Revolusi resolusi

Setiap di penghujung tahun seperti saat ini, bagi sebagian orang, menganggapnya sebagai momentum untuk menikmati liburan akhir tahun, bagi sebagian orang lagi, akhir tahun ini dilalui dengan bekerja (keras) karena load kerja justru sedang tinggi-tingginya (semangat untuk teman-teman yang berprofesi auditor-akuntan atau pekerjaan lainnya, chayo!), sebagian lagi juga merayakan hari raya agamanya, dan tentu saja, semua orang menyambut tahun baru Masehi serta kebetulan juga, tahun ini, bersamaan dengan tahun baru Islam.

Bagi saya pribadi, momentum pergantian tahun (Masehi) tersebut, merupakan sebagai ajang evaluasi dan perencanaan hidup kedepannya. Apa yang telah direncanakan pada tahun lalu, apa yang telah direalisasikan, apa yang sudah dilakukan, lalu bagaiman dengan kualitas dari penyelesaian dari rencana tersebut.

Hmmm.. jika merunut yang telah saya rencanakan pada tahun lalu, kadang saya berpikir bahwa rencana tersebut terkadang terlalu muluk dan bahkan seperti “bagai menggapai awan di siang bolong”. Namun, bagi sebagian dari pikiran saya berkata, “..mimpi dan cita-cita itu harus tinggi dan sesuatu yang besar, kalau cuma rencana kecil dan biasa saja, maka kita akan hidup dengan sesuatu yang hasilnya kecil dan biasa saja juga…”.

Dari pemikiran tersebut, muncul juga pikiran seperti ini : “..untuk mencapai kesuksesan, harus dimulai dengan rencana yang kecil dan perlahan-lahan serta realistis, dengan begitu kita dapat belajar dari setiap kegagalan dan kesuksesan yang dirasakan..”.

Dari hasil pergumulan pikiran itu, rencana tersebut menurut saya memang dibuat realistis dan ada pula yang dibuat semacam rencana “visioner” yang jauh kedepan, serta ada pula rencana pendek hingga rencana jangka panjang. Bila kita aplikasikan kedalam evaluasi dan perencanaan tersebut di akhir tahun seperti ini (atau tahun-tahun berikutnya), maka kita secara pribadi memiliki suatu tujuan yang jelas dan terarah, seperti sebuah milestone dalam hidup kita.  Rencana tersebut bagi kebanyakan orang disebut RESOLUSI.

Menurut pendapat saya, kebiasaan membuat resolusi tersebut sangat baik bagi diri kita dalam menjalani kehidupan ini yang kompleks dan pendek ini (cuma sampai umur Rasulullah SAW kan?? 63 tahun!), yang menurut saya, terkadang terlalu banyak yang harus dipilih serta dijalani. Life is matter of choice isn`t??

Jadi, resolusi tersebut semacam to do list, semacam manual book, atau semacam panduan bagi kita dalam menjalani kehidupam kita kedepannya. Tetapi, kita terkadang terbuai dengan situasi  yang “menjalani saja hidup ini saja”, bahkan ketika kita sudah “menuliskan” resolusi tersebut, dan terkadang (mungkin justru seringkali) resolusi cuma resolusi saja, serta tidak dilaksanakan atau dieksekusi.

Hal tersebut membutuhkan suatu tekad yang  kuat dan perlu dukungan orang-orang disekitar kita. Saya punya cara atau metode khusus yaitu dengan cara  “menitipkan” semacam reminder ke orang-orang disekitar saya. Saya kadang mengobrol dengan orang-orang tersebut, menceritakan apa saja yang telah dan akan saya lakukan, dan meminta pendapat mereka, lalu minta tolong diingatkan untuk beberapa hal, termasuk soal resolusi itu. Terkadang dari hasil diskusi tersebut, Alhamdulillah saya mendapatkan umpan balik yang lebih baik, berupa saran, kritik, hingga cercaan (seperti perkataan seorang teman : “… ngimpi aja lo bisa kayak gitu..”).

Tetapi, semua umpan balik tersebut, saya terima dengan positif (yaaa, terkadang dengan penerimaan yang negatif juga, seperti perkataan saya ke seorang teman juga : “..buseeett.. brisik aja lo, lo juga enggak bisa, mendingan gue deh, masih bisa punya impian, daripada lo, ngimpi aja enggak bisa..”), dan dari hasil diskusi tersebut terkadang bisa menginspirasi orang-orang tersebut, dan pada akhirnya reminder tersebut dapat terjalin, seperti perkataan seseorang : “.. ide kamu bagus juga yaa, yaudah kita saling ingetin yaa..”, atau seperti ini : “.. gue juga mau ngelakuin sih, cuman males aja nih kayaknya, yaudah, kita sama-sama aja gimana??…” so, my resolution reminder program its cool huh??

Esensinya, resolusi merupakan suatu cara agar kehidupan kita selaku manusia dapat menjadi (Insya Allah) lebih baik, bermakna, serta bermakna. Dan bila perlu membuat suatu resolusi yang revolusioner bagi diri kita sendiri, maupun lingkungan sekitar kita.

2009….. i`m coming!!!

4 thoughts on “Revolusi resolusi”

  1. hmm banyak resolusi maka bakal banyak sumpah. Menurut tradisi islam, sumpah yg ditepai itu harus memyar kirafat….heheheh tapi berhubung sy bukan kiai, ngak bisa menjelaskan hukum hukum nya. sorii.

    btw, makasih yah udah datang ke blog ku 😀

  2. ok… sama2.. mari saling berkunjung saja..

    menurut pendapat saya, resolusi itu sebagai alat saja, agar kita fokus dengan impian kita dalam kehidupan ini… berjalan di jalan yang benar…

    hmm.. yaudah.. kita cari sama2 soal tradisi Islam itu.. penasaran juga..

    tapi, ngomong2.. kalau soal Islam kan diajarkan juga soal resolusi itu, lebih tepatnya soal tujuan hidup yang akan dicapai tsb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *