Percha Photog Profile kali ini membahas Vivian Maier yang merupakan street photographer misterius asal Chicago dengan talenta luar biasa yang saya temukan di jagat maya. Dengan sering menggunakan kamera Rolleiflex-nya, Mrs. Maier berkreasi membuat foto kapan saja, dimana saja, dengan objek foto apa saja, dan dilakukannya hampir setiap saat.
Menariknya hingga saat ini, sudah ditemukan lebih dari 100.000 rol film yang mayoritas berupa undeveloped film dan belum pernah dipublikasikan secara resmi & komersial semasa hidupnya!
Selain itu, Vivian Maier ternyata memiliki pekerjaan sebagai seorang nanny (bisa diterjemahkan sebagai pengasuh anak)! Dengan pekerjaan utama yang unik tersebut, ternyata (menurut saya) menghasilkan karya fotografi yang fenomenal dengan pendekatan street photography dan berbau human interest tersebut.
Awal Perkenalan
Saya mengenal sosok Vivian ketika membaca sebuah artikel dari The Guardian melalui aplikasi berita Flipboard dan saya menemukan kembali tulisan mengenai Vivian di blog Eric Kim. Hal ini, membuat saya tergugah untuk mencari informasi mendalam mengenai sosok Vivian Maier.
Lambat laun pun saya akhirnya menemukan situs resmi dari Vivian Maier yang dikelola oleh John Maaloof, seorang penulis, jurnalis, dan memiliki hobi fotografi.
Dari situs tersebut, saya pun melihat portofolio yang menurut pendapat saya, sekelas fotografer profesional yang berciri street photography.
Siapa Dia
Seperti yang saya ceritakan di awal artikel blog ini, Vivian Maeir, lahir di New York, Amerika Serikat, dan sempat pula tinggal kembali ke tanah leluhurnya Perancis, namun kembali ke New York, kemudian akhirnya tinggal di Chicago dan bekerja sebagai nanny hingga akhir hayatnya selama lebih dari 40 tahun.
Selama hidupnya, Vivian sering bepergian bersama anak asuhannya kesana kemari, maupun di kala sengangnya di Chicago, dan berwisata ke kota lain, seperti Los Angeles dan New York, tetapi juga berkesempatan berwisata ke belahan dunia lain seperti beberapa negara Amerika Selatan, Eropa, dan Asia.
Kalau dipikir-pikir, menurut sepengetahuan saya, dengan bekerja sebagai pengasuh anak, maka dia memiliki waktu senggang yang banyak, dan secara ekonomi dia tidak perlu tempat tinggal, karena segala kebutuhan dasar untuk hidup disediakan oleh majikannya, sembari menjalani “karir fotografinya”.
Dari penelusuran saya, Vivian memiliki kepribadian yang tertutup dan cenderung misterius. Dan hingga saat ini, saya belum menemukan jawaban pertanyaan yang bikin penasaran, seperti kenapa dia membuat begitu banyak foto dengan jumlah yang masif, dan untuk tujuan apa? karena hingga beliau meninggal, tidak satu pun fotonya dipublikasikan hingga ditemukan oleh John Maalouf.
Maalouf menemukan dan membeli koleksi foto dalam bentuk undeveloped film milik Vivian Maier secara tidak sengaja di balai lelang di tahun 2007, 2 tahun sebelum Vivian meninggal dunia, akibat Vivian tidak mampu melanjutkan sewa ruangan untuk menyimpan ribuan koleksi rol film miliknya.
Maalouf pada awalnya mencari sejumlah foto dengan situasi jaman dulu, untuk melengkapi penyusunan buku sejarahnya, namun Maalouf pun kaget dan akhirnya kagum atas koleksi foto tersebut. Maalouf mengira Vivian adalah seorang fotografer profesional di jamannya, ternyata setelah bekerja keras mencari tahu siapa Vivian kesana kemari, ternyata foto-foto tersebut dibuat oleh seorang pengasuh anak biasa yang misterius!
Kemudian Maalouf pun mengunggah foto-foto Vivian ke Flickr, dan ternyata hasilnya diluar dugaan, dengan mendapat respon sangat positif dari netizen. Kemudian melihat hal tersebut, Maalouf pun mulai secara bertahap mempublikasikan foto-foto Vivian Maier dan mulai menyusun dokumentasi terkait Vivian Maier.
