Tag Archives: pendidikan

Proses Kreatif dalam Blogging

Pada awal belajar ngeblog saya “terinspirasi” dengan berbagai penulis, jurnalis, atau blogger, dan tentunya saya pun “mereplikasi” gaya mereka, lalu dengan mencoba sana-sini saya, dan belajar sana-sini pula, saya pun berkembang menjadi sekarang, meski sampai sekarang saya masih sebagai pembelajar dan terkagum-kagum menemukan blogger-blogger muda atau senior yang bikin gebrakan dalam “karier” blogging-nya, baik dalam hal penulisan dan penyajian blog masing-masing.

Penulis-penulis tersebut punya gaya menulis yang khas maupun adapula penulis yang sebenarnya memiliki gaya bahasa yang umum, namun “penyajiannya” berbeda, jadi saya pun masih menikmati tulisan mereka dan mencoba satu-dua kelebihan yang mereka tampilkan, sekaligus mencari “adonan” yang tepat bagi tulisan saya sendiri.

Setelah sekian lama berlatih dalam menulis dan belajar blogging, salah satu yang menjadi pemikiran saya yaitu bagaimana cara atau “prosedur” yang efektif dalam membuat sebuah artikel blog tersebut. Di luar sana mungkin jutaan artikel membahas hal semacam ini, dari so serious sampai dengan gaya yang dagelan dan (sok) santai! Tetapi berbagai artikel yang ditemukan (mungkin) bermanfaat dan bisa jadi acuan, namun yang paling tahu bagaimana nyamannya dan kenapa motif kita menulis dan blogging yow  kita sendiri toh?? Jadi saya pun berusaha membuat suatu proses kreatif yang standar dalam kegiatan ngeblog tersebut.

Pencarian Ide & Riset

https://www.gapingvoid.com/blog/
https://www.gapingvoid.com/blog/

 

Dalam menulis dan menghasilkan sebuah artikel blog, tentunya berawal dari mencari dan mengembangkan ide tulisan, terkadang  saya dirasa perlu untuk melakukan riset dan pencarian referensi, lalu membuat semacam kerangka dasar apa yang akan dibahas, lalu berlanjut ke proses menulis itu sendiri, kemudian dilakukan juga proses editing sana-sini secukupnya, sampai proses publikasi sebuah tulisan blog, dan mendistribusikan ke kanal lain, contohnya melalui media sosial.

Jika dilihat dalam menghasilkan sebuah blog merupakan sebuah rangkaian proses yang cukup panjang, sekaligus mengasyikan untuk saya, dan tanpa mengecilkan setiap tahapan tersebut, maka proses untuk membuat ide tulisan dan melakukan riset, menurut saya merupakan salah satu tahapan yang bikin otak berputar, bekerja, produktif, dan mendidih dalam arti positif. Sebagian proses kreatif mencari ide dan mengumpulkan data dan memverifikasi data jika diperlukan, menurut saya menjadi keasyikan sendiri, karena di tahap ini saya mendapat informasi baru sekaligus pengetahuan yang mencerahkan. Dan puncaknya ketika proses kreatif di tahap development artikel blog tersebut, yaitu berusaha merangkum dari hasil riset tersebut dan menuliskannya, lalu ditampilkan menjadi artikel blog yang utuh, dan berharap (semoga) bisa dinikmati oleh pembaca blog.

Lalu catatan tambahan di tahapan riset tersebut, malah saya menghasilkan ide-ide tulisan berikutnya, yaa.. terkadang ide tulisan tersebut akhirnya sebagian besar menjadi korban yang bernama artikel  blog yang berstatus draft  saja 😀

 

Informasi Versus Pengetahuan

https://www.gapingvoid.com/blog/
https://www.gapingvoid.com/blog/

 

Dari yang dipaparkan secara visual dari Gapingvoid, suatu topik bahasan yang didapatkan yang bersumber dari data dan fakta lapangan, kemudian menjadi berguna sebagai suatu informasi bagi yang membutuhkan. Kemudian beberapa informasi yang tersebar dan sepertinya tidak memilii relasi akan menjadi lebih bermanfaat jika dikumpulkan menjadi lebih terstruktur dan sistematis, sehingga menjadi suatu pengetahuan.

