Dari dulu saya tertarik dengan visualisasi data, yang awalnya suka membaca dan melihat grafis dan beragam visualisasi data, lalu lambat laun mencoba mencari data/informasi dari sumber lain, kemudian belajar menuliskan ulang & menginformasikan dari sudut pandang saya sendiri. Hal ini bisa terjadi karena saya memang ketika itu lagi belajar menulis dan suka blogging, maka tersalurkan hobi tersebut.
Soal ketertarikan pengolahan data dan informasi itu saya pernah lakukan dengan membuat personal project Durabita. Sebagai informasi, project ini memang berbeda dengan side project lainnya terkait literasi digital yang dahulu pernah saya bikin, meski memakai branding yang sama, meski tujuan besarnya yaitu terkait juga dengan topik edukasi dan pendidikan.
Kenapa saya suka Visualisasi Data dkk.?
Ketika melakukan & jalan dengan project Durabita ini bahkan sampai saya buatkan situs tersendiri disini, meski tampilan situs terakhir tidak mencakup semua data terdahulu, hal ini terjadi karena berbagai alasan serta tidak terdokumentasi dengan baik, isu data bekapan hilang dan di domain yang berbeda juga, maka disayangkan banyak data yang hilang mengenai Durabita. Selain itu, karena belum ada “orderan” lagi serta belum aktif lagi dan akhirnya lebih kepada informasi umum saja ke publik.
Ketika membuat Durabita, karena background dan minatnya suka blogging, maka menyajikan informasi hanya berperan membuat uraian dan narasi dari sumber data yang sudah ada dan sudah jadi atau sudah matang, kemudian dituliskan kembali dengan gaya saya pribadi. Jadi bukan secara teknis mengambil/mencari data mentah, lalu mengolah data, lalu menyajikan data dengan tool teknikal.
Selain itu, karena tidak mengetahui soal konsep data analytics, menggunakan tool canggih analytics, apalagi soal konsep statistik yang njelimet, dan tentukan saya bukan seorang dengan kemampuan data engineer apalagi data scientist, data analyts atau DBA, maka saya lebih suka menceritakan berupa narasi saja dari grafis atau data yang sudah tersedia.
Data Analytics & Data Visualization Tools
Setelah sering berinteraksi dengan DBA, data engineer atau data scientist, atau data analyst di beragam pekerjaan saya sebelumnya, maka secara tidak langsung terpapar informasi dan lingo yang mereka gunakan. Tools semacam Power BI, Excel advance macro, data warehouse, data studio, beragam analytics, atau di era sekarang tools atau teknologi seperti Tableau, machine learning, atau coding dengan bahasa Phyton mungkin menjadi familiar dikalangan praktisi data.
Tools dan teknologi yang saya sebut diatas, tentunya butuh expertise khusus dan tidak hanya harus mengerti secara teknis menggunakan tools-nya, namun ada ilmu lain yang harus dikuasai seperti statistik dan matematika salah satunya, dan yang ini bisa menjadi pendorong kenapa . Lagipula tujuan saya bukan switch career menjadi orang Data, namun lebih kepada belajar konsep dasar soal data, menambah kreativitas soal visualisasi data, yaa kalau memang bisa menambah khazanah wawasan di dunia kerja ya Alhamdulillah.
Untuk rekan-rekan yang mengetahui soal analytics tools di pasaran, bahwa untuk menggunakan beberapa tools analytics tersebut terkadang butuh user license yang pasti tidak murah, dan kalau pun ada yang free maka hanya tersedia versi trial terbatas, lalu saya pun tidak mengerti secara teknis misalnya konfigurasi dan implementasi tools tersebut, plus belum tentu bisa diakses dengan mudah melalui internet publik.
Namun ketika terlibat disuatu project di kantor, seorang rekan menawarkan rekomendasi dan solusi cross platform untuk memfasilitasi kebutuhan kerjaan kantor, bahkan minim biaya bahkan free, tergolong lebih mudah diimplementasikan dibandingkan toolsejenis, dan bisa diakses melalui internet publik tanpa effort berlebih, serta tidak terlalu kompleks, dan sifatnya simulasi/reporting yang tidak perlu super canggih, maka dari beragam info dan fitur yang tersedia saya pun menjadi tertarik secara pribadi untuk belajar dan membantu pekerjaan kantoran.
Mengenal Looker Studio
Tools yang saya ceritakan sebelumnya yaitu Looker Studio dari Google, yang UI-nya mirip dengan Google Data Studio terdahulu namun lebih simple dan menurut saya sejauh ini user friendly untuk fungsi dasar, yang sebelumnya saya tidak ngeh soal tools analytics tersebut.
Continue reading Belajar Data Analytics & Data Visualization