Tag Archives: teknologi

Menulis adalah Hasil Sebuah teknologi

Di minggu lalu saya menemukan sebuah artikel website yang menarik dan sekaligus sebuah laman diserta dengan desain dan visualisasi yang unik yaitu membahas mengenai aktivitas menulis. Website tersebut yaitu visualizevalue yang menampilkan bentuk tulisan pendek disertai ilustrasi sederhana namun bermakna.

https://visualizevalue.com

Aktivitas menulis khususnya menulis sebuah artikel blog atau blogging merupakan salah satu bentuk aktivitas bagaimana kita menerima, mengolah, memproses, dan menghasilkan sebuah artifak lain (baca: tulisan/content), dengan kata lain salah satu bentuk karya kreatif dan kepingan dari hasil sebuah pemahaman sebelumnya, dimana sebagai individu kita menyimpan sekilas minat dan pengetahuan yang kita pahami sebelumnya kedalam bentuk sebuah tulisan.

Tulisan tersebut pun menjadi bermakna dan berharga, minimal berharga dan bermakna dari perspektif kita pribadi meski sereceh apapun tulisan tersebut. Poin ini pun menjadi reminder ketika saya mulai belajar menulis dan menyusun blog, yang pernah saya sampaikan di artikel blog ini bahwa ada sebuah motif or reason yang tepat ketika memulai sesuatu, ini pun menjadi connect seperti yang agama saya ajarkan, bahwa konsep nawaitu pun menjadi hal krusial untuk melakukan aksi selanjutnya.

Blog Ardika Percha - ardikapercha.com

Dari sudut pandang saya pribadi, untuk tulisan-tulisan yang pernah saya buat, baik yang saya tulis dan telah dipublikasi ke blog ini salah satunya, maupun catatan kecil yang saya buat untuk saya baca dikemudian hari dan berfungsi memang sebagai “catatan untuk masa depan”, misalnya catatan pekerjaan atau bahkan catatan ketika saya sekolah/kuliah dulu merupakan sebuah hasil pemrosesan pemikiran kita dan informasi yang kita catat/tampilkan atau kita simpan tersebut akan dibaca kembali atau padanan katanya dalam English yaitu di-retrive untuk dimanfaatkan kembali.

Sebagian ada pula catatan yang saya buat sebagai material dasar atau fondasi untuk melakukan berbagai hal, atau kepingan tulisan-tulisan yang pernah saya buat tersebut diolah dan diproses menjadi sebuah tulisan lain yang lebih baik/bermakna.

Menulis pun bisa menjadi sebuah paket lengkap dalam mengumpulkan, mengolah, mempresentasikan kembali (baca: dibaca/dikonsumsi), dan tulisan tersebut menjadi sebuah artifak teknlogi yang bisa dirasakan pengalamannya oleh baik diri kita sendiri maupun orang lain yang membacanya.

https://twitter.com/jackbutcher

Kalau merujuk ke KBBI, definisi teknologi terkait dengan metode ilmiah dan ilmu pengetahuan, dan kedua hal tersebut erat kaitannya dengan salah satu bentuk berupa media tulisan yang saya coba pahami tersebut.

kbbi.kemdikbud.go.id

Dari uraian dan pembahasan tersebut, maka saya pun mencoba memahami dan berkesimpulan yaitu sebagai berikut :

  1. sederhana namun apik dan bermakna, yang coba saya tangkap dari visualizevalu
  2. dari kepingan tulisan yang pernah dan masih proses saya susun dan buat, maka bisa menjadi tidak hanya sebagai “catatan” namun bisa menjadi hal lain yang mungkin saja berbeda, dan paling tidak bermakna dari kacamata saya pribadi, syukur Alhamdulillah bermakna positif untuk banyak orang
  3. dari poin sebelummnya, jadi terpikir untuk “relook” pembelajaran saya terdahulu mengenai knowledge management, khususnya topik personal knowledge management (PKM), untuk menyusun sebuah struktur atau prosedur bagaimana kita mendapatkan, menyimpan, dan mengolah berbagai informasi yang kita peroleh kemudian kita olah dan produksi atau kita gunakan lagi untuk berbagai kepentingan lain.



Referensi :

  • https://visualizevalue.com/blogs/feed/writing-is-a-technology-for-packaging-experience
  • https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/teknologi
  • https://twitter.com/jackbutcher/status/1581330111160528896?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1581330111160528896%7Ctwgr%5Ed79d286d5882480967d260e32c283345052f920a%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fvisualizevalue.com%2Fblogs%2Ffeed%2Fwriting-is-a-technology-for-packaging-experience

Membahas Bekal Anak di Abad 21

Tahun ini anak saya memasuki usia untuk mulai bersekolah formal dan ini pun jadi pembahasan mahapenting bersama Istri mengenai apa yang kita harapkan ketika nanti anak bersekolah. Lalu tentunya membahas sekolah model mana yang akan dipilih beserta kriterianya, lalu tentunya membahas soal lokasi, kondisi sekolah, dan UUD yang ujung-ujungnya soal alokasi anggaran dana yang kita akan gunakan, semua pun dibahas termasuk bagaimana pola interaksi belajar mengajar di kelas sampai soal kondisi & kebersihan toilet/WC!

Selain mengenai sekolah formal, saya juga mulai browsing membaca sana-sini soal kemampuan dan kompetensi apa sih yang dibutuhkan sehingga menjadi bekal anak di abad 21 yang serba dinamis dan mulai mengarah ke technology dan digital minded tanpa melupan fondasi penting lain seperti soal agama, moral, dan kepribadian menurut saya dalam hal menyongsong kesiapan dan kemampuan anak di masa depan. Oia poin lainnya, ketika menelusuri soal bekal anak abad 21 ini pun saya selaku orang tua jadi ikut belajar & berproses soal parenting yang buat saya masih perlu banyak belajar dan baca lagi šŸ™‚

Dari penelusuran tersebut, saya menemukan beberapa hal menarik yang saya coba susun dan tuliskan kembali, termasuk share mengenai skill apa saja yang dibutuhkan seorang anak di abad 21 beserta beberapa contohnya yang saya coba rangkum dalam artikel ini.

Skill Anak di Abad 21

Di abad 21 ini, kemampuan seperti membaca, menulis, dan berhitung (biasa disebut calistung) sudah menjadi hal paling mendasar bagi seorang anak, namun kedepannya anak perlu dibekali skill tambahan dan bisa diajarkan semenjak dini. Skill yang menjadi bekal anak di abad 21 tersebut yaitu skill yang berbasis konsep 4C yaitu :

  • critical thinking
  • creativity
  • communucation
  • collaboration

Dari hasil penelusuran tersebut keempat skill tersebut menurut saya memang bisa menjadi fondasi dasar seorang anak, bahkan untuk kita (khususnya saya sebagai pekerja/karyawan profesional) memang dibutuhkkan dan bermanfaat di dunia kerja profesional atau jika menjadi seorang entrepreneur bermanfaat dalam mengembangkan bisnisnya. Lalu perihal konsep 4C ini pun sudah diangkat menjadi pilar dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang diterapkan Kemendikbud dalam proses belajar mengajar.

So poinnya, dari sisi dunia profesional dengan konsep 4C dari sudut pandang akademik CMIIW terdapat link & match serta valid menjadi fondasi untuk bekal anak di abad 21 untuk beradaptasi dan berkembang di new era nanti.

4C skills di abad 21 (curioustimes.in)

Kurikulum & Mas Nadiem Makarim

Ketika mas Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan & Kebudayaan saya berharap banyak kepada beliau untuk membawa angin perubahan dan pastinya secara langsung serta tidak langsung membawa pengaruh pemberdayaan teknologi ke dunia pendidikan. Harapan itu muncul ketika membaca salah satu artikel di media online ini, bahwa adanya penyesuaian dan penambahan pada kurikulum nasional, yaitu adanya kompetensi Computional Thinking dalam proses belajar mengajar. Dari artikel tersebut saya mencoba cari tahu terkait bekal anak abad 21 dan kaitannya dengan computional thinking tersebut. Dari konsep 4C yang dijelaskan diatas, maka Computional Thinking berelasi dengan critical thinking dan creativity terkait khususnya perihal problem solving, system thinking, hingga innovation, & design.

Definisi Computional Thinking

Sebelum melanjutkan pembahasan mengenai computional thinking, maka kita bisa kembali ke dasar mengenai definisinya. Untuk definisi banyak ditemukan di internet, namun salah satunya yang saya kutip dari website Dicoding yaitu sebagai berikut :

Computational thinking atau pemikiran komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Caranya adalah dengan menguraikan setiap masalah menjadi beberapa bagian atau tahapan yang efektif dan efisien. Ia juga dapat diartikan menjadi sebuah metode untuk menyelesaikan suatu masalah yang dirancang untuk bisa diselesaikan oleh manusia atau sistem atau keduanya.

Dari definisi tersebut menurut saya secara singkat yaitu suatu cara memecahkan masalah dengan efektif dan efisien secara bertahap dengan menggunakan pendekatan yang bisa diselesaikan dengan mesin/komputer atau dengan manusia atau keduanya.

Aspek dari computional thinking (tinythinkers.org)

Untuk mempelajari computional thinking ini, terdapat 4 aspek utama yang dapat menjadi pegangannya yang saya kutip dari Tinythingkers.org yaitu :

  • decomposition : merujuk kepada pemecahan masalah atau tugas/task menjadi bagian-bagian terkecil yang bisa ditangani solusinya
  • pattern recognition : mengenali pola dan kesamaan, sehingga memudahkan dalam pemecahan suatu masalah
  • Abstraction : mengidentifikasi suatu bagian terpenting dari suatu masalah
  • Algorithm : dikenal erat dengan pemrograman, kalau ditelaah lebih lanjut mengacu kepada langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah tersebut

Computional Thinking & Mas Ainun Najib

Dalam rangkaian twit mas Ainun Najib yang saya temukan di Twitter, beliau share mengenai berbagai konsep dan contoh permainan/tool yang bisa digunakan yaitu sebagai berikut :