Beberapa blog yang saya temukan dan (mungkin) tulisan saya pribadi masih digolongkan dalam taraf pemberian informasi, malah berusaha Insha Allah dan syukur-syukur bisa bermanfaat bagi orang lain, meski belum mencapai taraf menjadi tulisan yang sifatnya berupa pengetahuan seperti yang disampaikan Gapingvoid tersebut.

Di tahap pemberian informasi ini saja, saya sudah cukup puas dan bersyukur, serta saya pribadi lebih berfokus dan perhatian pada isu konsistensi serta tetap menjaga semanggat pribadi untuk ngeblog secara baik dan rutin. Hal ini menjadi salah satu tantangan saya untuk “naik kelas”, sekaligus saya pun (masih) berkutat pada isu kuantitas tulisan atau artikel blog yang dihasilkan, dibandingkan isu kualitas.

 

 

Salah satu usaha terbesar saya dalam blogging untuk berusaha bertahap mencapai sebuah artikel blog yang bisa dikatakan artikel yang memiliki unsur pengetahuan seperti konsep yang dipaparkan Gapingvoid  tersebut, yaitu ketika menulis dan menyusun artikel blog bertema profil fotografer yang menjadi salah satu inspirasi dan referensi saya dalam belajar fotografi, yaitu di penulisan artikel Percha Photog Profile yang membahas Eric Kim yang seorang blogger sekaligus fotografer [Baca artikel blog: Eric Kim] maupun profil Vivian Maier seorang nanny yang memiliki hasrat di dunia fotografi [Baca artikel blog  Vivian Maier]. Di artikel blog tersebut, saya melakukan riset yang cukup panjang dan mendalam, dari membaca kisah hidupnya, lalu melakukan semacam studi literatur, dan tentunya melihat dan berusaha memahami karya fotografinya, bahkan saya pun menonton film pendek atau videonya di Youtube!

Jadi menurut Kamu, baik yang memang yang sudah rutin menulis dan/atau ngeblog,  maupun yang masih bertahap belajar ngeblog, bagaimana kamu melakukan proses kreatif untuk blogging?

Lalu bagaimana menurut Kamu soal konsep informasi versus pengetahuan yang saya saya bahas tadi? Yuk, share di kolom komentar ya!

 


Referensi :

  1. https://www.gapingvoid.com/blog/

 

Kelas Inspirasi Depok #3

Berpartisipasi dalam sebuah aktivitas sosial dan syukur-syukur bisa memberikan manfaat positif atau jika dapat kesempatan untuk menginspirasi di kota yang saya tinggali dan lalui setiap harinya, merupakan kepuasan pribadi. Aktivitas sosial yang saya ikuti salah satunya yaitu Kelas Inspirasi. Bagi saya Kelas Inspirasi merupakan salah satu inisiatif pribadi yang (berusaha) berkomitmen melakukan hal yang konkret untuk Indonesia, khususnya di bidang sosial dan pendidikan.

 

Belajar Hal Baru (Lagi)

Di Kelas Inspirasi terakhir yang saya ikuti di Jakarta [Baca artikel blog: Kelas Inspirasi & Dunia Pendidikan Indonesia untuk mengetahui kegiatan Kelas Inspirasi]  merupakan salah satu aktivitas Kelas Inspirasi yang bisa dikatakan “seru banget”. Kenapa bisa seseru itu? Selain bisa beraktivitas positif (dan menjauhkan dari hal negatif dan bikin rusuh, seperti menyebar berita palsu atau hoax #eh), kita bisa bertemu orang-orang yang punya semangat, visi, yang sama dan optimis, untuk tergerak dan bekerja konkret dalam kegiatan ini.