Portofolio
Dari perkenalan tersebut, saya pun kagum akan hasil karya Vivian Maier yang variatif, dari foto bertipe potret, foto berbau urban architecture, foto suasana sehari-hari perkotaan, hingga foto-foto momen-momen candid yang unik, kalau boleh bisa saya sebut, foto Vivian tergolong foto desicive moment sekelas Henri Cartier-Bresson.
Dengan lebih dari 100.000 rol film, maka karya Vivian di masanya termasuk fotografer (amatir) yang sangat produktif, dan sampai saat ini, saya penasaran dan “haus” akan karyanya yang beragam dan banyak tersebut.
Foto karya Vivian menurut saya memiliki kekhasan dalam bentuk foto berseri, yang masing-masing foto tersebut hampir semuanya merupakan foto yang “kuat”. Hal ini bisa dilihat contohnya dari contact sheet dan foto berikut :
Apa Yang Saya Pelajari
Dari Vivian Maeir, saya belajar beberapa hal sebagai berikut:
- Fotografi bisa dipelajari serta dilakukan oleh siapa saja dengan baik dan benar, sama seperti yang saya sampaikan di artikel blog Fotografi, Ponsel, & Instagram mengenai konsep demokratisasi fotografi dan juga saya ceritakan apa yang telah dilakukan oleh Eric Kim dengan konsep open source photography-nya di artikel blog saya.
- Fotografi menurut Vivian, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, tanpa perlu upaya berlebihan atau bertujuan membuat foto yang diarahkan serta terkonsep, bahkan cenderung candid apa adanya, ketika melakukan perjalanan dan bisa dilakukan di lingkungan sehari-hari. Pendekatan fotografi yang dilakukan Vivian, menurut saya sangat erat dengan pendekatan street photography yang saya tulis di artikel blog street photography
- Vivian Maier tidak peduli dengan pujian foto bagus, seperti mendapat banyak likes di media sosial, atau fotonya dibilang bagus, keren, mantap, dsb., namun Vivian berkarya karena memang dia suka dan menurut beliau, cukup dia sendiri yang menikmatinya. Sampai saat ini setahu saya, bahkan beliau tidak membuat foto untuk tujuan mencari keuntungan materi, diluar kepuasan beliau pribadi. FYI seperti yang saya sampaikan sebelumnya, mayoritas rol filmnya belum di-develop, dicetak atau dipublikasikan hingga beliau meninggal dunia.
- Apa yang dilakukan Vivian Maier terkait fotografi sepanjangan hayatnya, bisa saya sebut sebenar-benarnya passionate photographer, yang konsisten terus berkarya, dan apa yang dibuatnya, sepemahaman saya, memang dia menyukai hal tersebut. Di poin ini, kita sama-sama mengerti, kalau ada hal yang kita sukai, maka kita rela terus melakukan hal yang disukai tanpa lelah dan tanpa rasa bosan, bahkan hingga akhir hayat nanti.
So, apa kamu tahu sosok Vivian Maier sebelumnya? Dan apa pendapat kamu mengenai dia dan hasil karyanya? atau kamu menjadi terinspirasi dari tulisan ini dan kagum atas sosok Vivian? Yuk, share pendapat kamu di kolom komentar ya.
Baca juga artikel blog : “Percha Photog Profile: Eric Kim”
Referensi :
- http://www.theguardian.com/lifeandstyle/2014/jul/19/our-nanny-vivian-maier-photographer
- http://www.vivianmaier.com/
- http://erickimphotography.com/blog/2014/04/14/5-lessons-vivian-maier-has-taught-me-about-street-photography/
- http://erickimphotography.com/blog/2014/04/14/5-lessons-vivian-maier-has-taught-me-about-street-photography/
- http://www.newyorker.com/culture/culture-desk/vivian-maier-and-the-problem-of-difficult-women
- https://en.wikipedia.org/wiki/Vivian_Maier
- http://www.nytimes.com/2014/09/06/arts/design/a-legal-battle-over-vivian-maiers-work.html?_r=0
wah menarik , makasih sharingnya
yup Hastira, sama-sama, senang bisa berbagi informasi 🙂
Aku nggak tahu siapa Vivian Maier tapi aku langsung jatuh cinta karya-karyanya setelah baca tulisanmu mas. Aku masih perlu banyak belajar tentang fotografi mas 🙂
wah baguslah, kalau dari tulisan saya jadi bisa mendapat ilmu baru yah.
Yuk, bareng belajarnya ya bro..
anyway tunggu aja artikel Percha Photog Profile berikutnya 🙂