#1 Cubetto : Video sharing orang tua menggunakan mainan primotoys untuk menunjang pendidikan anak dan penerapan konsep debug sequence di mainan Cubetto (Montessori coding)

Continue reading Membahas Bekal Anak di Abad 21

8 Hal Yang Sebaiknya Harus Dilakukan Ketika Memiliki Komputer Baru

Alhamdulillah! Kata pertama yang saya ucapkan ketika sudah membeli dan memiliki sesuatu yang baru, seperti baju baru, handphone baru, komputer atau laptop baru. Kebahagian duniawi dan materiil ini harus disyukuri, bagaimana caranya? Caranya dengan memanfaatkan dan merawat sebaik-baiknya barang tersebut agar awet dan digunakan secara positif! šŸ™‚


Di beberapa pekan terakhir saya disibukkan dengan melakukan riset dan membandingkan beragam merk dan seri laptop yang beragam, ditengah kenaikan harga dan kelangkaan komputer (baca: ghoib) di era new normal pandemi, khususnya laptop entry & middle level, maka saya pun baca-baca untuk refresh dan update kembali beragam hal mengenai apa saja yang harus dipersiapkan ketika memiliki komputer baru. Nah.. setelah membaca banyak artikel dan melihat beragam video yang saya temukan di internet dan sudah saya lakukan sesuai pengalaman pribadi, maka berikut 8 hal yang sebaiknya harus dilakukan ketika punya komputer/laptop baru.

1. Cek Kondisi Komputer Baru & Kelengkapannya

Ketika era normal dahulu, mungkin sebagian besar kita lebih suka membeli komputer/laptop langsung di toko, karena beragam motif. Kalau saya dahulu membeli laptop salah satu pertimbangannya karena soal kenyamanan melihat dan bertemu langsung dengan barangnya serta bisa berdiskusi tanya-jawab dengan sales toko komputer tersebut, terutama jika mau merakit PC from scratch, maka diskusi soal komponen PC yang dibutuhkan mana yang tepat dan soal range harga bisa langsung tahu serta bisa langsung nego-nawar di tempat šŸ˜€


Ketika melakukan transaksi membeli ditempat, maka saya bisa langsung cek kelengkapan dan kondisinya secara langsung, bahkan bisa tukar atau tambah dengan item lain, misal upgrade RAM, tambah fan pendingin atau beli mouse wireless-nya. Nah.. di era new normal, transaksi pembelian yang saya lakukan hampir 90% dilakukan online via internet dan pastinya harus dilakukan melalui ecommerce terpercaya untuk keamanan dan kenyamanan. Kalau membeli online sebenarnya saya pribadi pasrah 100% atas kondisi barang yang diterima dan terkadang tidak bisa fleksibel untuk mudah tukar tambah beberapa komponen.


Untuk transaksi online tersebut saya selalu mengandalkan toko/merchant resmi yang dilengkapi oleh garansi resmi, jika ada hal yang tidak jelas atau masih ragu, saya langsung gunakan fitur chat dan saran saya jadi orang yang cerewet dan kritis saja, biar semuanya jelas tidak berasumsi. Untuk Chat ini saran saya jika mau fast response, lakukan di hari dan jam kerja, mereka yang kerja dibalik toko resmi tersebut kan karyawan yang bekerja di jam bekerja, meski tidak menutup kemungkinan bisa dibalas cepat di luar hari kerja juga.

Jadi manfaatkan fitur chat ini dan saya pun untuk beberapa seri/tipe SKU tertentu saya double check di website atau akun media sosial resmi pabrikan, termasuk program promo dan bundling, misalnya beli laptop merk tertentu sudah bundling Original Microsoft Windows, Microsoft Office, aplikasi tertentu dan tas kece, jadi lebih jeli ya.


ardikapercha - header - 8 hal yang sebaiknya dilakukan ketika memiliki PC baru

Untuk soal garansi dan asuransi, ketika pembelian komputer/gadget tertentu di salah satu ecommerce menyediakan asuransi dan proteksi tambahan untuk jaminan pembelian, pengantaran, hingga penggunaan ketika selesai di-unboxing nanti hingga 12 bulan kedepan! So.. selain garansi resmi dari pihak pabrikan komputer tersebut saya pun menambahkan asuransi yang ditawarkan oleh ecommerce tersebut untuk double protection, entah yang saya lakukan ini buang uang atau tidak, cuma saya pikir tidak ada salahnya untuk asuransi yang ditawarkan, nominal preminya menurut saya masih tergolong jauh lebih murah dibandingkan harga barang yang dibeli.


Soal belanja komputer online, tadi sempat di-mention soal unboxing, nah setelah menerima barang dari kurir paket pilihan, maka biasanya saya lakukan sbb :

  1. lakukan video unboxing dengan baik sebagai bukti jika nanti terpaksa klaim barang jika ada yang tidak sesuai/rusak
  2. Cek barang kiriman sesuai yang telah dipesan dan dibandingkan dengan order pesanan toko online atau ecommerce, maka bisa dicek spesifikasi teknisnya di label yang tercetak/tertempel di box laptop, lalu kelengkapan komponen fisik seperti kabel, charger, bukti garansi, dan buku-buku manual laptop
  3. lalu kemudian hidupkan dan operasikan komputer terkait fungsi layar komputer, audio, video, charging beserta cek baterai, cek keyboard, kamera, cek port-port semua lakukan dalam kondisi komputer tidak terkoneksi ke jaringan/internet yaitu offline.