Seperti pepatah lama, jika ingin menjadi orang yang (lebih) baik, maka bergaulah dengan orang-orang yang baik. Nah.. Kelas Inspirasi menurut saya tidak hanya menambah kawan baru, tetapi  juga kita bisa belajar hal baru, dari berbagi cerita dan mendengar pengalaman sesama relawan dan panitia, bahkan saya pun belajar hal unik dari adik-adik sekolah di kegiatan ini, awesome!

 

 

Sekolah & Guru

Kelas Inspirasi kali ini saya bersama teman-teman dari kelompok III mengunjungi SDN Pondok Cina V Depok, sebuah SD yang terletak dibelakang Jalan Margonda Raya Depok yang tersohor, sehingga sebenarnya tidak sulit untuk dijangkau, dan saya beranggapan (sangat) beruntung, karena sekolah ini mudah dijangkau dan masih di pusat kota. Namun disisi lain juga (menjadi) sedih, karena saya ingin  berpartisipasi di program Kelas Inspirasi dengan menjangkau sekolah yang jauh dari “peradaban” dan terletak di pelosok, tetapi disisi lain, setiap sekolah pun tanpa pandang bulu membutuhkan uluran program ini, bahkan (seharusnya) di kota besar pun, menurut saya masih banyak yang perlu diikutsertakan dalam program Kelas Inspirasi ini.

 

 

Setelah mengunjungi sekolah ini, dari sisi infrastruktur seperti kondisi gedung, fasilitas, dan kelengkapan peralatan mengajar, menurut saya sudah cukup baik. Setelah mengobrol dan berdiskusi dengan pihak guru dan kepala sekolah, maka isunya bukan dari sisi gedung dan fasilitas, namun lebih penting, yaitu mengenai bagaimana pihak guru dituntut agar kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran, sekaligus membuat anak didiknya tetap semangat dan optimis, sekaligus berusaha keras agar bisa menginspirasi anak-anak kedepannya untuk bersekolah dan mencapai cita-cita di masa depan.

Melihat isu tersebut, kehadiran Kelas Inspirasi paling tidak memberikan gambaran serta wawasan kepada adik-adik mengenai profesi dan kesehariannya, dan sekaligus menginspirasi adik-adik sekalian agar berani bermimpi dan menggapai impian positifnya. so.. dari cerita diatas, kita bisa tahu profesi seorang guru pun menjadi krusial dalam sebuah tahapan pendidikan seorang anak, diluar pendidikan orang tua di rumah.

 

 

Adik-adik SD

Belajar dari manapun dan siapapun! Begitu kata pepatah, dan hal ini pun berlaku untuk saya ketika bertemu adik-adik di Kelas Inspirasi. Kenapa? Terkadang ada beberapa pertanyaan mendasar yang dilontarkan adik-adik SD, seperti : kenapa harus tetap sekolah?  apa enaknya kerja? kenapa kita harus bikin PR? kenapa bapak tidak kerja hari ini? kenapa harus seperti itu? dan beragam pertanyaan lain yang basic, tapi perlu jawaban yang tepat dan baik. Beberapa pertanyaan tersebut pun bisa jadi sebuah perenungan saya pribadi, karena (mungkin) kita semua sudah tenggelam dengan kesibukan setiap harinya, bahkan (terkadang) lupa bertanya hal-hal yang mendasar kepada diri kita sendiri.

 

Relawan

Relawan Kelas Inspirasi datang dari berbagai tempat, bahkan sebagian relawan datang dari luar kota, seperti dari Bogor, Bekasi, Tangerang, sampai ada yang saya temui dari Yogyakarta dan Bandung, serta bersedia “merelakan” waktu, tenaga, dan pikiran untuk berpartisipasi konkret dalam Kelas Inspirasi.

 

 

Dari hasil diskusi dengan beberapa rekan relawan maupun panitia, sebagian ada yang menyampaikan dan berekspektasi agar tetap “membumi”, dalam arti tetap berkegiatan sebaik dan sebisa mungkin secara maksimal, paling tidak dengan pola pikir tersebut dengan mengikuti Kelas Inspirasi, agar kita sendiri sebagai relawan minimal beraktivitas untuk diri sendiri secara positif, karena membuat anak-anak SD menjadi benar-benar terinspirasi bukan perkara mudah, dengan pola pikir positif dan optimis yang tetap “membumi” tersebut, saya yakin “virus kebaikan” dapat menular ke rekan relawan lain, bahkan ke adik-adik SD tersebut.

Disisi lain, dari saling berbagi cerita tersebut, ada beberapa rekan relawan harus berusaha ekstra keras membagi waktu pribadi, waktu bekerja, dengan waktu di Kelas Inspirasi, sampai berusaha agar memperoleh hak cuti dalam pelaksanaan Kelas Inspirasi di hari H-nya. Saya percaya jika kita hidup dan berkumpul bersama orang-orang dengan aura optimis dan positif seperti di komunitas Kelas Inspirasi, maka “virus kebaikan” tersebut bisa menular dan membuat kehidupan kita menjadi lebih bermakna.

 

Kelas Inspirasi & Dunia Pendidikan Indonesia

 

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world (Nelson Mandela)

Seperti yang disampaikan Mandela, pendidikan adalah senjata terkuat yang bisa digunakan untuk merubah dunia. Hal tersebut bisa dibuktikan dari sejarah dan pengalaman Mandela sendiri. Setelah mengenyam pendidikan universitas, yang notabene ketika itu pendidikan hanya dapat diikuti oleh sejumlah elit, kemudian Mandela kembali ke masyarakat umum dengan bekerja sebagai ahli hukum, lalu dalam keseharian melihat kondisi bangsanya terdapat adanya diskriminasi ras dan warna kulit. Dengan bekal pendidikan dan wawasan yang dimiliki Mandela, maka beliau terpanggil melakukan gerakan menuntut kesetaraan di segala bidang kehidupan dan menjadi sebuah gerakan kemanusiaan yang bersifat masif, dan akhirnya mampu melakukan perubahan serta membuka mata dunia atas isu kesetaraan tanpa memandang ras dan warna kulit tersebut.

akses menuju kelas
akses menuju kelas

 

suasana kelas
suasana kelas

 

Seperti kisah Mandela terkait kesetaraan pada akses pendidikan, pendidikan mampu membuka wawasan, peluang, dan membuka kesempatan hidup yang lebih baik, serta bisa dapat meningkatkan kualitas hidup di masa depan. Bagi sebagian orang yang beruntung memliki akses untuk bersekolah dan menerima program pendidikan yang baik serta berkualitas, serta sebagian lainnya yang lebih beruntung, mendapatkan dan diberikan wawasan, pengetahuan, serta menerima mentoring apa yang akan mereka lakukan kedepannya, serta profesi apa yang akan mereka pilih di masa depan sesuai minat dan bakat masing-masing. Selanjutnya mereka dapat tumbuh dan berkembang memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah itu, mereka naik ke tahapan selanjutnya,  yaitu pada tingkat dimana mereka dapat dan mau memberi, serta berkontribusi ke masyarakat untuk proses eksistensi diri, aktualisasi diri, dan melakukan pengabdian ke masyarakat, yang merupakan salah satu tujuan pendidikan tersebut.

Indonesia yang kita kenal memiliki beberapa isu dalam pengembangan sumber daya manusianya, sehingga kita memang dapat tumbuh dan berkembang, namun belum sepenuhnya menunjukkan kemampuan maksimal dan memanfaatkan potensi secara penuh dalam membangun kehidupan masyarakat, serta dapat hidup berbangsa  serta bernegara lebih baik lagi.

