Pada awal belajar ngeblog saya “terinspirasi” dengan berbagai penulis, jurnalis, atau blogger, dan tentunya saya pun “mereplikasi” gaya mereka, lalu dengan mencoba sana-sini saya, dan belajar sana-sini pula, saya pun berkembang menjadi sekarang, meski sampai sekarang saya masih sebagai pembelajar dan terkagum-kagum menemukan blogger-blogger muda atau senior yang bikin gebrakan dalam “karier” blogging-nya, baik dalam hal penulisan dan penyajian blog masing-masing.
Penulis-penulis tersebut punya gaya menulis yang khas maupun adapula penulis yang sebenarnya memiliki gaya bahasa yang umum, namun “penyajiannya” berbeda, jadi saya pun masih menikmati tulisan mereka dan mencoba satu-dua kelebihan yang mereka tampilkan, sekaligus mencari “adonan” yang tepat bagi tulisan saya sendiri.
Setelah sekian lama berlatih dalam menulis dan belajar blogging, salah satu yang menjadi pemikiran saya yaitu bagaimana cara atau “prosedur” yang efektif dalam membuat sebuah artikel blog tersebut. Di luar sana mungkin jutaan artikel membahas hal semacam ini, dari so serious sampai dengan gaya yang dagelan dan (sok) santai! Tetapi berbagai artikel yang ditemukan (mungkin) bermanfaat dan bisa jadi acuan, namun yang paling tahu bagaimana nyamannya dan kenapa motif kita menulis dan blogging yow kita sendiri toh?? Jadi saya pun berusaha membuat suatu proses kreatif yang standar dalam kegiatan ngeblog tersebut.
Pencarian Ide & Riset
Dalam menulis dan menghasilkan sebuah artikel blog, tentunya berawal dari mencari dan mengembangkan ide tulisan, terkadang saya dirasa perlu untuk melakukan riset dan pencarian referensi, lalu membuat semacam kerangka dasar apa yang akan dibahas, lalu berlanjut ke proses menulis itu sendiri, kemudian dilakukan juga proses editing sana-sini secukupnya, sampai proses publikasi sebuah tulisan blog, dan mendistribusikan ke kanal lain, contohnya melalui media sosial.
Jika dilihat dalam menghasilkan sebuah blog merupakan sebuah rangkaian proses yang cukup panjang, sekaligus mengasyikan untuk saya, dan tanpa mengecilkan setiap tahapan tersebut, maka proses untuk membuat ide tulisan dan melakukan riset, menurut saya merupakan salah satu tahapan yang bikin otak berputar, bekerja, produktif, dan mendidih dalam arti positif. Sebagian proses kreatif mencari ide dan mengumpulkan data dan memverifikasi data jika diperlukan, menurut saya menjadi keasyikan sendiri, karena di tahap ini saya mendapat informasi baru sekaligus pengetahuan yang mencerahkan. Dan puncaknya ketika proses kreatif di tahap development artikel blog tersebut, yaitu berusaha merangkum dari hasil riset tersebut dan menuliskannya, lalu ditampilkan menjadi artikel blog yang utuh, dan berharap (semoga) bisa dinikmati oleh pembaca blog.
Lalu catatan tambahan di tahapan riset tersebut, malah saya menghasilkan ide-ide tulisan berikutnya, yaa.. terkadang ide tulisan tersebut akhirnya sebagian besar menjadi korban yang bernama artikel blog yang berstatus draft saja 😀
Informasi Versus Pengetahuan
Dari yang dipaparkan secara visual dari Gapingvoid, suatu topik bahasan yang didapatkan yang bersumber dari data dan fakta lapangan, kemudian menjadi berguna sebagai suatu informasi bagi yang membutuhkan. Kemudian beberapa informasi yang tersebar dan sepertinya tidak memilii relasi akan menjadi lebih bermanfaat jika dikumpulkan menjadi lebih terstruktur dan sistematis, sehingga menjadi suatu pengetahuan.
Beberapa blog yang saya temukan dan (mungkin) tulisan saya pribadi masih digolongkan dalam taraf pemberian informasi, malah berusaha Insha Allah dan syukur-syukur bisa bermanfaat bagi orang lain, meski belum mencapai taraf menjadi tulisan yang sifatnya berupa pengetahuan seperti yang disampaikan Gapingvoid tersebut.
Di tahap pemberian informasi ini saja, saya sudah cukup puas dan bersyukur, serta saya pribadi lebih berfokus dan perhatian pada isu konsistensi serta tetap menjaga semanggat pribadi untuk ngeblog secara baik dan rutin. Hal ini menjadi salah satu tantangan saya untuk “naik kelas”, sekaligus saya pun (masih) berkutat pada isu kuantitas tulisan atau artikel blog yang dihasilkan, dibandingkan isu kualitas.
Salah satu usaha terbesar saya dalam blogging untuk berusaha bertahap mencapai sebuah artikel blog yang bisa dikatakan artikel yang memiliki unsur pengetahuan seperti konsep yang dipaparkan Gapingvoid tersebut, yaitu ketika menulis dan menyusun artikel blog bertema profil fotografer yang menjadi salah satu inspirasi dan referensi saya dalam belajar fotografi, yaitu di penulisan artikel Percha Photog Profile yang membahas Eric Kim yang seorang blogger sekaligus fotografer [Baca artikel blog: Eric Kim] maupun profil Vivian Maier seorang nanny yang memiliki hasrat di dunia fotografi [Baca artikel blog Vivian Maier]. Di artikel blog tersebut, saya melakukan riset yang cukup panjang dan mendalam, dari membaca kisah hidupnya, lalu melakukan semacam studi literatur, dan tentunya melihat dan berusaha memahami karya fotografinya, bahkan saya pun menonton film pendek atau videonya di Youtube!
Jadi menurut Kamu, baik yang memang yang sudah rutin menulis dan/atau ngeblog, maupun yang masih bertahap belajar ngeblog, bagaimana kamu melakukan proses kreatif untuk blogging?
Lalu bagaimana menurut Kamu soal konsep informasi versus pengetahuan yang saya saya bahas tadi? Yuk, share di kolom komentar ya!
Referensi :
- https://www.gapingvoid.com/blog/