Dari Twitter Ke MASTODON

Setelah huru-hara tempo hari ketika “hostile takeover” si bos Elon terhadap Twitter, sontak banyak netizen yang meradang dan bersikap negatif, terutama sikap si bos setelah aksi korporasi tersebut, mengubah aturan (berkomunitas di Twitter) seenaknya dan ketika melakukan PHK massal (tidak beretika) di Twitter.

Menurut saya memang seperti itulah “gaya seorang bos” terhadap perusahaan miliknya, namun saya malas saat ini membahas sikap Elon tersebut secara detail, malah lebih tertarik membaca reaksi publik dan mempelajari perilaku netizen di jagat maya.

#TwitterMigration

Seperti yang sudah diperkirakan, maka netizen seantero dunia pun pasti mencari ‘rumah baru’ atau fokus ke media sosial lain, atau ada yang menjadi lebih pasif dan menjadi silent reader.

salah satu twit yang bisa menggambarkan situasi ketika #twittermigration mulai viral dan hal ini disampaikan oleh media besar mainstream sekelas The Economist pun ngetwit soal ini. Nah.. kalau saya sih hingga saat ini masih bertwitter ria, meski kurang suka dengan sikap personal si Elon yang kurang etis, namun tingkah polah ybs memvalidasi hipotesis saya, bahwa orang (katanya) hebat yang diagung-agungkan pasti ada bug-nya 😀 yaaa meski ybs memang punya achievement luar biasa di mata sebagian besar warga dunia dengan solusi paypal, tesla, isu dogecoin, spacex dan sekarang dengan twitter!

Di sisi lain, penasaran dengan berbagai cuitan dan salah satunya ada yang sampai boikot twitter, aksi ini digemborkan di twitter bersama dengan aksi #twittermigration yaitu teriak anti twitter untuk pindah/tidak menggunakan media tersebut, tapi hebohnya ya di Twitter juga! 😀

Twitter Alternative

Dari hashtag #twittermigration itu banyak yang mencuitkan beberapa alternatif media sosial, khususnya media sosial dengan konsep microblogging. Yang menjadi hit salah satunya yaitu bangkitnya Tumblr menjadi salah satu tempat baru bagi netizen dari Twitter, lalu ada pula Hive Social atau pun lari ke media existing seperti TikTok & Instagram, meski dengan format berbeda. Lalu tiba-tiba ada satu media sosial bernama Mastodon dengan konsep yang unik berbeda dengan microblogging lainnya, karena visi dan konsep desentralisasi yang unik dibandingkan oleh media sosial lain.

Kalau cek-ricek di data Google Trend ada perubahan dari sisi pencarian untuk twitter alternative dan media sosial lain yang cukup melonjak naik di bulan Oktober hingga di pertengahan November 2022. Sebagai catatan data ini berdasarkan data pencarian di Google, mungkin tidak sepenuhnya akurat, namun mencoba membaca perilaku pencarian (dalam periode waktu singkat) dengan keyword generik saja.

Google Trend

Why Mastodon?

Why Mastodon? (https://joinmastodon.org)

Dengan melihat kembali alternatif Twitter seperti Hive Social, Tumblr, dan yang terakhir Mastodon, maka saya putuskan untuk mencoba dan mengulik lebih dalam Mastodon ini. Selain itu, kenapa kenapa saya join Mastodon karena konsep federasi yang unik dan sifatnya open source.

Menurut saya Mastodon mungkin mirip dengan konsep engine blog website WordPress (tolong koreksi jika saya kurang tepat soal ini) yaitu semua orang bisa dan berhak menggunakan engine Mastodon tersebut dengan melakukan instalasi di server mereka masing-masing dengan menggunakan protokol yang sama.

Server-server yang ber-Mastodon disebut sebagai ‘instance’ yang memiliki konfigurasi server berbeda dan aturan komunitas masing-masing, namun tetap menggunakan protokol yang sama, yaitu protokol ActivityPub dengan kode etik merujuk aturan yang dikelola oleh entitas Mastodon gGmbH, sesuai konsep open souce dan desentralisasi tersebut.

Seperti WordPress, maka pengelola instance tersebut bebas melakukan perubahan dan penambahan serta tetap terkoneksi satu sama lain dengan Mastodon ini. Lalu karena Mastodon ini tujuan utamanya adalah media sosial, lebih spesifik microblogging, maka fitur lainnya yang menarik adalah adanya interopabilitas antar instance (baca: server) tersebut.

Sebagai contoh misal saya ada di instance komunitas fotografi yang notabene di ‘server fotografi’ dapat berkomunikasi dengan misal rekan saya di instance komunitas museum di server museum misalnya, karena saya posting sebuah foto museum, maka rekan saya menimpali reply atas postingan tersebut. Berkomunikasi maksudnya bisa nge-toot (istilah di Mastodon untuk post), lalu dapat saling posting reply, atau bisa nge-boost (di media sosial tetangga disebut retweet), favorit, bookmark, share ke media lain, sampai saling follow, meski berbeda instance/server namun menggunakan protokol open web yang sama.

Ketika join pertama kali ke Mastodon pun kita akan ditanyakan untuk memlih instance yang sesuai dengan kebutuhan dan kemauan kita, lalu ketika ada suatu hal yang tidak pas misalnya, atau menemukan instance lain yang lebih cocok dengan kebutuhan kita, maka kita pun bisa berpindah ke instance lain. Sebagai contoh saya member di instance fotografi, lalu karena merasa ‘klik’ dan cocok dengan member-member komunitas museum, maka saya pun bisa berpindah ke instance komunitas museum tersebut, jadi setiap orang berhak dengan bebas bertanggung jawab berkomunitas di suatu instance, lalu bisa pindah ke instance lain, asal tidak bikin rusuh dan mengikuti aturan Mastodon secara umum dan aturan instance secara spesifik.

Continue reading Dari Twitter Ke MASTODON

Membahas Bekal Anak di Abad 21

Tahun ini anak saya memasuki usia untuk mulai bersekolah formal dan ini pun jadi pembahasan mahapenting bersama Istri mengenai apa yang kita harapkan ketika nanti anak bersekolah. Lalu tentunya membahas sekolah model mana yang akan dipilih beserta kriterianya, lalu tentunya membahas soal lokasi, kondisi sekolah, dan UUD yang ujung-ujungnya soal alokasi anggaran dana yang kita akan gunakan, semua pun dibahas termasuk bagaimana pola interaksi belajar mengajar di kelas sampai soal kondisi & kebersihan toilet/WC!

Selain mengenai sekolah formal, saya juga mulai browsing membaca sana-sini soal kemampuan dan kompetensi apa sih yang dibutuhkan sehingga menjadi bekal anak di abad 21 yang serba dinamis dan mulai mengarah ke technology dan digital minded tanpa melupan fondasi penting lain seperti soal agama, moral, dan kepribadian menurut saya dalam hal menyongsong kesiapan dan kemampuan anak di masa depan. Oia poin lainnya, ketika menelusuri soal bekal anak abad 21 ini pun saya selaku orang tua jadi ikut belajar & berproses soal parenting yang buat saya masih perlu banyak belajar dan baca lagi 🙂

Dari penelusuran tersebut, saya menemukan beberapa hal menarik yang saya coba susun dan tuliskan kembali, termasuk share mengenai skill apa saja yang dibutuhkan seorang anak di abad 21 beserta beberapa contohnya yang saya coba rangkum dalam artikel ini.

Skill Anak di Abad 21

Di abad 21 ini, kemampuan seperti membaca, menulis, dan berhitung (biasa disebut calistung) sudah menjadi hal paling mendasar bagi seorang anak, namun kedepannya anak perlu dibekali skill tambahan dan bisa diajarkan semenjak dini. Skill yang menjadi bekal anak di abad 21 tersebut yaitu skill yang berbasis konsep 4C yaitu :

  • critical thinking
  • creativity
  • communucation
  • collaboration

Dari hasil penelusuran tersebut keempat skill tersebut menurut saya memang bisa menjadi fondasi dasar seorang anak, bahkan untuk kita (khususnya saya sebagai pekerja/karyawan profesional) memang dibutuhkkan dan bermanfaat di dunia kerja profesional atau jika menjadi seorang entrepreneur bermanfaat dalam mengembangkan bisnisnya. Lalu perihal konsep 4C ini pun sudah diangkat menjadi pilar dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang diterapkan Kemendikbud dalam proses belajar mengajar.

So poinnya, dari sisi dunia profesional dengan konsep 4C dari sudut pandang akademik CMIIW terdapat link & match serta valid menjadi fondasi untuk bekal anak di abad 21 untuk beradaptasi dan berkembang di new era nanti.

4C skills di abad 21 (curioustimes.in)

Kurikulum & Mas Nadiem Makarim

Ketika mas Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan & Kebudayaan saya berharap banyak kepada beliau untuk membawa angin perubahan dan pastinya secara langsung serta tidak langsung membawa pengaruh pemberdayaan teknologi ke dunia pendidikan. Harapan itu muncul ketika membaca salah satu artikel di media online ini, bahwa adanya penyesuaian dan penambahan pada kurikulum nasional, yaitu adanya kompetensi Computional Thinking dalam proses belajar mengajar. Dari artikel tersebut saya mencoba cari tahu terkait bekal anak abad 21 dan kaitannya dengan computional thinking tersebut. Dari konsep 4C yang dijelaskan diatas, maka Computional Thinking berelasi dengan critical thinking dan creativity terkait khususnya perihal problem solving, system thinking, hingga innovation, & design.

Definisi Computional Thinking

Sebelum melanjutkan pembahasan mengenai computional thinking, maka kita bisa kembali ke dasar mengenai definisinya. Untuk definisi banyak ditemukan di internet, namun salah satunya yang saya kutip dari website Dicoding yaitu sebagai berikut :

Computational thinking atau pemikiran komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Caranya adalah dengan menguraikan setiap masalah menjadi beberapa bagian atau tahapan yang efektif dan efisien. Ia juga dapat diartikan menjadi sebuah metode untuk menyelesaikan suatu masalah yang dirancang untuk bisa diselesaikan oleh manusia atau sistem atau keduanya.

Dari definisi tersebut menurut saya secara singkat yaitu suatu cara memecahkan masalah dengan efektif dan efisien secara bertahap dengan menggunakan pendekatan yang bisa diselesaikan dengan mesin/komputer atau dengan manusia atau keduanya.

Aspek dari computional thinking (tinythinkers.org)

Untuk mempelajari computional thinking ini, terdapat 4 aspek utama yang dapat menjadi pegangannya yang saya kutip dari Tinythingkers.org yaitu :

  • decomposition : merujuk kepada pemecahan masalah atau tugas/task menjadi bagian-bagian terkecil yang bisa ditangani solusinya
  • pattern recognition : mengenali pola dan kesamaan, sehingga memudahkan dalam pemecahan suatu masalah
  • Abstraction : mengidentifikasi suatu bagian terpenting dari suatu masalah
  • Algorithm : dikenal erat dengan pemrograman, kalau ditelaah lebih lanjut mengacu kepada langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah tersebut

Computional Thinking & Mas Ainun Najib

Dalam rangkaian twit mas Ainun Najib yang saya temukan di Twitter, beliau share mengenai berbagai konsep dan contoh permainan/tool yang bisa digunakan yaitu sebagai berikut :

#1 Cubetto : Video sharing orang tua menggunakan mainan primotoys untuk menunjang pendidikan anak dan penerapan konsep debug sequence di mainan Cubetto (Montessori coding)

Continue reading Membahas Bekal Anak di Abad 21

Beradaptasi dan Berkembang di Era New Marketing

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan menghadiri TikTok The Stage sebuah online event yang tentunya diselenggarakan oleh TikTok untuk menambah pengetahuan terkait dunia digital, mengetahui tren terbaru, dan mendengar kisah sukses yang sudah dilakukan oleh para pelaku industri.

tiktok-stage-percha-homepage

TikTok The Stage

Dalam event ini beragam topik dengan narasumber atau pembicara berbeda-beda, umumnya topiknya terkait dengan pemanfaatan media digital di era “new normal”, lalu tren terkait digital marketing, hingga ada topik yang membahas spesifik hasil riset terbaru.

Dari beragam topik tersebut saya memilih topik “Winning Your Audience On A New Marketing Canvas” yang menghadirkan beberapa narasumber yaitu Om Weng Wai Koh (TikTok), mbak Bim Gutierrez (Bayer), pak Sadhan Mishra (OMD SG), mrs. Nicole Chan (L’Oréal Luxe SAPMENA).

Dari narasumber yang hadir menurut saya cukup mewakili apa yang saya cari yaitu bagaimana pelaku industri bereaksi terhadap perubahan yang dinamis di era new normal ini, yaitu ada mbak Bim dari industri consumer terkait wellness/kesehatan Bayer, kemudaina ada mrs. Nicole dari industri kosmetik kecantikan, lalu ada pak Sadhan dari sisi agency, dan tentunya ada perwakilan dari TikTok yaitu Om Weng.

Dalam diskusi tersebut, saya menangkap beberapa poin diskusi yang cukup memberikan update & insight atas apa yang terjadi saat ini.

tiktok-stage-percha-discuss

Digital Transformation is NOW!

Mbak Bim menyampaikan mengenai bahwa terminologi “digital transformation” sebelum era pandemi mungkin menjadi salah satu tool perusahaan/brand dalam beradaptasi secara bertahap untuk memperluas basis pasar perusahaan dan menjadi pendorong perusahaan tersebut.

Namun ketika di era pandemi, dengan berubahnya landscape pasar dan tentu berubahnya customer behaviour yang menjadikan digital dan internet menjadi satu-satunya yang bisa dijangkau, maka digital transformation menjadi prioritas utama dan harus dilakukan NOW, bahkan menjadi katalis seluruh sumber daya perusahaan. Digital transformation tidak hanya mengubah fokus perusahaan, namun menjadi mengubah mindset kita dalam bekerja, berinovasi, dan berkolaborasi.

Lean In & Co-Creation

Selain itu, Bim juga menyampaikan bahwa lifestyle dan mindset tentunya berubah, yang sekarang menjadi apa yang disebut create value more than product or market saja, bahkan mengajak customer dalam proses pembuatan produk dan layanan yang disesuaikan dalam kanal-kanal digital yang disebut pola co-creation dan lean-in customer tersebut.

tiktok-stage-percha-data11
Continue reading Beradaptasi dan Berkembang di Era New Marketing

4 tips memanfaatkan waktu di kala pandemi versi Percha

Selama pandemi ini banyak hal yang patut disyukuri, salah satunya yang paling paripurna tentunya soal kesehatan, masih diberikan cukup kewarasan, bisa berkumpul lengkap dengan keluarga dan masih mendapat cukup rejeki ditengah beragam hal yang telah terjadi. Selain hal tersebut, yaitu adanya waktu kosong (atau bisa dibilang waktu senggang juga bisa ya??) yang biasanya terpakai ketika berkomuter ria yaitu melakukan perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Jadi dengan adanya waktu cukup senggang tersebut, saya mau share beberapa tips memanfaatkan waktu di kala pandemi selama hampir 2 tahun ini.

Kalau dipikir waktu perjalanan bolak-balik sehari antar rumah dan kantor PP bisa total menghabiskan sekitar 3-4 jaman, lalu belum termasuk kalau ada sedikit kendala di perjalanan, misal hujan, bus penuh bahkan tak kunjung datang, atau ada antrian di stasiun kereta, jadwal kereta berubah karena satu dan lain hal, or transportasi dari dan ke ada sedikit delay, atau mobil/motor kita mungkin ada sedikit kendala ketika di perjalanan, maka waktu pun semakin panjang sampai ditujuan.

Dengan rejeki masih bisa bekerja remote atau WFH, waktu yang kosong tersebut kadang masih berkutat kerjaan sekali lagi, meski hal ini jarang dilakukan, karena dirasa perlu break dan cukup penat, kecuali ada urgensi tertentu. Tapi jujur saja kadang justru kerja WFH terkadang waktu untuk soal kerjaan jadi lebih panjang, but thats another issue yang nggak dibahas disini, saya fokus bagaimana memanfaatkan waktu di kala pandemi ini.

Adanya “tambahan waktu” tersebut diluar waktu kerja maka secara naluriah mau melakukan kegiatan positif lainnya, salah satunya belajar kemampuan & wawasan baru, atau menjalankan hobi, kadang waktunya dipakai untuk main dengan anak or bercengkrama sama keluarga or persiapan mau makan malam or bantu-bantu kerjaan rumah tangga, so intinya yang biasanya waktu dipakai perjalanan pergi-pulang antara kantor-rumah, jadi dialihkan ke aktivitas lainnya dengan memanfaatkan waktu di kala pandemi.

Utilisasi Waktu

Saya pribadi juga bukan orang yang ahli dan jago dalam mengatur waktu, namun berusaha terbaik dan kadang sampai pakai metode khusus seperti pomodoro yang membagi kerjaan menjadi bagian-bagian lebih kecil dan waktu dipecah menjadi beberapa slot waktu agar (semoga) lebih fokus. Soal isu multitasking bahkan sudah ada yang memang menyatakan multitasking tidak selalu baik diterapkan.

Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhari no. 6412)

Kalau dipikir sesuai Hadis diatas ada benarnya juga, kalau nikmat sehat dan waktu senggang plus pikiran tenang dan nggak stress itu sebuah rejeki, sebuah anugrah terindah yang terkadang tidak kita sadari (baca: bikin tertipu) bro! So perlu tips memanfaatkan waktu di kala pandemi agar waktu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan kita tetap sehat secara jasmani, jiwa, dan pikiran juga ya!