Pada tahap ini komputer sudah bisa beroperasi normal dan dalam status TIDAK TERKONEKSI ke jaringan/internet! Usahakan kondisi komputer tetap offline (tidak connect internet/jaringan) hingga sudah dilakukan proses backup OS (recovery drive), membuat restore point dan pemisahan akun Admin dengan akun User Reguler, karena ketika komputer sekali saja connect ke internet, maka semua pengecekan berjalan untuk update OS, update versi aplikasi, cek perangkat beserta driver akan aktif terkoneksi ke internet.

2. Membuat Recovery Drive Windows

Di era sekarang untuk instalasi melalui disk (baik CD atau DVD) sudah jarang digunakan karena secara hardware perangkat optical disk sepert CD/DVD drive sudah jarang terpasang dalam satu paket komputer, khususnya di perangkat laptop. Di sisi lain, saat ini semua instalasi dan update aplikasi mayoritas dilakukan melalui jaringan internet dengan men-download dari repositori/storage online di suatu server.


Dalam 1-2 tahun terakhir, pabrikan komputer seperti Lenovo, HP, dan brand-brand lain pun sudah membuat paket bundling OS Windows Orignal yang sudah terinstall di perangkat komputer/laptop kita, sehingga kita sudah pasti tidak memiliki copy installer atas OS Windows tersebut berupa CD/DVD installer. Selain itu, jika terjadi hal terburuk, yaitu OS gagal terbuka tidak bisa diakses dan tidak bisa booting, maka perlu dilakukan recovery agar bisa membuka Windows di kondisi ketika pertama kali diakses… oia jangan lupa saya tidak punya copy OS Windows yang original untuk mesin komputer tersebut yang saya share tadi diatas ya, jadi mau tidak mau kita harus mempersiapkan recovery drive untuk OS Windows tersebut.

Screenshot Windows 10 Recovery Drive

Membayangkan hal scary tersebut diatas, maka saya memutuskan untuk membuat recovery drive di Windows 10 dengan menggunakan fitur yang sudah tersedia di Windows tersebut, dan jika terjadi hal diatas kita bisa melakukan booting OS melalui USB flash disk sebagai recovery drive. Menurut saya langkah-langkah cukup mudah yaitu sbb :

  1. persiapkan media eksternal bisa berupa USB flash disk minimal 16 GB dan disarankan tipe file sudah NTFS (jika belum lakukan reformat USB flash disk menjadi NTS) untuk WIndows 10 dan memiliki standar port minimal USB 3.0 (dengan catatan komputer/laptop port-nya USB versi 3.0). Untuk USB 3.0 dengan 16 GB di bulan April-Mei 2021 harganya sudah tergolong dibandingkan beberapa tahun lalu yaitu di kisaran 70-200 ribu tergantung merek dan varian, saya prefer 2 merek yaitu Sandisk dan Kingstone karena bertahun-tahun memakai produk mereka.
  2. akses recovery drive melalui ‘Search for anything’ (pojok kiri bawah, disamping logo Windows) yaitu dengan keyword ‘create recovery drive’, pastikan dijalankan dengan akun yang memiliki hak akses Admin
  3. lalu kemudian ikuti saja langkah-langkah sesuai petunjuk Windows dengan kondisi USB flash disk sudah terpasang, lalu untuk proses ini berjalan sekitar 15-45 menitan, jadi siapkan waktu untuk proses cukup lama ini ya.
Continue reading 8 Hal Yang Sebaiknya Harus Dilakukan Ketika Memiliki Komputer Baru

Update Info Landing Page ala Linktree Wanna Be (Project L3)

Dalam kurun seminggu terakhir di sela-sela kesibukan pekerjaan & keseharian, saya mencoba mengerjakan personal project untuk membuat landing page ala tool Linktree dengan berbagai motif dan latar belakangĀ  yang bisa dibaca lebih detail di artikel blog saya sebelumnya.

Di awal project ini sebenarnya mencoba inventaris semua task pekerjaan di JIRA sebagai bagian dari planning activity, cuma dengan berjalannya waktu, maka ada beberapa task yang perlu disesuaikan sehingga project dapat terus berjalanĀ  untuk berusaha mencapai goal-nya.

Next section akan saya update info secara garis besar untuk menjelaskan prosesnya sekaligus sebagai dokumentasi project ini.

Bikin Landing Page

Untuk pembuatan landing page karena ini sifatnya satu page dan sifatnya statis, maka akan menggunakan tipe content ‘page’ sesuai engine website WordPress dengan theme standar WP serta dengan menggunakan pengaturan text dan image standar. Sesuai nature landing page ala Linktree tersebut, maka page tersebut ditujukan untuk diakses via perangkat mobile (mobile first – mobile optimized), maka tampilannya scrollable dari atas ke bawah vertikal.

