[Civilization 6 – Seri Indonesia #2] Ibu kota & awal peradaban Indonesia

Menyambung mikroblog sebelumnya yaitu sharing pengalaman bermain game Civilization 6 (yang selanjutnya akan disebut singkat menjadi Civ 6) dengan memulai dengan menggunakan kebudayaan Indonesia & Gitarja sebagai leader di Civ 6 dapat disimak di artikel mikroblog ini.

Ibu kota

Di Civ 6 salah satu hal yang excited yaitu ketika momen pertama kali mendirikan kota pertama dan biasanya menjadi ibu kota atas kebudayaan atau bangsa tersebut. Dalam Civ 6 ini, Majapahit menjadi kota perdana yang dibangun, dan ketika itu saya memilih dekat dengat daerah pantai dan sungai, serta tidak jauh dari hutan dan gunung.

Majapahit seperti strategi dasar bermain di Civ 6 yaitu dekat dengan akses dalam hal ini laut dan darat, dekat dengan sumber mata air dan makanan, serta ada perlindungan alam berupa pegunungan terkait dengan pertahanan plus ada sumber daya alam tambahan lainnya. Sumber daya tambahan dalam case Majapahit ini, yaitu bebatuan yang nanti support dalam perkembangan produksi dan pertambangan dan sumber daya berupa perikanan untuk makanan.

Indonesia di Civ 6 merupakan kebudayaan yang memiliki benefit jika tumbuh dan berkembang dekat dengan daerah laut, pantai, danau, dan sungai, serta punya improvement spesial yaitu berupa distrik Kampong yang bisa dibangun di daerah laut, pantai, danau, dan sungai.

Awal peradaban

Awal peradaban Indonesia

Di awal perkembangan peradaban Indonesia, banyak beberapa potensi daerah yang dikembangkan dan beberapa titik untuk pembangunan kota-kota berikutnya, yang saya coba eksplorasi dan ekspansi lebih dalam ke area hutan dan pulau/continent tersebut. Ketika memulai eksplorasi, akhirnya bertemu sekawanan barbarian yang agresif, bahkan di kota kedua dan ketiga, barbarian masuk meringsek dan mengancam Indonesia, namun akhirnya bisa dihalau dengan berinisiatif awal taktik untuk perekrutan unit militer seperti slinger dibandingkan scout.

Perkembangan di awal peradaban jika dilihat dari screenshoot diatas, maka benang merahnya, saya membangun kota-kota setelah Majaphit di sepanjang sungai, yang akhirnya dinamakan sungai Kapuas. Proses ekspansi dan perkembangan kebudayaan berbasis dekat dengan sumber air, hutan, dan pegununan, yaitu dimulai dari kota Ternate, Palembang, hingga Jakarta.

Dengan pembangunan kota-kota tersebut, yang tidak terlalu jauh dari ibu kota, dapat memudahkan dalam jalur perdagangan kedepannya, sehingga menunjang perekonomian sekaligus proses ekspansi dalam hal politik dan culture dalam Civ 6 ini. Dalam membangun kota-kota tersebut juga melihat beberapa sumber daya yang ada disekitarnya, seperti perkebunan kopi, peternakan sapi, pertanian, dan pertambangan, plus kota-kota tersebut dibangun mengitari bagian dalam continent tersebut dengan melindungi ibu kota, jadi sekaligus sebagai perimeter pertahanan darat kedepannya, jika nanti ada ancaman invasi atau perang, sekaligus support di sisi pengaruh culture kedepannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top