Nah dengan adanya “bonus” slot waktu sekitar 3-4 jaman, maka dari tahun 2020 jadi banyak melakukan hal lain positif, bahasa kerennya yaitu utilisasi waktu secara maksimal, mulai melakukan hal-hal yang “berat” dan produktif seperti ngerapihin aset digital macam blog, eksekusi sidejob menulis blog (meski ga rutin, ga fokus juga sih, kalau ada yang nawarin aja) dari publisher atau jalur pertemanan, bikin mini project yang unik, ikutan online training aka. belajar online, atau malah jadi narasumber di event sharing ke komunitas sambil networking dan diskusi bareng.

Kadang ngulik ke komunitas or forum tradisional, atau pernah di tengah pandemi rajin mengunjungi bentuk-bentuk baru komunitas, seperti kanal komunitas di discord dan telegram, bahkan hal receh kayak ngelanjutin nyobain beberapa aplikasi termasuk game baru atau nonton beragam video unik, iseng bikin video dan berencana buat channel youtube pula, atau bahkan menekuni hobi yang benar-benar baru! Untuk ulasan berikutnya saya coba berbagi aka. sharing 4 aktivitas yang bisa dilakukan dan bagaimana memanfaatkan waktu di kala pandemi ini.

ardika percha pc
ideal workstation

#1 : Belajar online

Belajar online menjadi salah satu hal yang kepikiran ketika awal pandemi dan WFH ketika itu untuk memanfaatkan waktu di kala pandemi, karena bisa belajar via online dengan beragam topik di rumah dan kadang kita bisa atur sendiri waktunya. Sebenarnya saya sudah beberapa tahun lalu juga sudah kenal dan ikut model belajar online ini, seperti yang saya bahas di artikel blog ini, contohnya melalui Coursera. So belajar online ini menurut saya ada 2 kelompok besar :

  • belajar online dengan model course layaknya e-learning seperti Linkedin Learning/Lynda, Edx, Udemy, Skill Academy, Coursera dsb. yang kita bebas memilih waktunya dan sesuai kapasitas kita dalam menjalani belajar ini, meski ada beberapa course yang ada batasan waktu dalam mengerjakan tugasnya. Selain itu, model seperti perkuliahan tidak melulu menonton video, kadang saya perlu membaca artikel, jurnal, dan belajar di sejumlah modul interaktif.
  • belajar online dengan model seperti meeting online, dimana ada narasumber dan dihadiri peserta secara realtime, mirip seperti kuliah pada umumnya. So model kuliah seperti ini, mau tidak mau ikut jadwal yang sudah fixed oleh pengelenggara/panitianya.
belajar & bersertifikasi
Continue reading 4 tips memanfaatkan waktu di kala pandemi versi Percha

Refleksi Blog Juli 2021

Tidak seperti artikel blog lainnya, blog post kali ini sedikit lebih personal dan lebih spontan, karena berbagai variabel alasan yang ada di pikiran kali ini. Salah satunya soal nasib Blog Ardika Percha satu ini yang saya akui dari sisi jumlah post-nya yang minim dengan produktivitas jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meski ada satu-dua artikel blog yang di-publish, itu pun artikel yang sifatnya mayoritas ada sisi komersialnya aka sponsored content, ya Alhamdulillah ada beberapa pihak brand or agency yang masih mempercayakan komunikasi digital mereka via blog-medsosnya & masih bisa bekerja sama.


Namun intinya semakin jarang blog post terkait share mengenai berbagai aktivitas maupun ulasan tertentu yang inisiatifnya dari saya.. anyway ini maksudnya artikel yang akhirnya saya publish ke publik, kalau artikel draft yaa ada saja, meskin jumlahnya juga tergolong minim. So, imbasnya ya traffic-nya jadi juga cenderung menurun, yaa meski diawal bikin blog ini pun tidak memikirkan soal traffic dan turunan lainnya, karena lebih kepada aktualisasi diri, belajar dan mengasah menulis di ranah blog, keinginan untuk sharing, dan memang mengisi waktu luang.. yaa ujungnya hobi juga, meski di perjalanan kadang kecipratan rejeki yang patut disyukuri.


Di sisi lain ketika ada kesempatan berdiskusi beberapa rekan blogger terdahulu sharing bahwa sekarang (mungkin) eranya media blog menjadi semakin segmented dan arahnya ke micro bahkan nano influencer layaknya media sosial, dan kelebihan blog/website juga lebih long lasting untuk support search engine khususnya untuk artikel blog, yaa bisa jadi teori dan pendapat ini valid!


Blog Ardika Percha - ardikapercha.com

Kalau dilihat aktivitas ngeblog di tahun ini memang menjadi aktivitas nomor sekian dari jatah waktu, meski ada beberapa draft blog post yang pernah ditulis, cuma belum selesai, atau hanya menuliskan beberapa kalimat ke bentuk draft blog post sebagai wadah ide yang pernah muncul di kepala ini, yang niatnya mau ditulis lengkap dan nanti di-publish. Yah intinya waktu yang ada sudah terpakai untuk kesibukan kerja, kadang beberes rumah, bantu istri, dan bermain sama keluarga pula, apalagi godaan nonton film+serial di streaming satu itu juga besar ditambah kadang sesekali push-rank di game 😀


Meski kenyataannya frekuensi menulis blog (dan artikel blog-nya selesai lalu sudah di-publish ke publik) cuma bisa dihitung dengan jari, kadang kalau ketemu teman lingkaran pekerjaan atau orang yang bukan inner circle yang tahu soal blog ini lucunya saya dibilang blogger, padahal ya saya juga sudah tidak berani menyandang julukan tersebut, wong kurang aktif dan tidak seproduktif tahun-tahun sebelumnya plus ditambah era wabah pandemi yang beberapa aktivitas biasanya menjadi sumber inspirasi tulisan blog juga berkurang, yaa maklum , plus berusaha berinteraksi dengan sekitarnya, kulineran, dan datang ke acara or tempat yang seru! Namun ya nggak bisa melakukan hal tersebut karena harus menerapkan prokes dan jaga keselamatan diri pula.