Percha Linktree One Landing Page

Ketika pengerjaan bikin landing page ini ternyata ada satu kendala bahwa image yang disisipkan (embedd) tidak bisa dimasukkan sebuah link, maksudnya yaitu membuat sebuah image yang clickable link, padahal di WP sendiri ada tool menyisipkan link didalam image, namun tidak berfungsi setelah beberapa kali dicoba. Solusi atas isu diatas, maka dibuat script code HTML sederhana agar bisa membuat clickable image agar visitor bisa klik link di image-nya.

Bikin creative asset & handle digital growth things

Pembuatan creative asset seperti image yang diposisikan sebagai image icon yang ketika diklik akan membuka link yang dimaksud, maka seluruh pembuatan menggunakan aset image yang telah dimiliki dan dibuat template desain box dengan rasio 1:1 dengan menggunakan template standar Canva kemudian diekspor dan dilakukan size optimzing dengan Tinyjpg agar ukurannya terkompress tanpa mengabaikan kualitas image-nya.

IG sayapercha

Selain soal imaga juga diatur strukturnya sesuai kebutuhan, yaitu untuk blog berada diatas sebagai rumah digital, kemudian disusul media sosial, lalu kumpulan artikel blog terpilih, dan diakhir berupa form kontak untuk membuka jalur komunikasi awal selain email resmi blog.

Setelah beragam hal terkait creative, maka saya pun mencoba riset untuk tool tersebut, tentunya mencoba Linktree dan menggali informasi tool sejenis seperti about.me, Yubi, Desty, Tapbio, dsb. untuk mendapat gambaran umum layanan sejenis. Dari riset tersebut tentunya semuanya memiliki keseragaman yaitu praktis dalam membuat landing page sederhana dengan beragam desain yang cukup menarik disertai report performance standar.

Kemudian task berikutnya collect dan setup semua content termasuk artikel link untuk dibuat short link-nya menggunakan Bitly, agar bisa nanti di-track performance trafficnya, dan mudah disebar ke berbagai channel/media sosial. Setelah itu, di-update content tersebut disertai image tadi untuk masuk ke pembuatan landing page ala Linktree tersebut. Setelah semua beres, maka masuk untuk penulisan artikel ini untuk update progress sekaligus dokumentasi atas project L3 ini.

Track & Monitor aka PMO-ing

Salah satu motif untuk menjalankan project L3 ini, yaitu mencoba & implementasi langsung menggunakan tool Atlassian Jira sebagai tool untuk track & monitor versi free-nya, yang 75% mirip dengan fitur corporate yang berbayar yang biasanya saya pakai untuk kerjaaan kantoran pas di startup, dan pakai Toggl untuk tracking waktu pekerjaan tersebut

Linktree JIRA Percha

Untuk project ini seharusnya sesuai planning dikerjakan estimasi selesai pada akhir April-awal Mei dan setelah melihat task-task sekaligusĀ  riset dan review kelengkapan content, termasuk keberuntungan adanya waktu berlebih yang tersedia dan penyesuaian atas task yang perlu diubah/diparkir karena dianggap tidak perlu dilanjutkan atau sudah selesai. So dari sikon tersebut, maka landing page-nya ala Linktree ini telah selesai versi kali ini dan bahkan sudah dilakukan update link di profil Instagram, sehingga diperkirakan di akhir minggu depan sudah beres.

Melihat situasi tersebut, maka sudah bisa dikatakan 80-90% project ini sudah selesai dan sudah berjalan soft-launching or beta version, tersisa task terkait content artikel, update page, hingga review performance dan PMO task lainnya.


Percha One Landing Page bisa diakses melalui


Membuat Landing Page Linktree Wannabe di Blog Pribadi (Project L3)

Dalam beberapa tahun terakhir, beragam tool dan layanan digital terkait pembuatan sebuah landing page yang berisi semacam list direktori yang menampung semua link terkait digital presence kita bermunculan, salah satu yang populer digunakan di media sosial Instagram yaitu Linktree.

 

ardika percha - Linktree adalah
Linktree adalah.. (Source: https://linktr.ee/)

 

Latar Belakang & Tujuan

Dengan semakin populer pembuatan Linktree, saya melihat Linktree tersebut sebenarnya sebuah layanan pembuatan landing page yang cepat, mudah, praktis, dan canggih jika saya tidak bisa memiliki sebuah website atau lebih simplenya, Linktree seperti layanan WordPress, Squarespace, Wix dan segala rupanya ketika jaman bahula dulu orang perlu membuat dan memiliki sebuah website atau blog.

Konsep dan solusi Linktree bukanlah hal yang baru, karena di ketika jaman Tumblr sebenarnya ada fitur seperti tersebut CMIIW, dan Tumblr pun (menurut saya) ketika itu menjadi sebuah rumah online yang bentuknya lebih sederhana, praktis, dan lebih less effort dibandingkan misalnya bikin blog di WordPress, yang menurut saya WordPress sudah sangat user friendly dan lebih mudah untuk membuat sebuah blog, yang akhirnya Wix dan Squarespace menawarkan yang lebih praktis.

Dari ide tersebut kenapa saya tidak coba buat landing page semacam itu di halaman Blog saya yang berisi direktori dan informasi terkait blog beserta turunannya. WHY mau melakukan hal ini? coba saya list yang mendorong mau melakukan hal ini :

  1. maintain blog.. ultimate goal & my current north star, eksekusinya bisa di buat page & turunannya, sama pembuatan artikel
  2. coba jadi pansos šŸ˜€ di medsos dan coba narikin traffic dari channel lain ke blog, karena landing page semacam Linktree ini diasumsikan akan diakses agar bisa disebar (bisa di WA,Ā  email, dsb) dan terpampang di akun media sosial, khususnya di bagian profile bio, jadi ada traffic dari hal tersebut
  3. sesuai yang di mention #1 soal artikel blog, maka asah kembali untuk menulis artikel blog khususnya kaitan dengan digital, dan kalau bisa serempet produk sih. Plan-nya ya kayak artikel blog ini ada seri artikel terkait project ini
  4. mengasah kembali skill digital sekaligus skill proyekan, maka inisiatif ini dianggap menjadi sebuah personal project
  5. nyambung poin #2, untuk eksekusi project ini sekaligus nyobain tool Atlassian versi free personal (dibandingkan dipakai di kerjaan full time kantor yang versi paid) yaitu JIRA untuk project & task management dan Confluence untuk wiki dokumentasi jika dibutuhkan, nanti lihat juga pelru sejauh itu, atau hanya perlu update artikel blog dengan filter informasi sifatnya publik saja.
  6. relate sama poin #3 maka nyobain tool lama rasa baru untuk time tracker yaitu Toggl, untuk ukur waktu & produktivitas

Continue reading Membuat Landing Page Linktree Wannabe di Blog Pribadi (Project L3)

Sharing Product Management di Event DiLo Bekasi

 

Pada akhir bulan Mei 2020 yang lalu, saya berkesempatan berbagi ilmu mengenai topik Product Management di event Digital Innovation Lounge Bekasi (DiLo Bekasi) dalam naungan Telkom Indonesia, yang membahas perihal sebagai berikut :

  • posisi dan fungsi seorang yang bekerja selaku Product Management
  • skill apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Product
  • bagaimana keseharian seorang Product dalam proses product development

 

Fungsi Product Management

 

Product Management Diagram - Ardika Percha
Product Management Diagram – Martin Eriksson

 

Seorang yang bekerja di posisi dengan role Product Management (Product Manager, Product Analyst, Product Marketing, Product UX, Product Development, dsb.) berperan dan menjembataniĀ  fungsi lain dalam product development, yaitu mencapai objektif perusahaan dan/atau product vision serta men-deliver value terhadap pengguna product tersebut.

Seorang Product person berada di tengah-tengah antara fungsi Tech, User eXperience, dan Bisnis, sehingga dapat menjadi HUB dan DRIVER dalam pengembangan product tersebut. Mengenai apa dan bagaimana seorang Product Manager bekerja telah dibahas cukup detail diĀ artikel blog ini, yang sempat saya singgung dan share di event tersebut.

Skill Product Person

 

Product person skill
Product person skill

Untuk menjadi seorang Product Person yang baik, maka dibutuhkan beberapa skill agar dapat menunjang pekerjaan sehari-hari dan mencapai objektif yang telah ditentukan. Beberapa skill yang dibutuhkan yaitu seperti berikut :

Continue reading Sharing Product Management di Event DiLo Bekasi

RGB Product Management Framework

Dalam pengembangan sebuah product, dalam hal ini terkait product management, maka diperlukan sebuah acuan, metode, pola dan kerangka kerja. Selama ini saya dan kolega menggunakan product management framework yang saya susun berdasarkan pengalaman, feedback, dan pembelajaran dari berbagai sumber, sehingga menghasilkan apa yang saya sebut RGB Framework dalam pengembangan sebuah product.

Kenapa disebut RGB Framework?

 

Istilah RGB terinspirasi dari standar sRGB yang dikembangkan di tahun 1996 oleh HP dan Microsoft di berbagai perangkat elektronik sebagai sebuah standar visual yang ditampilkan pada berbagai macam layar monitor, komputer, perangkat printer, kamera, scanner, dsb. RGB itu sendiri merupakan singkatan dari red, green, dan blue yang menjadi standar visual yang merupakan kombinasi dari warna merah, hijau, dan biru sebagai susunan warna yang digunakan. Dengan adanya sRGB, maka semua perangkat ketika itu menggunakan standar yang sama dan memudahkan semua pihak terkait.

Dari inspirasi tersebut, saya pun dalam bekerja sekaligus mempelajari berbagai standar dalam pengembangan sistem, aplikasi, hingga ke tahap era product development banyak menemukan berbagai acuan dan panduan yang berbeda-beda, dan memiliki kelebihan masing-masing.

Orde Lama SDLC (Waterfall)

 

Waterfall Model (Wikipedia)

Alhamdulillah saya diberikan kesempatan merasakan implementasi metodologi yang termahsyur di jamannya, kala itu SDLC (System Development Life Cycle) yang umum digunakan yaitu metodologi waterfall yang digunakan sekitar 6-7 tahun lalu diberbagai proyek pengembangan sistem.

