Tanah Arab dengan kota-kotanya, seperti Mekkah dan Madinah ingin saya kunjungi bukan hanya karena alasan relijius. Namun, juga dari sisi sejarah dan iklimnya yang ekstrem. Selain tanah Arab, Singapura merupakan salah satu negara dan kota yang ingin saya kunjungi, karena dikenal sebagai sebuah standar untuk role model, bagaimana sebuah negara dan kota, dibangun dan dikelola, tidak hanya di tingkat Asia, bahkan tingkat dunia. Karena segala hal di negara tersebut, tertata rapi, terstruktur, dan sistematis.
Perpaduan yang seksi antara distrik bisnis dan kawasan bersejarah yang masih terus dijaga, dimanfaatkan maksimal oleh pemerintah Singapura menjadi salah satu pendapatan terbesarnya di bidang turisme, di luar pendapatan dari industri finansial. Hal tersebut, terlihat dari kunjungan bisnis dan plesiran yang saya lakukan ke negara dengan luas wilayah tidak jauh berbeda dengan kawasan Jabotabek. Mereka mengelola serta memadukan segala layanan dan atraksi dengan baik. Sekaligus memudahkan saat melakukan aktivitas bisnis sekaligus berwisata yang dimanjakan dengan dukungan fasilitas, infrastruktur, dan transportasi kelas dunia.
Adanya keragaman etnis dan ras lokal, yang menghuni Singapura seperti Tiongkok, Melayu, India, dan Arab, ditambah dengan kunjungan berbagai bangsa dari pelosok dunia. Bahkan, jumlah ekspatriat menunjukkan tren bertambah, yang didorong kemajuan ekonomi Singapura. Hal tersebut, menambah keberagaman kultur Singapura, dengan diselenggarakannya berbagai festival budaya dan acara industri kreatif, serta beragam bangunan yang didirikan.
Singapura yang merupakan salah satu negara dengan biaya hidup tertinggi di dunia, menjadi salah satu simbol pusat ekonomi dan bisnis di dunia modern, ternyata masih tidak bisa lepas dari akar budaya tradisional. Saya pun menjadi saksi mata, bahwa gedung modern pencakar langit masih bersahabat dengan kawasan pasar tradisional dan tempat peribadatan kuno nan magis.
Tautan Luar :
http://www.yoursingapore.com/content/traveller/id/browse/aboutsingapore/people-lang-culture.html
Sayangnya, model pengelolaan negara semacam Singapura nggak cocok diterapkan di negara kita karena … zumber daya manusianya kurang mendukung…
yah (mungkin) faktanya seperti itu bro mawi wina, tapi disisi lain saya tidak setuju sih, soalnya SDM kita nggak kalah kok bro, banyak jagoan dari Indonesia yang punya kualitas level dunia. Tahukah bahwa pemegang paten sinyal telekomunikasi/teresterial dan menjadi pondasi teknologi 4G itu dari Indonesia? atau penemu pondasi cakar ayam yang fenomenal dan menjadi basis pengembangan gedung/konstruksi di dunia modern itu dari Indonesia loh.. please googling bro 🙂
(mungkin) bisa saja karena tidak ada tempat aktualisasi diri dan kurang diberi ruang yang lebih luas. Selain itu, bisa jadi karena regulasi dan birokrasi yang menghalanginya, atau bahkan bisa jadi karya mereka yang kurang kita ketahui.
Saya masih tetap optimis Indonesia suatu saat lepas landas menjadi negara maju.. anyway saya berkunjung ke SIngapura, karena salah satunya, bagaimana sih negara maju yang bisa menjadi standar dan patokan kita, so SIngapura bisa menjadi contoh terdekat yang valid menurut saya ya.
Hmm, fotonya kurang banyak, Bung. Diperbanyak ya.
Wah ada yang bilang kebanyakan atau kurang itu relatif ya untuk jumlah foto yang ditampilkan.
Umumnya sekitar 10 – 15 foto sudah cukup sih kak. Anyway, tunggu aja posting Singapura selanjutnya,
karena memang ada beberapa foto lagi yang akan ditampilkan 🙂
Komentar saya di awal itu berkaitan dengan “model pengelolaan negara” lho Bro. Jadi kurang berkaitan dengan kualitas SDM di bidang teknologi.
wah iya bro setuju kalau yang itu..
anyway maksaih udah berkunjung lagi ke blog saya loh,
tapi saya keukeuh optimis bro pasti bisa hahaha 😀
Bro, blognya keren bener sih 😐
*langsung inferior* 🙂
alhamdulillah dibilang keren.. jadi enak loh bro 😀
waduh bro juga pasti bisa lebih keren loh, mari belajar sama-sama ngeblog yang keren 🙂
poto-potonya keren banget
apalagi yg ferish weel (kumidi puter) itu 😀
maap kalo OOT 😀
depz.blogdetik.com
wah makasih bro, alhamdulillah bisa menghasilkan karya foto
yang bisa dinikmati ya. oia yang wheel itu maksudnya yang Eye of Singapore aka. Singapore flyer yah, itu komidi putar khasnya di Singapura bro
ditunggu foto-fotonya lagi ya mas.. semoga bisa menyusul mengunjungi singapore.
OK milaarn,
thanks loh sudah berkunjung ke blog saya,
Amin semoga bisa menyusul yah..
Anyway, untuk Singapura, masih ada foto-foto lanjutannya loh 😀
Kak, aku izin share ya, buat temenku yang demen banget sama Singapura, karena hal yang sama dgn Kak Percha tuturkan di atas, SDM di teknologinya 🙂
wah silahkan di-share artikelnya, jangan lupa cantumkan sumbernya ya.
Singapura emang sesuatu yah, tapi masih lebih enak Jakarta & Bogor 😀
anyway untuk SDM-nya memang sudah diatas kita jauh, tapi bukan tidak mungkin bisa dikalahkan yah 🙂
Mas foto-fotonya khas banget. 🙂 Warna-warni Singapura-nya begitu kentara.
wah makasih mas, jadi enak dibilang khas 😀
anyway di Singapura yang suka foto-foto street, urban, documentary, dan landscape gedung pasti suka disana 🙂
Wah, Singapura. Negara pertama yang jadi tujuan saya jika keluar negeri nanti. Seperti artikel yang ditulis oleh blogger lainnya, Singapura ini memang negara yang serba tertata segalanya. Keren, makin pengin aja terbang ke sana. Hehehe.
Btw, nice picts!
wah iya SAMA kak.. Singapura adalah negara pertama yang saya kunjungi, bahkan setelah ke negara lain, SIngapura tetep paling modern. saya doakan segera menyusul yah.. jangan lupa sharing tulisannya dong 😀
singapura memang hebat. kecil, tapi mematikan…
libur lebaran nanti saya berencana pergi kesini. jadi nggak sabar..
iya Singapura itu kecil-kecil cabe rawit yang pedes banget bro 😀
wah.. asyik bener liburan kesana, saya juga pengen main kesana lagi, lagian tiket kesana murah pula, selamat liburan ya bro, jangan lupa sharing ceritanya di blog ya