So, hingga pertengahan tahun 2021, untuk blog tercinta ini sempat diisi content yang beragam, contohnya ada beberapa mini personal project yang coba dijalankan, salah satunya iseng ketika mainin bikin landing page ala Linktree yang sempat didokumentasikan di artikel blog ini. Selain itu, pernah mendapat kesempatan menjadi narasumber di salah satu event online untuk berbagi ke komunitas perihal dunia kerja yang artikelnya membahas mengenai digital product management bisa dicek dimari ya. Kemudian artikel blog terakhir soal apa saja yang harus dilakukan kalau punya komputer atau laptop baru, yang bagian berdasar pengalaman pribadi.


Blog ini kedepannya kemungkinan memang akan tetap membahas ke topik digital dan teknologi yang kadang membahas soal fotografi dan topik turunannya, di sisi lain ingin eksplorasi satu-dua ke arah bahasan yang sedikit berbeda atau malah mengangkat minat saya yang belum pernah dibahas di blog, bisa jadi kearah bahasan pendidikan (jadi ingat personal project threnggara dan durabita!) dan hal turunannya atau formatnya jadi review ke dunia hiburan/hobi kembali ke format blog terdahulu, so nanti kita lihat saja yah!


Dari cerita diatas maka eksistensi blog ini menurut saya sifatnya jangka panjang dengan tujuan menyalurkan hobi dengan sharing melalui tulisan artikel blog, lagipula kadang jadi dokumentasi ‘slice of life’ pula. Lagipula sepertinya sifatnya pun positif dan content yang saya tulis sepengetahuan saya juga ‘aman’, jadi semoga kedepannya paling tidak dari sisi kuantitas artikel blog dan kalau bisa kualitasnya dari sudut pandang saya pribadi ada peningkatan positif.. wish me luck yah 🙂

8 Hal Yang Sebaiknya Harus Dilakukan Ketika Memiliki Komputer Baru

Alhamdulillah! Kata pertama yang saya ucapkan ketika sudah membeli dan memiliki sesuatu yang baru, seperti baju baru, handphone baru, komputer atau laptop baru. Kebahagian duniawi dan materiil ini harus disyukuri, bagaimana caranya? Caranya dengan memanfaatkan dan merawat sebaik-baiknya barang tersebut agar awet dan digunakan secara positif! 🙂


Di beberapa pekan terakhir saya disibukkan dengan melakukan riset dan membandingkan beragam merk dan seri laptop yang beragam, ditengah kenaikan harga dan kelangkaan komputer (baca: ghoib) di era new normal pandemi, khususnya laptop entry & middle level, maka saya pun baca-baca untuk refresh dan update kembali beragam hal mengenai apa saja yang harus dipersiapkan ketika memiliki komputer baru. Nah.. setelah membaca banyak artikel dan melihat beragam video yang saya temukan di internet dan sudah saya lakukan sesuai pengalaman pribadi, maka berikut 8 hal yang sebaiknya harus dilakukan ketika punya komputer/laptop baru.

1. Cek Kondisi Komputer Baru & Kelengkapannya

Ketika era normal dahulu, mungkin sebagian besar kita lebih suka membeli komputer/laptop langsung di toko, karena beragam motif. Kalau saya dahulu membeli laptop salah satu pertimbangannya karena soal kenyamanan melihat dan bertemu langsung dengan barangnya serta bisa berdiskusi tanya-jawab dengan sales toko komputer tersebut, terutama jika mau merakit PC from scratch, maka diskusi soal komponen PC yang dibutuhkan mana yang tepat dan soal range harga bisa langsung tahu serta bisa langsung nego-nawar di tempat 😀


Ketika melakukan transaksi membeli ditempat, maka saya bisa langsung cek kelengkapan dan kondisinya secara langsung, bahkan bisa tukar atau tambah dengan item lain, misal upgrade RAM, tambah fan pendingin atau beli mouse wireless-nya. Nah.. di era new normal, transaksi pembelian yang saya lakukan hampir 90% dilakukan online via internet dan pastinya harus dilakukan melalui ecommerce terpercaya untuk keamanan dan kenyamanan. Kalau membeli online sebenarnya saya pribadi pasrah 100% atas kondisi barang yang diterima dan terkadang tidak bisa fleksibel untuk mudah tukar tambah beberapa komponen.


Untuk transaksi online tersebut saya selalu mengandalkan toko/merchant resmi yang dilengkapi oleh garansi resmi, jika ada hal yang tidak jelas atau masih ragu, saya langsung gunakan fitur chat dan saran saya jadi orang yang cerewet dan kritis saja, biar semuanya jelas tidak berasumsi. Untuk Chat ini saran saya jika mau fast response, lakukan di hari dan jam kerja, mereka yang kerja dibalik toko resmi tersebut kan karyawan yang bekerja di jam bekerja, meski tidak menutup kemungkinan bisa dibalas cepat di luar hari kerja juga.

Jadi manfaatkan fitur chat ini dan saya pun untuk beberapa seri/tipe SKU tertentu saya double check di website atau akun media sosial resmi pabrikan, termasuk program promo dan bundling, misalnya beli laptop merk tertentu sudah bundling Original Microsoft Windows, Microsoft Office, aplikasi tertentu dan tas kece, jadi lebih jeli ya.


ardikapercha - header - 8 hal yang sebaiknya dilakukan ketika memiliki PC baru

Untuk soal garansi dan asuransi, ketika pembelian komputer/gadget tertentu di salah satu ecommerce menyediakan asuransi dan proteksi tambahan untuk jaminan pembelian, pengantaran, hingga penggunaan ketika selesai di-unboxing nanti hingga 12 bulan kedepan! So.. selain garansi resmi dari pihak pabrikan komputer tersebut saya pun menambahkan asuransi yang ditawarkan oleh ecommerce tersebut untuk double protection, entah yang saya lakukan ini buang uang atau tidak, cuma saya pikir tidak ada salahnya untuk asuransi yang ditawarkan, nominal preminya menurut saya masih tergolong jauh lebih murah dibandingkan harga barang yang dibeli.


Soal belanja komputer online, tadi sempat di-mention soal unboxing, nah setelah menerima barang dari kurir paket pilihan, maka biasanya saya lakukan sbb :

  1. lakukan video unboxing dengan baik sebagai bukti jika nanti terpaksa klaim barang jika ada yang tidak sesuai/rusak
  2. Cek barang kiriman sesuai yang telah dipesan dan dibandingkan dengan order pesanan toko online atau ecommerce, maka bisa dicek spesifikasi teknisnya di label yang tercetak/tertempel di box laptop, lalu kelengkapan komponen fisik seperti kabel, charger, bukti garansi, dan buku-buku manual laptop
  3. lalu kemudian hidupkan dan operasikan komputer terkait fungsi layar komputer, audio, video, charging beserta cek baterai, cek keyboard, kamera, cek port-port semua lakukan dalam kondisi komputer tidak terkoneksi ke jaringan/internet yaitu offline.

Pada tahap ini komputer sudah bisa beroperasi normal dan dalam status TIDAK TERKONEKSI ke jaringan/internet! Usahakan kondisi komputer tetap offline (tidak connect internet/jaringan) hingga sudah dilakukan proses backup OS (recovery drive), membuat restore point dan pemisahan akun Admin dengan akun User Reguler, karena ketika komputer sekali saja connect ke internet, maka semua pengecekan berjalan untuk update OS, update versi aplikasi, cek perangkat beserta driver akan aktif terkoneksi ke internet.

2. Membuat Recovery Drive Windows

Di era sekarang untuk instalasi melalui disk (baik CD atau DVD) sudah jarang digunakan karena secara hardware perangkat optical disk sepert CD/DVD drive sudah jarang terpasang dalam satu paket komputer, khususnya di perangkat laptop. Di sisi lain, saat ini semua instalasi dan update aplikasi mayoritas dilakukan melalui jaringan internet dengan men-download dari repositori/storage online di suatu server.


Dalam 1-2 tahun terakhir, pabrikan komputer seperti Lenovo, HP, dan brand-brand lain pun sudah membuat paket bundling OS Windows Orignal yang sudah terinstall di perangkat komputer/laptop kita, sehingga kita sudah pasti tidak memiliki copy installer atas OS Windows tersebut berupa CD/DVD installer. Selain itu, jika terjadi hal terburuk, yaitu OS gagal terbuka tidak bisa diakses dan tidak bisa booting, maka perlu dilakukan recovery agar bisa membuka Windows di kondisi ketika pertama kali diakses… oia jangan lupa saya tidak punya copy OS Windows yang original untuk mesin komputer tersebut yang saya share tadi diatas ya, jadi mau tidak mau kita harus mempersiapkan recovery drive untuk OS Windows tersebut.

Screenshot Windows 10 Recovery Drive

Membayangkan hal scary tersebut diatas, maka saya memutuskan untuk membuat recovery drive di Windows 10 dengan menggunakan fitur yang sudah tersedia di Windows tersebut, dan jika terjadi hal diatas kita bisa melakukan booting OS melalui USB flash disk sebagai recovery drive. Menurut saya langkah-langkah cukup mudah yaitu sbb :

  1. persiapkan media eksternal bisa berupa USB flash disk minimal 16 GB dan disarankan tipe file sudah NTFS (jika belum lakukan reformat USB flash disk menjadi NTS) untuk WIndows 10 dan memiliki standar port minimal USB 3.0 (dengan catatan komputer/laptop port-nya USB versi 3.0). Untuk USB 3.0 dengan 16 GB di bulan April-Mei 2021 harganya sudah tergolong dibandingkan beberapa tahun lalu yaitu di kisaran 70-200 ribu tergantung merek dan varian, saya prefer 2 merek yaitu Sandisk dan Kingstone karena bertahun-tahun memakai produk mereka.
  2. akses recovery drive melalui ‘Search for anything’ (pojok kiri bawah, disamping logo Windows) yaitu dengan keyword ‘create recovery drive’, pastikan dijalankan dengan akun yang memiliki hak akses Admin
  3. lalu kemudian ikuti saja langkah-langkah sesuai petunjuk Windows dengan kondisi USB flash disk sudah terpasang, lalu untuk proses ini berjalan sekitar 15-45 menitan, jadi siapkan waktu untuk proses cukup lama ini ya.
Continue reading 8 Hal Yang Sebaiknya Harus Dilakukan Ketika Memiliki Komputer Baru

3 Hal Yang Bikin Cuan Bersama #SERBU Ramadan Berkah

Setiap tahun ada satu bulan yang ditunggu-tunggu kita khususnya sebagai Muslim, yaitu bulan suci Ramadan yang dikenal sebagai bulan yang lebih baik dari 1.000 bulan. Di Ramadan, kita disibukkan dengan aktivitas beribadah sebagai tujuan agar pahala dan keimanan kita Insha Allah semakin bertambah di bulan Ramadan ini. Khusus bagi para pedagang, bulan Ramadan tersebut merupakan waktu yang ditunggu-tunggu untuk menambah rezeki dan cuan yang berlimpah.

ardikapercha.com online shopping - cardmaprnl
(Source: Unsplash – cardmaprnl)

 

Sesuai data yang dirilis oleh InMobi bahwa 79% calon pembeli di Indonesia berencana melakukan aktivitas belanjanya hanya di bulan Ramadan, lalu terdapat 63% yang akan berbelanja online melalui smartphone-nya (CNN Indonesia, Maret 2021).

Adanya potensi cuan yang siap diserbu tersebut, maka online seller seantero Indonesia pun berlomba-lomba melakukan penjualan dan melakukan promosi gencar. Selain perihal barang yang dijual dan promo menarik, maka untuk meningkatkan kepuasan pembeli online tersebut, maka faktor pengiriman barang sebagai last mile delivery services memiliki poin penting.

Melihat hal tersebut JX Indonesia selaku penyedia solusi logistik pun tetap melanjutkan komitmennya mendukung pedagang online alias online seller Indonesia dengan program promo #SERBU khusus bulan Ramadan yang berkah. Nah.. untuk teman-teman online seller paling tidak ada tiga hal yang bikin cuan bersama #SERBU kali ini, yuk disimak tiga hal tersebut.

 

Perihal #1 : Promo #SERBU berlanjut di #SERBU Ramadan Berkah

yang telah sukses berjalan sepanjang bulan Januari sampai dengan Maret lalu, sekarang dilanjutkan khusus menyambut bulan suci Ramadan dengan promo #SERBU Ramadan Berkah. Promo yang menyerbu untuk #TemanOLShop, yaitu promo di mana online seller bisa kirim barang dengan diskon hingga 80% dengan JX Indonesia disertai services seperti free pick-up tanpa minimum jumlah paket dan tanpa dikenakan biaya tambahan lagi, COD, dan CSOD.

Perihal #2 : SIRAMAN Webinar online untuk menambah ilmu mendapatkan cuan

Untuk meningkatkan kapasitas diri dan sebagai salah satu jalan untuk mendapatkan semakin banyak cuan, maka JX Indonesia menyelenggarakan SIRAMAN Webinar online yang merupakan rangkaian sharing online dari praktisi dan narasumber pilihan di bidang digital marketing.

#SERBU JX Indonesia ardikapercha.com

Perihal #3 : Pencairan dana untuk layanan COD bisa sampai 3 kali dalam seminggu

Pencairan dana COD dalam promo #Serbu Ramadan Berkah dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu untuk fee COD 2%, dan pencairan tiga kali seminggu untuk fee COD 3%


Sebagai informasi, promo ini berlaku dari tanggal 9 April sampai dengan 30 Mei 2021 untuk online seller yang telah melakukan registrasi dan validasi .

Untuk coverage pick-up & delivery terkait promo #SERBU berlaku di wilayah:

  • Origin Jawa – tujuan Jawa
  • Origin Sumatera Utara – tujuan Sumatera Utara
  • Origin Kalimantan Barat – tujuan Kalimantan Barat
  • Origin Kalimantan Timur – tujuan Kalimantan Timur
  • Origin Makassar – tujuan Makassar
  • Origin Padang – tujuan Padang
  • Origin Pekanbaru – tujuan Pekanbaru
  • Origin Palembang – tujuan Palembang
  • Di luar coverage di atas, maka berlaku harga normal

Poin informasi lainnya, yaitu COD yang ditagihkan kepada customer sudah meliputi harga barang dan ongkos kirim. Keduanya akan ditagihkan dan dibawa oleh kurir JX saat melakukan pengiriman di tempat customer. Kemudian, dana COD tersebut akan disetorkan terlebih dahulu oleh kurir kepada Tim Finance JX. Setelah dikumpulkan oleh Tim Finance JX, dana COD akan diteruskan kepada seller sebanyak dua-tiga kali dalam seminggu.

Untuk teman-teman online seller jangan lewatkan kesempatan kali ini untuk mendapatkan cuan plus biaya pengiriman yang kompetitif dari J-Express, dan segera kunjungi untuk klaim promo #SERBU Ramadan Berkah ini!


Referensi :

  • https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210310143159-185-616058/survei-perilaku-belanja-online-ri-di-ramadhan-2021-akan-beda
  • https://unsplash.com/photos/SGj4fw55Y7w – CardMapr.nl
  • https://www.j-express.id/business-register

 

 

Update Info Landing Page ala Linktree Wanna Be (Project L3)

Dalam kurun seminggu terakhir di sela-sela kesibukan pekerjaan & keseharian, saya mencoba mengerjakan personal project untuk membuat landing page ala tool Linktree dengan berbagai motif dan latar belakang  yang bisa dibaca lebih detail di artikel blog saya sebelumnya.

Di awal project ini sebenarnya mencoba inventaris semua task pekerjaan di JIRA sebagai bagian dari planning activity, cuma dengan berjalannya waktu, maka ada beberapa task yang perlu disesuaikan sehingga project dapat terus berjalan  untuk berusaha mencapai goal-nya.

Next section akan saya update info secara garis besar untuk menjelaskan prosesnya sekaligus sebagai dokumentasi project ini.

Bikin Landing Page

Untuk pembuatan landing page karena ini sifatnya satu page dan sifatnya statis, maka akan menggunakan tipe content ‘page’ sesuai engine website WordPress dengan theme standar WP serta dengan menggunakan pengaturan text dan image standar. Sesuai nature landing page ala Linktree tersebut, maka page tersebut ditujukan untuk diakses via perangkat mobile (mobile first – mobile optimized), maka tampilannya scrollable dari atas ke bawah vertikal.

Percha Linktree One Landing Page

Ketika pengerjaan bikin landing page ini ternyata ada satu kendala bahwa image yang disisipkan (embedd) tidak bisa dimasukkan sebuah link, maksudnya yaitu membuat sebuah image yang clickable link, padahal di WP sendiri ada tool menyisipkan link didalam image, namun tidak berfungsi setelah beberapa kali dicoba. Solusi atas isu diatas, maka dibuat script code HTML sederhana agar bisa membuat clickable image agar visitor bisa klik link di image-nya.

Bikin creative asset & handle digital growth things

Pembuatan creative asset seperti image yang diposisikan sebagai image icon yang ketika diklik akan membuka link yang dimaksud, maka seluruh pembuatan menggunakan aset image yang telah dimiliki dan dibuat template desain box dengan rasio 1:1 dengan menggunakan template standar Canva kemudian diekspor dan dilakukan size optimzing dengan Tinyjpg agar ukurannya terkompress tanpa mengabaikan kualitas image-nya.

IG sayapercha

Selain soal imaga juga diatur strukturnya sesuai kebutuhan, yaitu untuk blog berada diatas sebagai rumah digital, kemudian disusul media sosial, lalu kumpulan artikel blog terpilih, dan diakhir berupa form kontak untuk membuka jalur komunikasi awal selain email resmi blog.

Setelah beragam hal terkait creative, maka saya pun mencoba riset untuk tool tersebut, tentunya mencoba Linktree dan menggali informasi tool sejenis seperti about.me, Yubi, Desty, Tapbio, dsb. untuk mendapat gambaran umum layanan sejenis. Dari riset tersebut tentunya semuanya memiliki keseragaman yaitu praktis dalam membuat landing page sederhana dengan beragam desain yang cukup menarik disertai report performance standar.

Kemudian task berikutnya collect dan setup semua content termasuk artikel link untuk dibuat short link-nya menggunakan Bitly, agar bisa nanti di-track performance trafficnya, dan mudah disebar ke berbagai channel/media sosial. Setelah itu, di-update content tersebut disertai image tadi untuk masuk ke pembuatan landing page ala Linktree tersebut. Setelah semua beres, maka masuk untuk penulisan artikel ini untuk update progress sekaligus dokumentasi atas project L3 ini.

Track & Monitor aka PMO-ing

Salah satu motif untuk menjalankan project L3 ini, yaitu mencoba & implementasi langsung menggunakan tool Atlassian Jira sebagai tool untuk track & monitor versi free-nya, yang 75% mirip dengan fitur corporate yang berbayar yang biasanya saya pakai untuk kerjaaan kantoran pas di startup, dan pakai Toggl untuk tracking waktu pekerjaan tersebut

Linktree JIRA Percha

Untuk project ini seharusnya sesuai planning dikerjakan estimasi selesai pada akhir April-awal Mei dan setelah melihat task-task sekaligus  riset dan review kelengkapan content, termasuk keberuntungan adanya waktu berlebih yang tersedia dan penyesuaian atas task yang perlu diubah/diparkir karena dianggap tidak perlu dilanjutkan atau sudah selesai. So dari sikon tersebut, maka landing page-nya ala Linktree ini telah selesai versi kali ini dan bahkan sudah dilakukan update link di profil Instagram, sehingga diperkirakan di akhir minggu depan sudah beres.

Melihat situasi tersebut, maka sudah bisa dikatakan 80-90% project ini sudah selesai dan sudah berjalan soft-launching or beta version, tersisa task terkait content artikel, update page, hingga review performance dan PMO task lainnya.


Percha One Landing Page bisa diakses melalui


Membuat Landing Page Linktree Wannabe di Blog Pribadi (Project L3)

Dalam beberapa tahun terakhir, beragam tool dan layanan digital terkait pembuatan sebuah landing page yang berisi semacam list direktori yang menampung semua link terkait digital presence kita bermunculan, salah satu yang populer digunakan di media sosial Instagram yaitu Linktree.

 

ardika percha - Linktree adalah
Linktree adalah.. (Source: https://linktr.ee/)

 

Latar Belakang & Tujuan

Dengan semakin populer pembuatan Linktree, saya melihat Linktree tersebut sebenarnya sebuah layanan pembuatan landing page yang cepat, mudah, praktis, dan canggih jika saya tidak bisa memiliki sebuah website atau lebih simplenya, Linktree seperti layanan WordPress, Squarespace, Wix dan segala rupanya ketika jaman bahula dulu orang perlu membuat dan memiliki sebuah website atau blog.

Konsep dan solusi Linktree bukanlah hal yang baru, karena di ketika jaman Tumblr sebenarnya ada fitur seperti tersebut CMIIW, dan Tumblr pun (menurut saya) ketika itu menjadi sebuah rumah online yang bentuknya lebih sederhana, praktis, dan lebih less effort dibandingkan misalnya bikin blog di WordPress, yang menurut saya WordPress sudah sangat user friendly dan lebih mudah untuk membuat sebuah blog, yang akhirnya Wix dan Squarespace menawarkan yang lebih praktis.

Dari ide tersebut kenapa saya tidak coba buat landing page semacam itu di halaman Blog saya yang berisi direktori dan informasi terkait blog beserta turunannya. WHY mau melakukan hal ini? coba saya list yang mendorong mau melakukan hal ini :

  1. maintain blog.. ultimate goal & my current north star, eksekusinya bisa di buat page & turunannya, sama pembuatan artikel
  2. coba jadi pansos 😀 di medsos dan coba narikin traffic dari channel lain ke blog, karena landing page semacam Linktree ini diasumsikan akan diakses agar bisa disebar (bisa di WA,  email, dsb) dan terpampang di akun media sosial, khususnya di bagian profile bio, jadi ada traffic dari hal tersebut
  3. sesuai yang di mention #1 soal artikel blog, maka asah kembali untuk menulis artikel blog khususnya kaitan dengan digital, dan kalau bisa serempet produk sih. Plan-nya ya kayak artikel blog ini ada seri artikel terkait project ini
  4. mengasah kembali skill digital sekaligus skill proyekan, maka inisiatif ini dianggap menjadi sebuah personal project
  5. nyambung poin #2, untuk eksekusi project ini sekaligus nyobain tool Atlassian versi free personal (dibandingkan dipakai di kerjaan full time kantor yang versi paid) yaitu JIRA untuk project & task management dan Confluence untuk wiki dokumentasi jika dibutuhkan, nanti lihat juga pelru sejauh itu, atau hanya perlu update artikel blog dengan filter informasi sifatnya publik saja.
  6. relate sama poin #3 maka nyobain tool lama rasa baru untuk time tracker yaitu Toggl, untuk ukur waktu & produktivitas

Continue reading Membuat Landing Page Linktree Wannabe di Blog Pribadi (Project L3)