Metodologi waterfall menurut Project Management Institue dijelaskan secara singkat bahwa sebuah aktivitas pengembangan dan pembangunan (baik di ranah software development, maupun pengembangan bisnis secara keseluruhan) yang dilakukan secara sequential, yaitu bertahap dari 1 fase ke fase yang lain secara berurutan. Kenapa disebut waterfall, karena alur dari metodologi ini mengalir layaknya air terjun yang jatuh dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah. Meski banyak metodologi proyek (pengembangan sistem) yang telah ada, namun kepopuleran si air terjun ini masif digunakan diberbagai proyek IT di berbagai perusahaan, dan waterfall dianggap sebagai nenek moyang (bagi saya pribadi) untuk metodologi pengembangan sistem.

 

Waterfall Methodology - Royce (PMI.org)
Waterfall Methodology – Royce (PMI.org)

Pengalaman Berair Terjun

Awal karier saya berkesempatan ikut dan berpartisipasi di berbagai proyek pengembangan baik dari sisi proses bisnis (business process analysis & improvement), pengembangan prosedur (SOP dan juklak serta turunannya), hingga pengembangan sistem berbasis teknologi informasi bisa berupa aplikasi, portal, hingga level ERP yang masif.

Ketika itu, tahap awal biasanya dilakukan pertemuan besar yang mengumpulkan semua pihak yang terlibat, dan yang biasa disebut kick off meeting, di meeting tersebut merupakan tahap inisiasi awal memulai sebuah proyek, yaitu dijelaskan mengenai siapa saja yang bertanggung jawab, apa saja yang dikerjakan dan harus di-deliver, berapa lama estimasi waktu proyek dijalankan, gambaran besar teknis pengerjaan, do & donts dalam aktivitas tersebut, hingga soal standar pengerjaan, dokumentasi dan resources lain yang digunakan.

Continue reading RGB Product Management Framework

Membedah Plan Trello Terbaru 2019 – Masih Bisa Gratis!

Trello adalah salah satu aplikasi dan layanan digital favorit saya,Ā  karena mudah digunakan, dapat digunakan praktis karena unggul dari sisi visualisasi.. so simple but powerful, dan satu hal lagi, yaitu untuk kebutuhan personal bisa digunakan gratis bro!

Seingat saya, sudah dari sekitar tahun 2014 atau 2015 saya menggunakan Trello dan memanfaatkan baik untuk pekerjaan maupun untuk kebutuhan pribadi, mulai dari mengorganisasikan task & status suatu project, wadah untuk menjadi documentation hub yang bisa di-share & saling update dengan teman-teman, jadi tempat untuk kumpulan artikel dan menjadi semacam moodboard, sampai bikin wishlist barang yang ingin dibeli pas terima bonus nanti!

trello apa ya - ardikapercha.com
Trello.com

 

Intinya, Trello menjadi tool yang memudahkan saya dalam beraktivitas, serta dengan semua fitur yang oke banget tersebut, kita tidak membayar apapun untuk fitur basic sudah lebih dari cukup, ditambah pula fitur kolaborasi dengan rekan sejawat, lengkap sudah!

Plan Trello Berbayar

Awal tahun ini, ada kabar yang tidak mengenakkan, kalau TrelloĀ  akan dibatasi fitur-fiturnya dan bahkan dikenakan biaya langganan kalau menggunakan layanan yang sudah ada tersebut. Lalu pada bulan Februari – Maret, akhirnya beritaĀ  simpangsiur di belahan internet terbukti, yaitu secara resmi menggeluarkan dan bikin kecewa juga pas pertama kali membaca artikel di Trello Help tersebut.

Trello.com
Trello.com

 

Team Board & Board Berbayar

Plan yang baru ini berdampak ke ke team board yang free, jadi misal kita punya 1 team board page yang isinya lebih dari 10 board, yang digunakan dan di-share ke teman-teman lain, maka mau gamau harus bayar dan menjadi lisensi business class. Untuk cek board yang kamu gunakan itu masih free atau tidak, bisa dilihat dari jumlah anggota yang ada di visualisasi foto dan dalam bentuk angka.

Trello.com

 

Continue reading Membedah Plan Trello Terbaru 2019 – Masih Bisa Gratis!

Kenalan Dengan Information Architecture

Sekitar tahun 2012 saya sempat bergabung (sebentar) dengan salah satu agency periklanan, pemasaran, dan branding yang cukup tersohor di eranya, karena memegang beberapa Ā brand ternama dan bahkan memiliki kontrak jangka panjang aka retainer dengan beragam big brand.

