dan rotasi, dan tentunya key objective yang jelas beserta komitmen dan dukungan kuat dari top management hingga level operasional teknis sudah terinternalisasi.

Setelah di bagian process dan people sudah terpetakan, maka dari tahap tersebut diketahui isu dan hal apa saja yang perlu diubah serta disesuaikan, kemudian dianalisis solusi teknologi dan digital apa yang bisa menyelesaikan isu-isu tersebut.

Value

Dalam melakukan hal apa pun, ujung-ujungnya apa yang bisa berikan dan hasilkan berupa semacam value, dimana value tersebut yang bisa dinikmati oleh pihak terkait. Value tersebut bisa jadi menjadi semacam tujuan akhir yang ingin dicapai oleh suatu organisasi bisnis.

Dalam transformasi digital tersebut, menurut hemat saya di setiap tahapan pekerjaan dimaksimalkan value apa yang mau dicapai atau dihasilkan, dimana di setiap tahapan implementasi berujung pada deployment dan berakhir berupa semacam “incremental value” yang berusaha mencapai objektif utama.

Continuosly

Dalam melakukan pekerjaan besar semacam transformasi digital tersebut, konsistensi merupakan salah satu poin penting, karena digital transformation dilakukan dalam horizon waktu jangka panjang dan harus dilakukan dengan melakukan improvement secara berkala dan berkelanjutan.

Rencana pekerjaan dalam transformasi digital bisa jadi dapat dipecah (breakdown) menjadi bagian pekerjaan dalam ukuran lebih kecil dan kemudian didetailkan, serta dibuat menjadi tahapan milestone yang berbeda, namun semua milestone tersebut menuju tujuan akhir mencapai objektif yang sudah dibuat diawal pekerjaan.

Deploy

Setiap pekerjaan yang dalam prosesnya, diujung pekerjaan tersebut harus menghasilkan berupa penambahan value dalam ukuran sekecil apapun, dimana effort tersebut dapat dirasakan dan harus terdokumentasi sehingga menjadi evidence achievement untuk menjadi sebuah lesson learnt untuk improvement di tahapan berikutnya.

At Scale

Dalam transformasi digital yang dilakukan, maka dalam proses perencanaan, pengembangan, hingga implementasi telah didesain dalam periode jangka pendek hingga visi jangka panjangnya. Semua usaha yang dilakuan tentunya dilakukan dengan takaran dan skala yang sesuai ketika hal tersebut direncanakan dan diimplementasikan, namun tetap dipertimbangkan kedepannya dengan fleksibel ketika skala pengembangan dapat menyesuaikan secara dinamis.


Referensi

  1. https://www.mckinsey.com/featured-insights/mckinsey-explainers/what-is-digital-transformation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *