Pada akhir bulan Mei 2020 yang lalu, saya berkesempatan berbagi ilmu mengenai topik Product Management di event Digital Innovation Lounge Bekasi (DiLo Bekasi) dalam naungan Telkom Indonesia, yang membahas perihal sebagai berikut :
posisi dan fungsi seorang yang bekerja selaku Product Management
skill apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Product
bagaimana keseharian seorang Product dalam proses product development
Fungsi Product Management
Seorang yang bekerja di posisi dengan role Product Management (Product Manager, Product Analyst, Product Marketing, Product UX, Product Development, dsb.) berperan dan menjembatani fungsi lain dalam product development, yaitu mencapai objektif perusahaan dan/atau product vision serta men-deliver value terhadap pengguna product tersebut.
Seorang Product person berada di tengah-tengah antara fungsi Tech, User eXperience, dan Bisnis, sehingga dapat menjadi HUB dan DRIVER dalam pengembangan product tersebut. Mengenai apa dan bagaimana seorang Product Manager bekerja telah dibahas cukup detail di artikel blog ini, yang sempat saya singgung dan share di event tersebut.
Skill Product Person
Untuk menjadi seorang Product Person yang baik, maka dibutuhkan beberapa skill agar dapat menunjang pekerjaan sehari-hari dan mencapai objektif yang telah ditentukan. Beberapa skill yang dibutuhkan yaitu seperti berikut :
Perkembangan dunia digital termasuk tumbuhnya industri tekfin (lebih dikenal dengan istilah fintech) serta melesatnya pertumbuhan media sosial yang dipicu pesatnya penggunaan akses internet di Indonesia, bahkan untuk saya pribadi telah mengubah pola keseharian saya secara bertahap, salah satunya dalam penggunaan transportasi dengan ojek online[BACA artikel blog : 7 layanan ojek fenomenal] yang hampir tiap hari saya gunakan.
Selain menggunakan ojek online tersebut, tentunya saya menggunakan kereta Commuter Line dan tentunya untuk memudahkan proses transaksi, saya menggunakan mata uang digital/elektronik sejenis seperti produk e-money Bank Mandiri, BNI Tap Cash, BCA Flazz, maupun Go-Pay, dengan intensitas penggunaannya pun semakin tinggi. Melihat perkembangan pola kehidupan tersebut, membuat saya pribadi ingin belajar terkait perkembangan industri teknologi finansial, yang sekarang dikenal dengan istilah fintechtersebut.
Menurut pendapat saya, untuk mempelajari fintech ini, dari hasil membaca sana-sini tersebut, maka perkembangan fintech diawali dari pemanfaatan jaringan ATM, lalu mobile banking, kemudian layanan internet banking, dan paralel pemanfaatan uang elektronik menjadi pemicu perkembangan fintech Indonesia.
Uang elektronik (e-money) berbasis kartu fisik
Pemanfaatan uang elektronik tersebut dari yang saya pelajari awalnya dari penggunaan transaksi fisik & tatap muka yang merupakan awal perkenalan dengan fintech, dibantu dengan teknologi pembacaan kartu pintar terhadap perangkat pembacanya, merupakan awal menggunakan layanan fintech sejenis, seperti yang dipaparkan diatas.
Seperti yang saya sampaikan diawal artikel blog ini, uang elektronik lambat laun bakal menjadi hal yang lumrah di Indonesia, paling tidak dari keseharian saya dan aktivitas di sekitar lingkungan saya, bahkan tren positif tersebut mengalami kenaikan nilai yang semakin besar, hal ini merujuk dari data, seperti yang dilansir dari data e-money Bank Indonesia via Daily Social, trennya dari tahun 2014 hingga 2016, terdapat lebih dari 476 juta transaksi dengan perputaran uang sejumlah lebih dari 5,28 triliun Rupiah, maka terdapat kenaikan sebesar lebih dari 59% dari tahun sebelumnya (year-on-year).
Uang elektronik (e-money) berbasis layanan internet (server based)
Pemanfaatan uang elektronik selanjutnya yaitu penggunaan layanan via internet, dan hal ini menjadi lumrah, seperti pemesanan & pembayaran tiket, online shopping, akomodasi perjalanan, dsb. Menurut saya, layanan seperti ini, dari sisi akses dan user experience mirip dengan transaksi kartu kredit, serta dilengkapi fitur keamanan dan otentifikasi yang mudah sekaligus canggih. Salah satu yang saya ketahui dan pernah mencoba yaitu layanan Sakuku dari Bank BCA, yang terintegrasi dengan KlikBCA dan bahkan ATM BCA.
Payment Gateway
Melihat perkembangan uang elektronik tersebut, saya pribadi pun teringat beberapa tahun lalu mengenai kabar melesatnya bisnis payment gateway di Indonesia, yang diramaikan dengan hadirnya Doku sebagai perintis local payment gateway dan akhirnya menjadi salah satu pemain besar dalam layanan ini semenjak 2007, lalu disusul operator lain seperti Inapay, Veritrans, dsb.
Payment gateway ini pun menjadi fondasi atas mayoritas transaksi elektronik, dan sepengetahuan saya dengan akses, teknologi, dan jaringan yang dimiliki, yang sebagian besar dikuasai pemain lokal semenjak lama, bahkan sebelum booming ecommerce di Indonesia, maka hal ini pun menjadi salah satu katalisator perkembangan tekfin alias fintech Indonesia, disertai dengan kebutuhan dan adaptasi masyarakat Indonesia yang cukup responsif atas perkembangan baru ini.
Tahun 2017 bagi sebagian orang, tahun baru merupakan salah satu momen dan bahkan sebuah titik balik dari kehidupan seseorang. Bagi sebagian orang, tahun baru berarti membuat deretan resolusi dan berusaha untuk mewujudkan semua resolusi yang dibuat tahun ini.
Nah.. salah satunya resolusi mengenai kesehatan dan kebugaran diri, dan saya pun berusaha mau konsisten menjaga kesehatan dan kebugaran, dengan makan makanan yang sehat plus bergizi, istirahat yang cukup, dan (berusaha) berolahraga. Bagi yang menargetkan untuk memiliki tubuh yang sehat dan lebih bugar, yuk, simak cara-cara yang direkap dari berbagai sumber berikut untuk membantu teman-teman kedepannya
Ada salah satu cara yang mudah diterapkan dengan hanya bermodalkan internet di ponsel pintar, dan teman-teman tidak harus bergabung ke gym atau menyewa trainer yang biayanya cukup menguras kantong. Unduh saja beberapa aplikasi kebugaran di toko aplikasi sesuai kebutuhan. Jika teman-teman bingung memilih yang terbaik dari ribuan aplikasi di play store atau app store, coba cari dan pertimbangkan lima aplikasi ini. Aplikasi yang menawarkan cara menyenangkan untuk tetap menjaga tubuh ideal dan sehat. Aplikasi kebugaran tersebut bisa diunduh gratis di Android atau iOS.
Pertama-tama pastikan kuota internet mencukupi untuk mengunduh aplikasi. Bila kehabisan kuota, segera isi ulang pulsa atau paket internet yang cepat, mudah, dan murah, lalu miliki 5 aplikasi kebugaran terbaik berikut ini:
1. Couch to 5K
Ini adalah aplikasi yang bisa menjadi pelatih virtual untuk mendapatkan tubuh ideal dan sehat. Aplikasi yang cocok untuk pemula ini mengharuskan penggunanya berlari. Selain ini, di dalam aplikasi mencakup pelatihan khusus untuk mencapai jarak 5 kilometer dalam waktu 8 minggu.
Pelatih virtual ini juga bisa melatih fisik untuk mampu mengikuti kejuaraan lari maraton 5K. Aturan yang harus dipatuhi ialah rutin berlari sekitar 3 kali dalam seminggu, selama 30 menit. Selain itu, juga akan mendapatkan panduan dan materi latihan dalam bentuk audio.
Aplikasi ini bisa diunduh gratis, tapi perlu ingat untuk selalu memastikan ponsel masih terkoneksi internet. Jangan sampai latihanmu terganggu karena kehabisan kuota internet. Untuk mendapatkan paket internet murah dan mudah pembeliannya, bisa memanfaatkan aplikasi Traveloka.com di gadget dan tersedia untuk operator seperti XL, Tri, Telkomsel, dsb.
2. MyFitnessPal
Selain olahraga, perlu mengatur pola hidup dan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Aplikasi terbaik yang bisa membantunialah MyFitnessPal. Aplikasi ini bisa menghitung kalori secara cepat dan mudah lewat ponsel dalam genggaman.
Kelebihan MyFitnessPall ialah penyimpanan database makanan terbesar dibanding aplikasi lain. Ada sekitar 5 juta data makanan yang bisa membuat memliki tubuh ideal dan sehat. Aplikasi ini juga bisa mengunduh resep dari internet dan mengkalkulasi kadar gula, serta proteinnya.
3. Zombies, Run!
Aplikasi ini menawarkan sensasi yang menegangkan tapi menyenangkan. Sebauh game yang mengharuskan berlari menghindari kejaran zombie. Untuk merasakan sensasi layaknya di film “The Walking Dead”, teman-teman perlu menggunakan headphone dan mendengarkan suara parau, jeritan, dan erangan yang memacu adrenalin.
Zombies, Run! membuat aktivitas jogging biasa menjadi lebih menantang. Untuk bertahan hidup kamu perlu menjaga kecepatan lari dan mengumpulkan persediaan dasar. Cara yang bisa membantu mengecilkan perut dan membakar lemak jahat dalam tubuh. Ada lebih dari 200 misi untuk diselesaikan dan kamu bisa memainkannya hingga datang tahun baru 2018.
Untuk kuota internet yang menunjang kenyamanan menggunakan aplikasi ini serahkan pada Traveloka. Tempat terbaik memilih paket internet sesuai kebutuhan yang menjamin kemudahan, keamanan, hingga harga ramah di kantong.
4. Pokemon Go
Satu lagi game yang masuk dalam aplikasi kebugaran ialah Pokemon Go. Game ini sukses mencuri perhatian masyarakat dunia sejak diluncurkan pertengahan 2016 lalu. Kemunculan Pokemon Go awalnya lebih untuk hiburan yang unik dan menarik, karena mengharuskan pemainnya bergerak memburu monster.
Namun, banyak pendapat dan bukti menunjukkan game ini sangat membantu pemain menjadi lebih sehat. Semakin jauh berjalan, maka semakin banyak monster yang bisa ditangkap, sekaligus membuatmu berolahraga. Umumnya monster akan semakin banyak ditemukan di area publik yang sehat dan hijau, seperti taman. Cocok untuk olahraga ringan di pagi atau sore hari.
5. 30 Day Fitness Challenge
Ini merupakan aplikasi terbaik sepanjang 2016 dan meraih penghargaan dari Play Store. Aplikasi kebugaran yang memudahkanmu berolahraga di rumah sesuai keinginan. 30 Day Fitness Challenge dirancang oleh pelatih fitness profesional dan berisi daftar latihan rutin selama 30 menit.
Ada sejumlah fitur menarik di aplikasi ini seperti kemampuan merekam otomatis proses latihan dan notifikasi setiap hari. Aplikasi ini bisa diikuti oleh pemula atau yang sudah ahli. Selain itu, dengan aplikasi ini juga bisa berbagi kemajuan latihan di jejaring sosial.
Banyak review positif dan kepuasan pengguna menggunakan aplikasi ini. Jika kamu penasaran segera unduh aplikasinya di gadget kesayangan. Sebelum itu, jangan lupa untuk mengisi paket internet yang tepat dan cepat di Traveloka.
Segera buka Play Store atau Apps Store untuk mengunduh salah satu atau beberapa aplikasi di atas. Selain itu, juga bisa mengunduh aplikasi lain yang mencuri perhatian dan bisa menjawab kebutuhan, untuk mewujudkan hidup sehat dan memiliki tubuh ideal tahun ini.
Untuk meyakinkan pilihan teman-teman pada aplikasi kebugaran terbaik, bisa mengecek review dan detail informasinya terlebih dahulu. Cara yang mudah dan murah dengan mengoptimalkan fungsi ponsel pintar di genggamanmu. Selamat mencoba!
Mulai bulan September saya mengikuti program kuliah online atau biasa disebut e–learning melalui Coursera untuk menambah wawasan keilmuan, mengasah otak dan tentunya mengisi waktu yang positif.
Pengalaman saya belajar di Coursera pernah diulas di artikel blog saya dahulu [Baca artikel blog : Kuliah lagi di Coursera], dan ketika itu pertama kalinya saya belajar mandiri melalui media internet tersebut.
Dengan mengikuti kuliah ini, harapan saya sebagai berikut :
mengetahui model pembelajaran online teranyar yang disajikan oleh Coursera
melakukan refresh atas konsep pemasaran yang telah saya ketahui selama ini
mengetahui konsep dan contoh kasus implementasi pemasaran dengan pemanfaatan media digital
mengasah kemampuan bahasa Inggris saya secara praktek nyata di lapangan
Dalam mengikuti perkuliahan di Coursera, mayoritas saya akses melalui aplikasi mobile-nya yang terinstal di smartphone saya, sehingga saya bisa kuliah dengan membaca materi perkuliahan, menonton video perkuliahan, mengikuti kuis, berinteraksi di forum diskusi, sampai mengerjakan beberapa tugas kuliah yang diberikan dimana pun dan kapan pun.
Menariknya materi kuliah sebagian besar bisa diunduh, agar bisa diakses secara offline. Sebagai informasi tambahan, saya menggunakan iPhone 5 dengan iOS versi 9.3 serta saran saya menyediakan ruang minimal sekitar 200 MB, dan untuk pengaksesan aplikasi secara mobile saya mengandalkan layanan data Telkomsel.
Kuliahnya membahas apa?
Untuk course ini saya ambil sesuai minat saya dalam bidang pemasaran khususnya di media digital dan setelah mencari dengan bantuan fitur pencarian di Coursera, akhirnya saya menemukan satu topik kuliah yang sesuai minat saya.
Kuliah ini merupakan salah satu dalam rangkaian silabus khusus terkait Digital Marketing, yang terdiri enam course yang memiliki topik yang berbeda-beda, namun memiliki benang merah dalam bidang keilmuan Digital Marketing tersebut.
Course ini membagi menjadi empat topik utama berdasarkan konsep pemasaran 4 P legendaris, yaitu merujuk ke Product, Price, Promotion, dan Place, serta penerapan dengan menggunakan media digital.
Dalam deskripsi yang diuraikan, maka kuliah ini menitikberatkan pada penggunaan media intenet dan perangkat mobile, serta pemanfaatan teknologi terkini yaitu penggunaan 3D printer.
Siapa yang memberi kuliah?
Mata kuliah ini dikembangkan dan dikelola oleh University of Illinois di Urbana-Champaign melalui Coursera, dan untuk course ini difasilitasi oleh Aric Rindfleisch, John M. Jones Professor of Marketing.
Setelah mempelajari informasi umum dari course ini dan membaca silabusnya, ternyata course ini menyandang salah satu dari “The 10 Hottest Online Classes for Professionals in 2015” menurut publikasi majalah Inc. dan Class Central, sehingga menjadi salah satu mata kuliah yang direkomendasikan ke pembelajar online di seluruh dunia.
Bagaimana perkuliahannya?
Setelah memulai dan mengikuti awal perkuliahan, saya merasa bahwa model perkuliahan seperti ini memang memberikan fleksibilitas, yaitu bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, meski ada beberapa penugasan dibatasi oleh waktu. Di sisi lain, maka model perkuliahan seperti ini justru memberikan saya tanggung jawab lebih kepada diri sendiri dan mengatur waktu lebih baik, sehingga saya sendiri yang mengatur kecepatan dan kemauan untuk belajar dalam perkuliahan tersebut, dibandingkan perkuliahan jaman dulu yang konvensional yang saya ikuti,
Sesuai silabus, maka perkuliahan akan berjalan dalam empat minggu dengan durasi perkuliahan sekitar 4-8 jam perminggu, dengan beragam materi yang disampaikan melalui bahan bacaan (reading material), video, diskusi, dan penugasan, serta diakhiri dengan semacam tugas akhir dan kuis.
So, apa kamu pernah belajar dengan metode online seperti ini? kalau pernah, yuk coba sharing di kolom komentar yah. Lalu untuk kamu yang belum pernah, bagaimana menurut kamu model perkuliahan seperti ini? Ditunggu komentarnya.
Dalam keseharian kita, terutama ketika mengisi waktu luang disela kesibukan seperti ketika berkomuter ria dari perjalanan rumah ke kampus, kantor, atau tempat tujuan lainnya, atau ketika menunggu disuatu tempat disela-sela waktu senggang, ataupun ketika asyik ngopi-ngopi, akhir-akhir ini selain untuk bermain game, saya lebih suka membaca beragam artikel dan berita melalui ponsel saya, dan terkadang jika menurut saya informasinya menarik, maka informasi tersebut saya bagikan ke teman-teman.
Kebutuhan untuk mengkonsumsi beragam content baik berupa berita, artikel, tips-trik, bahkan bacaan “nyastra” berupa cerpen, buku dan novel menjadi keseharian saya pribadi. Di sisi lain, kebutuhan akan informasi yang valid, cepat, dan membantu produktivitas hidup kita telah menjadi suatu tuntutan zaman, bahkan menurut saya, dengan pengetahuan serta wawasan yang luas dan tepat guna, menjadikan informasi sebuah kekuatan kasat mata dengan potensi luar biasa.. Knowledge is POWER!!
Salah satu aplikasi yang biasa saya gunakan untuk membaca berita dan artikel, yaitu aplikasi Kurio dikembangkan oleh pengembang aplikasi mobile lokal, yang dikelola oleh Kurio Inc. Kurio merupakan sebuah aplikasi pembaca berita dan content agregator, yaitu aplikasi yang menghimpun berita, artikel, dan informasi lainnya dari berbagai sumber baik media lokal maupun internasional, yaitu dari tabloid Kontan, majalah Cosmopolitan, National Geographic, hingga media alternatif seperti The Verge dan The NextWeb.
Aplikasi Kurio sudah tersedia di App Store dan Google Play Store, sehingga bisa langsung diunduh dan untuk mulai menggunakan Kurio, kita bisa menggunakan login akun media sosial kita atau mendaftar melalui email. Dan proses instalasinya tergolong lancar dan mudah (dengan asumsi koneksi internet stabil), dan kali ini saya login dengan akun media sosial, dan otomatis saya terkoneksi dengan media sosial, yang nanti digunakan untuk fitur berbaginya (share). Sebagai informasi, saya menggunakan aplikasi Kurio versi 1.8.4 yang dirilis 19 November 2014, dan dijalankan di atas platform Android 4.4.2 dengan layanan mobile 3G danlayanan Wifi broadband.
Fungsi & Fitur
Sebagai aplikasi content agregator, maka fungsi untuk mencari dan menemukan informasi (content discovery) dari jutaan artikel yang tersedia, terbagi menjadi puluhan topik, dari topik teknologi, olahraga, bisnis, desain, hingga topik hiburan lainnya, menjadi fitur terpenting bagi aplikasi sejenis. Dengan banyak dan variatifnya content yang tersedia di Kurio, maka memudahkan saya dalam mencari dan membaca beragam berita dan informasi di satu aplikasi saja, serta setelah digunakan Kurio dapat berjalan dengan lancar dan ringan (dengan asumsi koneksi internet stabil) di ponsel Android saya.
Salah satu fitur yang baru diluncurkan yaitu fitur “favorite“, yaitu yang saya gunakan untuk menandai artikel favorit saya, lalu bisa saya gunakan sebagai penanda untuk aplikasi yang akan saya baca di kesempatan lain, atau bisa juga menggunakan layanan “read later”, dan untuk hal tersebut, saya biasa menggunakan layanan dari Pocket untuk mengumpulkan bacaan yang pernah dan akan saya baca kembali.
Setelah membaca beragam berita dan artikel, maka saya pun terkadang membagikan (share) informasi tersebut ke media sosial Twitter, Facebook, atau grup chatting seperti WhatsApp, BBM, atau pun jika memang penting saya pun membagikannya ke Evernote atau Pocket untuk catatan pribadi, dan bisa juga saya bagikan informasi tersebut ke BufferApp untuk posting ke media sosial di periode waktu tertentu. So, intinya Kurio menyediakan berbagai kanal media sosial dan terkoneksi dengan aplikasi yang umum digunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Desain
Yang menjadi perhatian dan salah satu poin menarik dari aplikasi Kurio menurut saya, yaitu dari sisi desain yang sleek dan antarmukanya (user interface), terutama ketika memilih sumber berita/informasi di pojok kanan bawah yang unik, yaitu dengan sapuan gesture kekiri dan ke kanan dengan acuan logo Kurio. Selain itu, saya bisa juga memindahkan sumber berita tersebut dengan menekan agak lama lalu dipindahkan kekiri atau kekanan sesuai keinginan. Dan ketika menelusuri informasi di suatu sumber berita, misalkan The Verge, maka polanya dengan melakukan sapuan kebawah dan keatas, layaknya antarmuka aplikasi media sosial berbasis linimasa (timeline) yang berdasarkan urutan kronologis berita tersebut dipublikasikan.
Setelah mengulik aplikasi Kurio dan melihat perkembangan dunia digital saat ini, serta dengan beragam dan kemudahan informasi yang bisa kita dapatkan dan konsumsi, maka sepakat dengan pernyataan #KnowledgeIsPower yang didengungkan oleh Kurio, karena menurut saya kemampuan mencari, menemukan, memverifikasi, menganalisis, lalu mengaplikasikan informasi tersebut dalam menunjang hidup kita, menjadikan poin penting dan salah satu kunci kekuatan sukses di abad informasi ini.