mikroblog ini pun akhirnya lahir dengan spontan, ketika ada sejumlah waktu senggang, meski idenya sudah jauh-jauh hari, mungkin sudah tahunan yang lalu, yaitu pengen membuat semacam blog saya lainnya. Berbeda dari blog utama ardikapercha.com maka di mikroblog ini nulisnya santai saja, dan sifatnya pendek, mirip konsep mikroblog yang sesungguhnya plus sedikit share & bahas kehidupan sekitar sehari-hari.
Secara teknis mikroblog ini sub-folder or anakan dari blog utama dengan site dan theme yang berbeda, jadi semacam multiblog dalam satu wadah, ya begitulah… hal yang barusan saya paparkan kalau disampaikan ke publik sekitar 15 tahunan lalu mungkin jadi revolution breaktrough di CMS WordPress yang saya cintai ini. WordPress terbukti CMS tangguh dan berubah jadi keceee!
Nah soal lahirnya mikroblog, kata orang Jawa yang penuh pemikiran dan terkadang (agak) klenik, maka lahirnya mikroblog ini di bulan suci Ramadhan, tepatnya 2 Ramadhan 1445 H, mungkin dan Insya Allah pertanda baik lahir di bulan suci, yang semoga membawa berkah dan hal baik lainnya, Aaamiinn Yaa Robalalaminnn!
Beras Mahal
Oia kalau puasa tentunya membahas soal sahur dan buka puasa, nah uniknya entah kenapa saya bareng istri anak akhir-akhir ini makan ala warteg menunya semacam orek tempe, sayur asem, sayur sop, dan anakannya. Alhamdulillah enak bener makan seperti ini, jadi ingat waktu beberapa tahun lalu menu semacam warteg ini jadi rutin dimakan, hemat irit, mungkin harus kembali ke basic, dan makannya juga ndak berlebihan, asal batalin puasa dan makan kenyang insya Allah halal sehat juga ya.
Di awal bulan puasa ini, sayangnya dalam kondisi badan tidak fit dan anak pun sakit juga, jadi ngemong seharian, Alhamdulillah rejeki kerja masih WFA aka WFH, jadi masih bisa jagaain, sambil sama jagongan bareng istri. Di sisi lain awal bulan puasa ini, kebutuhan lagi banyak yang belum ditunaikan sepenuhnya, semoga rejeki Lebaran memang sudah pasti menunggu nanti semua sudah bisa ditunaikan.. Lebaran untuk orang Indonesia selalu dinanti tidak hanya pahala suci berlipat, yang masih dikasih rejeki kerja dan kerja lebih dari 1 bulanan bisa dapat THR.. Alhamduliilah!
Oia soal makanan pasti sebagai orang Indonesia (dan Asia kebanyakan), pasti makan nasi sebagai menu utamanya, kebetulan beberapa hari terakhir dan kalau ndak salah pas gajian bulan lalu, terasa sekali beras itu langka dan mahal harganya! Kemarin pas libur panjang main ke supermarket dekat rumah, berasnya habis euy, sampai ada batasan 1 customer hanya beli maks 1 kantong 5kg saja! Wah ini luar biasa sih, mirip kejadian langka sembako awal pandemi dulu. Alhamdullilah sempat nyicil beli beras untuk porsi standar, tapi ini jadi gejala agak aneh, yaa mungkin karena bulan puasa dan mau lebaran nanti harga jadi mahal dan langka, atau karena isu bansos yang heboh ketika pemilu kemarin #eh yaa ndak tau juga ya, cuma bukti dilapangan memang beras (dan sembako lain) menjadi mahal bahkan jadi langka!
THR
omon-omon soal THR dan hari libur cuti lebaran, maka 2 item tersebut adalah bukti paling nyata dan tidak terbantahkan menjadi salah satu kemenangan telak kaum pekerja proletar (kata rekan aktivis saya dahulu)! Iseng-iseng belajar dari bang gugel ternyata semenjak dari tahun 1951 ide THR ini lahir dari pak Soekiman Menteri jaman Bug Karno, dimana THR ini waktu itu hanya diberikan ke kalangan ASN (dulu namanya Pamong Pradja), disebut uang persekot. Nah.. akhirnya diterapkan secara menyeluruh tidak hanya pegawai pemerintah saja, namun ke semua sektor swasta dan jadi budaya sampai sekarang. Aturan resmi THR ini lahir ketika jaman Orba oleh Menteri Ketenagakerjaan, dimana waktu itu anak-anak SD disuruh hafalan nama-nama menteri pasti tau.. yaitu Pak Abdu Latief, sebagai info, hasil era Orba tidak selalu buruk, ada yang positif tentunya. Kalau ingat ketika itu namanya program Pelita & GBHN dipelajari tekun oleh anak sekolah seantero negeri juga!
Yaa cukuplah untuk hari ini di mikroblog.. baru awal bulan juga udah mikir THR hahaha… masih lama pakbro, ndak apa-apa menjadi pemicu semangat bekerja & mengarungi kehidupan ini ya!