Saat itu, agency ini sedang (berusaha) bertransformasi menjadi digital agency untuk memperluas market (baca: billing) di pasar Indonesia. Ā Leaders di agency tersebut (sepertinya) susah payah membangun tim digitalnya pertama kali di Indonesia ketika itu, karena isu talent diĀ Indonesia dan hal yang berbau digital adalah “spesies” yang masihĀ baru dikenal. Hal ini terbukti sebelum saya masuk, ketika saya masih bekerja disana, hingga saya sudah resign pun mereka kesulitan dalam merekrut kandidat yang punya latar belakang digital, teknologi, sekaligus paham branding dan marketing (sounds want to recruitĀ superman & super team aka avenger ya?!), dan diharuskan memiliki wawasan dan pemahaman yang spesifik terkait beberapa topik dan skill yang dibutuhkan.

Salah satu posisi yang dicari ketika itu adalah digital strategist, digital analyst dan digital content, dan ketiga posisi tersebut, diminta untuk memiliki pemahaman mengenai Information Architecture. Nah.. untuk pertama kalinya saya mengenal terminologi baru binĀ asing di telinga saya, yaitu Information Architecture, dan semasaĀ itu tergolong minim informasi mengenai topik tersebut, dan bahkan scope ini di digital-social media masih terbilang ranah media baru di Indonesia. Dengan berbekal hunting informasi, membaca sana sini, dan berdiskusi dengan pelaku industri, saya pun akhirnya tetap terjun untuk bergabung, karena dengan sekalian praktek sepertinya bisa langsung tahu dan menghadapi kasus nyata di lapangan, plus menikmati beberapa training dari kantor pusat yang cukup memberikan asupan wawasan ke otak saya.

 

IA – Tubikstudio.com

 

Continue reading Kenalan Dengan Information Architecture

Begini caranya bijak bermedia sosial : Menangkal Hoax

 

10 bahkan mungkin 5 tahun lalu, pengguna handphone dan social media enggak sebanyak sekarang. Pertumbuhan pengguna social media dan handphone pada masyarakat, selain dipengaruhi oleh perbaikan ekonomi juga dipengaruhi oleh fungsi dan kebutuhan masyarakat. Sayangnya, selain memberikan pengaruh yang baik, penggunaan social media dan handphone pada masyarakat juga memberikan pengaruh buruk. Salah satunya adalah dengan maraknya penyebaran hoax atau berita bohong.

ā€œEh tau enggak, si A dipukulin fansnya grup Korea kemaren?ā€ Tau dong kejadian rapper yang kemaren ngaku dipukuli padahal bohong ini? Saya yakin enggak sedikit yang kemakan kebohongan dia. Makanya, kita harus pinter-pinter buat memfilter biar bisa menangkal hoax yang disebarkan oleh siapapun, ya.

Nah, biar enggak kemakan isu dan gampang percaya sama hoax, berikut saya bagikan tips buat kamu ya untuk menangkal hoax ya:

  1. Berita hoax biasanya dikasih judul yang click bait atau menipu agar sensasional dan provokatif. Kalo kamu nemu berita macam gini, sebaiknya cari referensi berita yang berkaitan dari situs online resmi, lalu bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Hal ini dilakuin supaya kamu bisa tau kebenarannya dan bisa menarik kesimpulan yang lebih terpercaya dan berimbang.
  2. Biasanya temen-temen mendapatkan informasi dari social media ataupun situs pemberitaan. Untuk informasi yang diperoleh dari situs pemberitaan yang mencantumkan link atau mengklaim berasal dari situs tertentu, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apakah ada di dalam situs tersebut ataukah tidak. Jika berupa URL, Ā kalau berasal dari situs yang belum diverifikasi institusi pers resmi, atau hanya domain blog, menurut saya informasinya bisa jadi meragukan. Dewan Pers mengatakan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita, namun yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tidak lebih dari 300.
  3. Penulisan narasi untuk berita biasanya mengungkapkan berbagai fakta. Fakta tersebut perlu divalidasi ke sumbernya dulu lho. Saran saya gunakan metode 5W 1H untuk mengecek fakta tersebut dan carilah sumbernya dari mana, apakah ada narasumber atau saksi langsung. Atau apakah berasal dari institusi resmi. Sebaiknya jangan lekas percaya apabila informasi bersal dari individu seperti pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.
  4. Di zaman now, biasanya berita dilengkapi dengan foto. Hal ini berdampak pada manipulasi yang dilakukan. Enggak cuma teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Kadang penyebar hoax mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Buat ngcek foto tersebut, selain meneliti gambar, kamu bisa manfaatin memanfaatkan mesin pencari Google.
  5. Biar hoax enggak semakin merajalela, saran saya kalau kamu menemukan informasi hoax, kamu langsung bisa melaporkan hoax tersebut. Jika di media social, misalnya Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Jika banyak yang melapor biasanya Facebook akan menghapus konten tersebut.

 

Unsplash

 

Media sosial bagai pisau bermata dua, dapat Ā menjadi peluang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri serta orang sekitar, namun bisa berpotensi negatif dan merugikan banyak orang. Kita sendiri sebagai pribadi yang haru lebih bijaksana dalam memanfaatkan media tersebut. Selain adanya content positif dan memberikan manfaat sekaligus inspirasi bagi banyak orang, di sisi lain banyak kita temukan berita yang cenderung negatif bahkan bisa ditemukan berita palsu yang menyesatkan.

Continue reading Begini caranya bijak bermedia sosial : Menangkal Hoax