Dan terkait hal tersebut, maka obat mujarabnya yaitu salah satu yang terpenting melalui pendidikan yang baik, berkualitas, merata, konsisten, berkesinambungan,  dan memiliki keterhubungan dengan industri profesional terkait pemenuhan tenaga kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, membuka lapangan pekerjaan baru dan inovasi berkelanjutan, sehingga mendukung perkembangan positif di berbagai bidang kehidupan.

bermain & belajar
bermain & belajar

 

wajah pendidikan
wajah pendidikan

 

Dari isu diatas, maka program Kelas Inspirasi lahir, yaitu sebuah gerakan pendidikan, yang merupakan bagian dari gerakan Indonesia Mengajar,  yaitu sebuah gerakan untuk mendukung dan memajukan pendidikan Indonesia. Program Kelas Inspirasi tersebut dikhususkan bagi para pekerja dan profesional dari berbagai sektor industri dan berbagai profesi untuk sukarela berkontribusi dengan mengajar serta menginspirasi adik-adik pelajar dalam satu hari diberbagai sekolah dasar.

Terdapat 7 sikap dasar Kelas Inspirasi yang diterapkan dalam pelatihan, diskusi, serta perencanaan serta implementasi program Kelas Inspirasi hingga sampai di lapangan dan di kelas, yaitu kegiatan yang dilakukan relawan Kelas Inspirasi, didasari secara sukarela tidak dibayar serta tulus atas kemauan dan inisiatif peserta sendiri, serta bebas kepentingan mana pun, karena bertujuan untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Lalu tidak mengeluarkan biaya alias gratis dalam mengikuti Kelas Inspirasi, mau dan siap belajar  serta terbuka untuk berdiskusi serta menerima masukan dari peserta program Kelas Inspirasi lainnya. Selain itu, relawan diharapkan ambil bagian langsung untuk terlibat dalam program Kelas Inspirasi, serta mau dan bersiap silaturahmi dengan semua pemangku kepentingan dari pihak panitia, sesama relawan, pihak sekolah, dan adik-adik pelajar kita.

Relawan Kelas Inspirasi yaitu para profesional yang setelah sekian lama berkutat dengan dunia pekerjaan dalam kesehariannya, ada sebagian peserta yang merupakan pemangku kepentingan di perusahaan besar sebagai direksi dan top eksekutif, dan dengan luar biasanya mereka mau membagi sebagian waktunya didedikasikan sebagai relawan dangan terlibat dalam program Kelas Inspirasi, untuk mendukung kemajuan pendidikan Indonesia.

Para pekerja dan profesional tersebut merasa terpanggil untuk menyediakan waktu, tenaga, serta pikirannya untuk berkontribusi nyata dan membantu sesama, dengan terlibat di dalam Kelas Inspirasi dengan mengajar, menginformasikan, memotivasi, mendengar curahan cerita dan berkomunikasi dengan adik-adik pelajar, serta sekaligus  memberi semangat positif dan menginspirasi adik-adik di sekolah dasar secara serentak, sehingga menjadi gerakan pendidikan yang masif.

kepala sekolah
kepala sekolah

 

Adik-adik SDN Susukan 03 Pagi
Adik-adik SDN Susukan 03 Pagi

 

Continue reading Kelas Inspirasi & Dunia Pendidikan Indonesia

Seri Foto Panitia & Fasilitator Festival Gerakan Indonesia Mengajar

  Selain berpartisipasi dengan bekerja bakti di Festival Gerakan Indonesia Mengajar yang saya tulis di artikel blog  yaitu Ulasan Festival Gerakan Indonesia Mengajar, saya juga gatal untuk mendokumentasikan beberapa aksi dari kawan-kawan panitia-fasilitator yang telah bekerja keras membantu dan memfasilitasi #KerjaBakti tersebut.

So enjoy Seri Foto Panitia & Fasilitator Festival Gerakan Indonesia Mengajar  yaa… maaf-maaf jika jepretannya ada yang tidak berkenan, maklum (sok) paparazzi dan candid bro sis  🙂

1. penunggu meja registrasi

 

2. tim biru siap 🙂

 

3. ibu-ibu lagi sibuk

 

4.  seksih dokumentasih

 

5. muncul tiba-tiba o_o

 

6.  3 serangkai penjaga pintu

 

7. Sang Pembuka Acara (di Kelas Orientasi)

 

8.  Cewek Paser Kaltim 🙂

 

9. bonito

 

10.  tim bincang biru

 

11.  fairy tale

 

12. ibu-ibu kalau lagi kumpul, biasanya…… (isi titik-titik)

 

13. ibu-ibu kalau lagi kumpul, biasanya…… (isi titik-titik) part 2

 

14. katanya sih bidadari turun dari pohon ijo dibelakang tuh 😀

 

15. riri riza 😀

 

 

16. eeehhh ijo ijo 🙂

 

 

17.  walkie talkie girl

 

 

18. narsis bareng pak Anies

19. cerah

20. always connected

 

 

 

–The End–

 

 

Festival Gerakan Indonesia Mengajar

 

Pada Sabtu 5 Oktober yang lalu, bertempat di Ecovention Hall Ancol, saya berkesempatan mengikuti dan berpartisipasi dalam acara sosial bertajuk Festival Gerakan Indonesia Mengajar  dengan tujuan mendukung gerakan pemberdayaan dan memajukan pendidikan anak-anak Indonesia. Festival ini merupakan salah satu inisiatif yang diprakarsai oleh gerakan Indonesia Mengajar, yaitu sebuah gerakan pemberdayan pendidikan dari, oleh, dan untuk anak muda Indonesia. Seperti yang dituturkan oleh Indonesia Mengajar dalam rilis resminya, yaitu disarikan sebagai berikut :

 “Indonesia Mengajar meyakini bahwa kehadiran putra-putri terbaik Indonesia sebagai guru akan ikut mendorong peningkatan kualitas pendidikan kita. Melalui Indonesia Mengajar, para calon pemimpin memiliki kesempatan mengembangkan pemahaman akan akar rumput Indonesia, yang beraneka ragam dan memiliki persoalan-persoalan yang juga kompleks. Indonesia Mengajar memfasilitasi para guru tersebut (disebut Pengajar Muda ) untuk tinggal, hidup dan belajar dari masyarakat setempat selama  satu tahun. Mereka bekerja di sekolah dasar dan tinggal di rumah penduduk bersama keluarga baru mereka. Tantangan, hambatan dan segala pengalaman akan membentuk karakter kepemimpinan sekaligus merajut tenun kebangsaan yang lebih kokoh”

jika ingin tahu lebih lanjut mengenai Indonesia Mengajar, cekidot link situs ini  siapa tahu berminat dan ingin berpartisipasi lebih lanjut menjadi Pengajar Muda..     Oke masbro & mbaksis.. kita kembali ke Festival Gerakan Indonesia Mengajar  🙂  Ayo #KerjaBakti

 

Untuk saya pribadi, yang dahulu suka beraktivitas di berbagai kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan sosial  (dan menjadi (sok) aktivis 🙂 haha)  konsep dari festival ini menurut saya cukup orisinal dan fresh, yaitu membuat suatu konsep  acara yang sesuai dengan filosofi kehidupan kita sebagai orang Timur, khususnya orang Indonesia yang (sebenarnya) suka kerja bakti serta gotong royong dalam membantu sesama.

Daaann hasilnyaaa di festival ini, tuumpaah ruuaah.. tumplek blek!! terlihat ketika saya mulai dari pagi hari, yaitu semenjak dari pintu masuk Ancol, dalam perjalanan, hingga memasuki pintu masuk festival ini, serta ketika sudah didalam gedung tersebut, terlihat sudah ribuan orang telah datang dan meramaikan festival ini dari berbagai kelompok, institusi, individu, keluarga, kampus… semua orang berpartisipasi dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar ini!!  haha #lebay 😀

Filosofi #KerjaBakti dan gotong royong yang Indonesia banget, dipadu dengan konsep permainan #KerjaBakti yang menurut saya seperti #KerjaBakti dalam suatu wahana-wahana permainan tersendiri, yang dimainkan baik secara individu dan sebagian besar diarahkan bermain dilakukan secara berkelompok, sehingga setiap wahana kita berkesempatan bermain dengan orang yang berbeda serta dibuat acak. Dengan bermain secara kelompok tersebut, kita bisa saling mengenal relawan-relawan lain, sehingga terjalin jejaring relawan, lalu bisa berdiskusi, mendengar kisah dan cerita lucu seru mereka, sekaligus saling bekerja sama dalam wahana-wahana permainan tersebut. Berikut wahana permainan yang ada di Festival Gerakan Indonesia Mengajar :

Saya pribadi suka bermain dalam permainan dan berkompetisi, sehingga #KerjaBakti tersebut saya anggap seperti wahana permainan, dan ada beberapa wahana permainan yang mengharuskan kita saling berlomba paling cepat, paling lengkap, paling baik, dan paling kreatif dibandingkan dengan kelompok lainnya, dibantu serta difasilitasi oleh pihak panitia melalui fasilitator wahana tersebut.

Jika kita bisa menyelesaikan suatu permainan tersebut, maka akan mendapatkan semacam badge berupa stiker-stiker yang ditempelkan di name tag kita masing-masing sebagai recognition atas kerja bakti ini.. lucu juga yaa konsep badge ini sebagai suatu reward and recognition-nya menurut saya  🙂

 

Dari acara festival ini, saya pribadi mendapat semacam insight, bahwa diluar sana masih banyak individu, kelompok, institusi, dan banyak orang yang (masih) peduli serta mau berbuat dan berbagi untuk sesama (diluar pemahaman dan pengetahuan saya untuk motif serta agenda masing-masing peserta relawan tersebut, yang berkontribusi di festival ini), serta masih banyak orang diluar sana yang (masih) berpikir optimis dan positif untuk (pendidikan) Indonesia.

Untuk saya, festival ini bisa menjadi semacam wadah, tempat berkumpul, rumah untuk melakukan sebuah aksi nyata, sebuah aktualisasi diri untuk membantu sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.. langkah dan aksi kecil  yang saya lakukan ini, (mungkin) kurang berdampak, namun jika dilakukan serentak dan dilakukan secara masif-massal seperti yang dilakukan di Festival Gerakan Indonesia Mengajar untuk Indonesia yang lebih baik, maka menurut saya dapat memberikan efek domino dan dampak yang luar biasa, serta membuat saya pribadi menjadi lebih optimis dan berpikir positif, tidak hanya untuk Indonesia, namun kehidupan saya sendiri.

Festival Gerakan Indonesia Mengajar menurut saya bisa menjadi pintu gerbang baik setiap individu maupun institusi yang terlibat untuk berbuat lebih banyak lagi di masa depan, yang berawal dari ajang kerja bakti dan gotong royong di festival ini, untuk dapat berjejaring serta bekerja sama dan berdiskusi lebih lanjut, serta membuat inisiatif berupa kegiatan maupun program lain di masa depan, untuk mendukung pemberdayaan masyarakat Indonesia di bidang, minat dan kemampuan masing-masing, sehingga festival ini dapat menjadi pendorong serta katalisator untuk kegiatan yang bersifat kolaboratif selanjutnya di masa depan.

Selain itu, untuk saya pribadi.. event, acara, kegiatan seperti ini, bisa membuka mata saya kembali dan dengan mengkutip quotes terinspirasi dari Festival Gerakan Indonesia Mengajar yaitu sbb :

“Berhenti mengeluh tidaklah cukup.

Berkata-kata indah dengan penuh semangat juga tidak akan pernah cukup.

Lakukan aksi nyata.

SEKARANG!!”

 

TERIMAKASIH untuk fasilitator, panitia, dan relawan, serta semua pihak yang terlibat dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar.

Sumber :

1. http://festival.indonesiamengajar.org/

2. https://indonesiamengajar.org/